Nenek Mertua Yang Culas
aranya menatap bahwa kali ini ia t
kamu kembali dan mengacau di sini?" evaluasi Ravind
. "Aku harus kembali, Pa. Tebakanmu mengenaiku tidak pe
empat berpikir aku bisa hidup se
decak, memal
ak, itu adalah
guk, tersenyum picik. Merasa Rav
atku tidak bisa melakukan apa-apa ketika k
enjadi tuan muda Narendra, disaat orang-or
ingin Ravindra dengar, ia berikan sebagai ha
dan lagi hanya di dalam hati. "Aku akan mendapatkan ijinmu
mbanggakan dirinya sendiri, membuat Elang tidak b
terus mengingat bahwa pengaruhnya terhad
jika Elang melak
san yan
Kau pikir, hidup di luar itu
mereka akan sulit beradaptasi dengan hidup
a begini kepadanya. Tidak lebih dan tidak kurang,
tidak banyak menuntut penjelasan darinya, Elan
peperangan dengan
g Papa inginkan, aku bisa membebaskan diri dengan m
n menjilat ludahnya sendiri dengan k
dak bisa mengungk
keluarga kita, 'kan, Pa?" tan
g, ia menatap lurus d
ernah berubah. Elang selalu bergetar takut, bukann
ang ingin Papa
mana dengan
elesai, Elang memancing untuk bi
secara gamblang menyinggung hal bes
a restu dari saya," imbuh Ravindra, rahangny
ng ialah dengan meninggalkan keluarga be
mula semua
rut. Tidak ada satupun yang saya katakan b
Kau pergi, bahkan tanpa me
ahan dengan bergumam setuju. "Ken
ana
panjang, itu terlihat
Pa? Papa tidak pernah tertari
waktu ya
, membongkar sesuatu yang membuatnya hampir g
kti kuat agar Ravindra ti
dupnya hanya karena tidak berkenan memberi
embuan
ra, memberi gertakan k
keluarga terhormat, bagaimana Ela
ajar dan mendapatkan sifat
itu lepas. Tidak ada yang lucu, tidak tepat kond
tanya, lalu ketika aku member
ngusap wajah. Ia sudah tidak mabuk
g. Bertemu dengan Ravindra adalah suat
avindra sungguh menyulitkannya. Urusan ini tid
au datang ke sini seorang diri? D
tr
gguh membuat
k diakui? Apa pria i
uarga itu, tiba-tiba dipedulikan l
ia itu melangkah maju, mendekat pada Ravindra. "Kub
u
ju sudut wajah Elang. Sosok tampan itu kini
uhmu untuk membuangny
ada ja
tau apapun yang kalian putusk
elesaikan kalimatnya, dar
melakukan hal memalukan seperti ini?!" teriak Ravi
ngannya membuat kepalan. "Mari hentikan saja." Suara itu
jika hal ini sampai tercium orang lain
"Kalian bahkan tidak mendukung pernikahan kami dan mengan
nginkan? Jangan jadi manipulatif, Pa! Katakan s
l
ampara
Elang, nyeri di kepa
melakukan hal tersebut sejak awal?" Pria yang sudah ba
tidak akan bisa melup
ya, masalah apa yang melilit dirinya, konflik b
ah berakhir,
ototi Ravindra, menunjuk pria itu dengan sorot matanya. "Akan aku bu
lain adalah karena
lang, Ravindra