Nenek Mertua Yang Culas
engamati ombak yang menyapu bersih
k menjadi tempat berkebun, sebagian masyarakat
ka di ladang, lalu apa yang harus aku kerjaka
gkap ikan di l
kembali tinggal dengan kedua orang tuanya setelah insiden itu terjadi
angnya ia ke kampung halaman justru
ngat membenci kenyataan aku kembali pul
e pasir, tingkahnya mengg
erus mengocah. "Apa salahku, heum? Lagipula, tidak semua
ben
erjungkal ke belakang sa
, padahal sejak tadi hanya a
buhnya, ia bahkan sampai sesak sebab begi
aran kemeja abu-abu, mendekat. "Ba
erada. "Seharusnya memberitahuku jika Mas juga
tampan aku di sini, tahu?" Bintang
u ditanggapi oleh gadis itu,
lucu,
Citra biasa saja. "A–ah, harusnya aku tidak me
k sama sekali. Aku senang mendengarnya. Ak
u mendengar pujian itu. Tidak percaya sek
, setelah hening menyelimuti keduany
utkan saat Citra menatapnya. "Aku pikir, aku
Cit," tambahnya, ada nada penyesalan yang terdengar begitu kentara
aru kali ini dia mendengar ada seseoran
ngannya, dan meminta Citra jujur tanpa tahu a
uaku tinggal di sini, terlebih lagi ini adalah
nt
nalkan sedikit t
ap oleh Citra karena kewaspadaan gadis itu terh
hanya tidak punya momen yang tepat untuk mengatak
ng membuat Ci
ingin bertemu denganku," kata Bintang. "Apa aku berbuat kesalahan?
an, suaranya memelan. "Maaf, Aku sama sekali t
t, "Jangan minta maaf,
asaan dari pria itu adalah memanggil
i
terdenga
amu lakukan duduk sendirian di
uh besar di desa karena wajahnya yang lumayan mene
mulai m
u pergi dari sana bila tidak mau sampai m
Citra, singkat dan padat. "Hanya melihat beta
ya tetap terus sama membuat gad
a pelan. Melanjutkan tanpa berha
ihan itu dengan cepat. Ini karena mereka s
yang memiliki tempat spesial di hati Bintang. Bagi pria yang mengistimewakan
-tiba saja Bintang berujar dengan gugup. "Intinya apapun itu ya
uh prihatin seperti itu membuatnya tid
olusi untuk masalah yang sedang kamu hadap
h baik daripada satu, seperti yang seringkali Ci
seorang diri. Tidak perlu jadi yang paling penting, yang bisa mendengarkan
menolak itu agar tidak membebani atau
ang aku baik
kan lesung pipit di wajahnya. "Itu juga
a yang ia bawa di kantongnya. "Melihatmu kembal
lak apa yang mau Bintang berikan padan
kayu berukuran mungil yang kata pria itu dibuat l
u tidak minta
adamu, Cit. Diambil, ya. Sudah
kali tidak mau terkesan merepotkan Bintang, tetapi meno
mberian itu, Bintang menawarkan diri untuk
ku yang
banding dengan usaha dan kerja keras ya
uatu. Bahwa tempat yang ingin ia isi dengan keberada
melingkar di
kencang, "Cincinnya indah