The Incredible Love
an har
mbangi Bella dikamarny
do yang dibalas angguk
ibelakang mejanya sembari mengulas senyum, yang tak ditanggapi oleh Edo sedikitpu
ya mengapa salah pengunjung pen
sibuk dengan kuaci yang ditangannya. Begitu pun juga dengan Bella. Keduanya sama-sama merasa k
cukup di rumah, sepertinya tadi malam kamu tidak
angkah meninggalkan m
etuk pintu. "Waalaikumsalam, wah
capek banget
m?" mendengar pertanyaan mamanya tersebut raut wajah
dengan pelukan juga. Seperti ada suatu beban yang dipikul anaknya ini. S
biarkan anaknya nanti menc
sana, baru istirahat m
ih!" Bella
o masih diam menatap
tindakan diluar kendali seperti tadi malam. Bagaimana bisa ia tergoda kepada
i ketempat Ferdi. Diambilnya kunci motor sport yang te
rnya. Edo sengaja menyambangi Ferdi ditempat kerjanya, ia
a saat. "Udah sih, tinggal nunggu Adit
itu traktir kita makan ya... !" tanpa tahu malu Adit meng
" ucap Ad
m menunjukkan jam 04.00 sore Bella
engambil gawainya yang terletak disamping bantal, mengecek salah satu aplikasi chat dihan
lla segera membalas dan mengiyakan ajakan t
a Bel?" sapa Mita
yambut sahabatnya ini. Sudah hampir sebulan keduanya tidak bert
ya saling memahami satu sama lain. Melihat gelagat Bella, Mita menge
p Bella dengan pandangan me
kiran!" Bella mengh
n dengan si bigboss kuaci
enutupi telinganya, mengusap-ngusap telinganya tersebut tanda su
..." Bella ragu namun Mita mendesaknya. "Apa...
a untuk mendekat pa
huuuk
kin!, berarti gosiip yang tersiar selama ini adalah hoax... dia m
dia berbuat seperti itu kepadaku?" tany
kulkas tersebut melakukan hal itu sama
tan mesumnya." Mendengar penuturan Mita, Bella tambah bingung, rasanya ulasan yang dijabarkan oleh sahabatny
tiba seseorang memanggil Mita,
semakin mendekat kearah keduanya tersebut. "Ngapai
pi aja sambil santai, eh ini siapa ke
ya ini
rend ka
t. Dia playboy!" tanp
Mit!" Adit tak terima
baru saja masuk kedalam cafe tersebut. Bella dan Mita S
a ini, baru saja dibicarakan dan sek
didalam relung dada Bella terasa bagai angin turpe
ella dan Mita bergantian. Sementara Edo nampak tercengang karena melihat keberadaan Bella ditempat tersebu
usuk hidungnya Bella menurut saja, lagi pula saat ini diri
awa aku keluar Mit, a
s pelan... "Kenapa?" tanya Bella
man, tapi belum minum Bell
ama es teh aja dipinggir jalan yuk
pramusaji tengah membawa dua buah minum
rempuan yang duduk
n nampak kecewa. Bagaimana tidak, minuman yang dipesan tentulah akan terbuang sia-sia dan hal itu akan menyebabkan cafe merek
ah minuman tersebut diatas meja. Sementara itu Edo b