icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Penjara Bos Gila

Bab 5 Penyesalan Yang Terlambat

Jumlah Kata:1068    |    Dirilis Pada: 26/06/2023

tan rokok yang ada di tangannya membuat siapapun akan meringis ikut merasakan sakitnya. Tapi ber

nyiksa Antonio. Ia terdiam sejenak lalu berlalu begitu saja setelah m

ka penyiksaan tadi sudah sangat cukup, tapi pe

mendengarnya ikut merasa iba, tapi mereka hanya menjalankan tugasnya, kalau buka

n cara perlahan. Antonio terus memohon ampun sampai air matanya pun sera

ia akan menyiksa Hana dengan begitu kejam. Dan ketika makanan belum juga siap dikala ia baru saja terbangun dari tidurnya, tanpa belas kasih dia akan memukulnya bak memukuli

datang kembali. Namum, tidak sendiri, melainkan dengan seorang gadis yang samar-samar ia

umam Antoni

upun raut wajah sendu seperti dulu. Antonio dapat melihat Kal

saat ya

tiba-tiba ia terpikirkan untuk memanggil Hana untuk ikut menyaksikan ata

na, yang mana disana Hana t

kemudian ia kembali membuang pandangannya lagi k

yang ada ditangan lainnya yang tidak digips. Ya Sean terpaksa memborgol tangan kanan Hana karena ia tidak mau jika Hana terus berus

i nakas. Meraih tangan Hana lalu menggenggamnya, Han

d ku menyakiti mu.'' Sean

hidup mu masih sangat panjang.'' Dan kali ini uca

tar, membuat jantung pria 30 t

terlalu lelah dan terbiasa seperti

ya penderita yang sudah dialami gadis ini, dan Sean bertekad akan membuang penderitaan i

an Sean membuat hati Hana tersentuh, tapi dia tidak bisa mengeksp

las perbuatannya?'' Hana terdiam sejenak dan mengingat-ingat perbuatan kejam Ayahny

enang. Dan iapun beranjak dari kursi lalu melangkah unt

tidak mau mengambil resiko kalau sampai nanti menyakiti tangan H

ku kemana, Tuan?''

' ketus Sean yang entah kenapa merasa tidak s

membalas

a, t

membalas bukan berani mati,'' ucapan Sean sangatlah tajam tap

angsung pada seorang pria yang keadaannya sangat mengenaskan, ia mendongak kea

Di

pi kalau tidak sanggup ka

lakang lagi seraya berkata, ''Jangan terlalu dekat, itu sangat menjijikkan!'' cetus Sean. Ya Hana juga m

ong Ayah,

sum, juga tajam. Sekarang justru mata itu menatap teduh dengan linangan air mata. Hati Hana tergerak, ia merasa

Dan Sean melihat itu dengan se

h mohon,'' uca

gitu melengking. ''Seorang Ayah tidak akan tega melaku

edihkan, tapi entah kenapa yang dilihat Hana adalah raut wajah Antonio pada saat menatapnya l

ak dengan menutup satu telinganya kare

da aku disini.'' Sean m

JAHAT,

. ''Iya, aku tahu. Kita pergi dari sini, hmm?'' Hana pun mengangguk d

an mendorong kursi roda Hana, Sean memutar kepa

erintah Sean untuk mereka agar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka