Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Transmigrasi Ke Buku Dan Menikahi Jenderal Iblis

Transmigrasi Ke Buku Dan Menikahi Jenderal Iblis

By Wan

4.7
Komentar
18.9K
Penayangan
58
Bab

Seorang penulis bernama Cheryl yang berpindah ke dunia buku, akhirnya pasrah menerima nasibnya yaitu menikah dengan salah satu karakter yang dia ciptakan, Edgar Baldwin. Cheryl pun menjalani hari-hari pernikahannya dengan bahagia. Namun, kehidupannya tidak sesederhana seperti transmigrasi biasa. Pernikahannya dengan Edgar bukanlah akhir, melainkan awal dari mimpi buruk. Begitu dia meninggal, dia akan hidup kembali di dunia yang berbeda dan dipaksa menikahi pria aneh. Apa yang terjadi? Mengapa jiwa Cheryl selalu berpindah ke tempat berbeda setelah meninggal? Apa alasannya? Pada akhirnya, setelah pertemuannya dengan seorang dewa yang aneh, Cheryl pun mulai mengerti. _______

Bab 1 Berpindah

Cheryl adalah seorang penulis novel online. Karya-karya yang dia luncurkan selalu dibanjiri pembaca. Namun, akhir-akhir ini dia semakin malas melanjutkan tulisannya. Selain karena lelah, dia juga mengalami mimpi buruk yang hampir identik dengan plot yang dia tulis di novelnya. Cheryl mengeluh tidak dapat tidur nyenyak hingga kantung mata panda terbentuk dengan jelas di wajah gadis 25 tahun itu.

[Pokoknya, pembaruan bab harus dikirim malam ini!!! ]

Cheryl menatap pesan dengan banyak tanda seru dari editornya. Dia tahu dia sudah mengulur waktu dari pagi hingga petang, hanya untuk menghindari mengirim bab baru.

Terhadap pesan yang dikirim editornya, dia mengetik kalimat acak dan menekan tombol kirim.

[ Malam ini akan ada hujan meteor. Jadi aku tidak akan mengirim bab baru. Selamat tinggal!]

Cheryl segera mematikan obrolan dan kembali membuka antarmuka game online sebagai gantinya. Melihat bahwa batas waktu event berakhir dalam beberapa menit, Cheryl menggerakkan avatarnya, bersiap menaikkan rank.

Begitu jari-jarinya hampir menyentuh mouse, tiba-tiba lampu padam. Cheryl terkejut oleh kegelapan yang tiba-tiba. Dia bergeser sedikit, meraba ponsel didalam laci meja.

Setelah mendapatkan ponselnya, dia buru-buru menyalakan senter.

Karena listrik padam, Cheryl tidak lagi memiliki keinginan untuk begadang. Dengan senter ponsel ditangannya, dia masuk ke kamar dan naik ketempat tidur. Mungkin karena kelelahan, Cheryl langsung tertidur begitu kepalanya menyentuh bantal.

Dia tidak tahu, bahwa di luar sana benar-benar ada hujan meteor. Namun yang terlihat dari bumi di langit malam hanyalah percikan-percikan seperti kembang api, sangat indah.

_

Langkah kaki yang berat dari sepatu besi, bergema di setiap sudut ruangan. Selain langkah kaki, ada juga suara besi yang diseret di lantai, terdengar semakin menakutkan.

Cheryl mau tidak mau harus berlari di antara lorong gelap karena langkah menakutkan itu datang untuknya, mengejarnya.

Gadis itu berlari sekuat tenaga. Sesekali tersandung benda-benda yang berserakan, atau tubuh manusia yang tidak lagi bernyawa. Dalam prosesnya, kaki Cheryl memar dan lecet. Semakin sakit karena dia terus berlari.

Dia tiba di ujung lorong. Sudah tidak ada lagi jalan. Tidak ada pilihan lain selain bersembunyi di ruangan. Dia secara acak membuka pintu terdekat, melangkah dengan hati-hati. Minimnya cahaya membuatnya kesulitan. Dia melambaikan kedua tangannya untuk merasakan benda-benda disekitar. Malang bagi Cheryl, ruangan yang ia masuki adalah ruangan kosong. Jadi selain meja dan kursi tua, tidak ada apa-apa.

Suara langkah dibelakangnya semakin dekat. Cheryl merasa dia tidak bisa lari lagi, dia pasrah. Tubuh kurusnya meluncur ke lantai, tepat di bawah jendela besar yang terkunci rapat. Meringkuk di sudut dengan cara yang menyedihkan. Di luar hujan sangat deras. Petir menyambar satu demi satu. Dari posisinya, dia baru menyadari bahwa ada beberapa mayat di ruangan itu. Dia bahkan menginjak genangan darah mereka. Cheryl membekap mulutnya sendiri, berusaha agar tidak berteriak. Bagaimanapun, dia tidak terbiasa dengan pemandangan seperti itu. Karena tempat ini sebenarnya adalah istana yang sangat megah, yang kemudian menjadi tempat jagal dalam semalam, siapapun akan gemetar melihatnya.

Menyadari bahwa langkah kaki itu menuju ruangan tempat persembunyiannya, jantung Cheryl berdebar lebih kencang.

Lalu sosoknya muncul dari kegelapan. Sesekali kilat menyambar, membuat Cheryl dapat melihat seperti apa wajah iblis yang dengan lancangnya membantai orang-orang di istana. Pria itu memiliki bekas luka yang besar hampir di seluruh wajahnya. Ekspresi di wajah pria itu tidak ada yang lain selain kebencian. Menginjak potongan tubuh dan genangan darah, dia berjalan menuju Cheryl yang meringkuk.

Pria itu tinggi besar, berdiri menjulang dihadapan Cheryl. Dan Cheryl merasa dirinya semakin kecil dan tidak berdaya. Dengan takut, Cheryl membuka mulutnya, berniat memohon.

Namun, sebelum bibir Cheryl membuat suara apapun, pria itu mengangkat pedangnya. Dengan satu ayunan dari pedang berdarahnya, Cheryl merasakan sakit yang tajam di lehernya. Dia terjatuh. Matanya melihat tubuhnya sendiri masih duduk bersandar di dinding, tanpa kepala.

_

"Akh ...." Cheryl bangun dan tersedak hebat. Manik-manik keringat mengembun di dahinya. Nafasnya tersengal-sengal dan jantungnya masih berdebar kencang.

Cheryl melebarkan matanya dan mengamati lingkungan sekitar. Dia merasa lega ketika menyadari bahwa dia masih berada di tempat tidur.

"Astaga, mimpi itu lagi! Mimpi sial itu benar-benar menyiksaku." Cheryl mengeluh sambil menepuk dadanya.

Gadis itu menyapu keringat di dahinya dengan lengan baju. Dia turun dari ranjang dan membuka jendela. Udara segar membuatnya rileks kembali.

Bunga berwarna-warni memenuhi padangan Cheryl. Gadis itu mengernyitkan dahinya. Dia bingung, dia tinggal di apartemen lantai 10 jadi bagaimana bisa ada hamparan bunga didepan jendela?

Cheryl melihat lengannya sendiri. Dia ingat dengan jelas bahwa malam sebelumnya dia memakai baju tidur berlengan pendek. Jadi, dari lengan baju panjang berwarna kuning pudar ini?

Namun, tidak hanya bunga dan lengan baju yang berbeda. Ruangan tempat dirinya berdiri juga berbeda. Sampai disini, barulah Cheryl sangat panik. Dia berlari mencari ponselnya yang dia letakkan di lemari samping tempat tidur. Namun sekarang disana tidak ada lemari kecil sama sekali.

Cheryl ketakutan. Sisi rasionalnya mengatakan bahwa dirinya belum benar-benar bangun dan masih didalam mimpi yang lain. Setuju dengan pemikirannya, Cheryl mengulurkan tangannya dan mencubit pipinya sekuat tenaganya.

Cheryl mendesis. Rasa sakit dari cubitan di pipi terasa sangat nyata dan benar-benar sakit.

"Aduh ... Apa sih yang terjadi?" Cheryl bergumam sambil menggigiti jarinya. Gadis itu mondar-mandir di kamar yang hampir tanpa perabot itu. Dia berusaha memutar otaknya yang lamban, mencoba mengingat bagaimana dia bisa tiba ditempat asing ini sambil memperhatikan sekeliling ruangan. Sedikit demi sedikit, Cheryl merasakan keakraban.

"Tunggu sebentar. Mengapa aku merasa seperti mengenal tempat ini?" Cheryl mengusap dagunya, gaya berpose ketika dia sedang berpikir.

Kamar ini tidak besar. Memiliki satu ranjang besi tua, satu lemari pakaian, satu kursi dan meja rias yang sangat kuno. Jika hanya itu saja, Cheryl tidak akan merasa akrab. Namun lukisan yang digantung di dinding kepala tempat tidur adalah lukisan khusus yang dia gunakan untuk mendeskripsikan kamar salah satu karakter di novelnya, kamar Putri Claudia.

Cheryl tercengang oleh penemuannya. Dia berlari ke meja rias. Meskipun cerminannya tidak begitu jelas, dia masih bisa melihat tampilannya. Wajahnya tidak berubah, namun pakaian yang dia kenakan jelas gaun abad pertengahan.

Sekarang, keraguannya telah dikonfirmasi bahwa dia telah berpindah ke dunia di novel yang ia tulis sendiri.

Kemudian dia ingat plotnya. Tidak lama lagi, Putri Claudia yang tidak penting ini akan di bantai bersama dengan anggota keluarga kerajaan yang lain.

Cheryl tiba-tiba memiliki keinginan untuk menangisi nasib buruknya.

***

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Transmigrasi Ke Buku Dan Menikahi Jenderal Iblis
1

Bab 1 Berpindah

26/12/2021

2

Bab 2 Pandangan Pertama

26/12/2021

3

Bab 3 Niat Raja

26/12/2021

4

Bab 4 Bertemu Pangeran Mahkota

26/12/2021

5

Bab 5 Undangan Pesta

26/12/2021

6

Bab 6 Pesta Dimulai

26/12/2021

7

Bab 7 Pesta Dimulai (2)

26/12/2021

8

Bab 8 Hadiah

26/12/2021

9

Bab 9 Bergandengan

26/12/2021

10

Bab 10 Memilih Claudia

26/12/2021

11

Bab 11 Mengubah Mempelai Wanita

27/12/2021

12

Bab 12 Rencana Yvette

28/12/2021

13

Bab 13 Menginap Dikediaman Eugene

28/12/2021

14

Bab 14 Sikap Eugene

28/12/2021

15

Bab 15 Angan-angan

28/12/2021

16

Bab 16 Mendiskusikan Pernikahan

29/12/2021

17

Bab 17 Tidak Puas

29/12/2021

18

Bab 18 Ubah Acaranya!

04/01/2022

19

Bab 19 Ajakan Berkencan

09/01/2022

20

Bab 20 Mencuri Ciuman

09/01/2022

21

Bab 21 Memilih Gaun Pengantin

09/01/2022

22

Bab 22 Kecemburuan Eugene

09/01/2022

23

Bab 23 Persiapan Pernikahan

09/01/2022

24

Bab 24 Persiapan Pernikahan (2)

09/01/2022

25

Bab 25 Malam Sebelum Pernikahan

09/01/2022

26

Bab 26 Hari Pernikahan

12/01/2022

27

Bab 27 Mengapa Anda Menjepit Saya

12/01/2022

28

Bab 28 Reaksi Tubuhnya

16/01/2022

29

Bab 29 Menerima Satu Sama Lain

16/01/2022

30

Bab 30 Kehidupan Masa Lalu : Kisah Edgar

16/01/2022

31

Bab 31 Kehidupan Masa Lalu : Kisah Edgar (2)

16/01/2022

32

Bab 32 Kehidupan Masa Lalu : Kisah Edgar (3)

16/01/2022

33

Bab 33 Kehidupan Masa Lalu : Eugene

16/01/2022

34

Bab 34 Pengantin Baru Bangun Di tengah Malam

01/03/2022

35

Bab 35 Tak Bisa Makan Tanpa Suami

01/03/2022

36

Bab 36 Jangan Suapi Aku!

08/03/2022

37

Bab 37 Taman Ini Kubuat Khusus Untukmu

08/03/2022

38

Bab 38 Berolahraga Malam

08/03/2022

39

Bab 39 Kekasih Bersatu

08/03/2022

40

Bab 40 Undangan Pertunangan Yvette

08/03/2022