Mau Dimadu Demi Membalas Suami Peselingkuh
kamu kayaknya
jak memasuki tahun ketiga pernikahan, pertanyaan ini tidak pernah absen ditanyakan oleh se
asih," jawab Fiona sekenanya. Hatinya teriris setiap kali
rezeki itu hanyalah kuasa Tuhan. Sedangkan manusia hanya bisa berusaha.
h pernah menyempatkan diri ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatannya. Dia
n tak ada masalah. Bahkan menyaranka
bisa kamu paksakan hanya karen
mandul 'ka
tidak langsung menjawab. Dalam kondisi ini dia hanya bisa mengedarkan pandangan ke segala penjuru ruang keluarga. Sepasang netra hitam kel
n mandul?!" nada suara mer
i mengambil kesimpulan sendiri. Bahwa diamnya Fiona
sendiri menghela nafas pelan. "Fio sih udah periksa ke dokter. Dan dokter bilangnya Fio sehat-sehat aja. Tapi enggak tau nih s
n mengandung sindiran yang bahkan tidak tersamarkan. Beberapa orang di ruang k
esis mertuanya tampak tidak terima. Bahkan m
ngan acuh tak acuh. Tapi dalam hati, entah sudah berapa kali dia merutuki suami
mu harusnya di rumah aja, fokus urus rumah, dan urus suami. Cukuplah
mertuanya tidak minta jatah gaji suaminya, mungkin Fiona akan menuruti saran ini. Tapi sepertinya
Dia malas harus berdebat dengan orang tua, toh u
pusing jika harus memikirkan semisal akun bank-nya yang menipis apalagi sampai kosong. Lebih penting lagi, dia pasti muak jika harus mengiba pada Mas Jaya agar diberikan jata
bisa bebas membeli segala kebutuhannya tanpa
ya dijawab," teguran ibu mertuanya menyada
ti kerja," jawab Fiona dari ba
seputar pekerjaannya. Apa sih yang salah dari seorang istri yang bekerja? Toh dia masih menjalankan
sendiri. Belum lagi jika suaminya ingin bercinta dengan berbagai macam gaya, dia masih bisa meladeninya. Lebih penting lagi, dia tidak banyak mengeluh ketika suaminy
ah sekali diatur ya.
diri dengan keluarga suaminya. Dia benci harus disudutkan seperti ini setiap kali m
dai ngurus rumah. Pan
pan. "Ngomong-ngomong, Fio kok gak li
dimana ipar suaminya itu berada. Dia hanya b
s anaknya! emang kamu ... "
cucu yang masih kecil-kecil. Dua dari almarhum Mas Agung dan Mbak Zoya. Dua lagi dari Mas Fadli dan Mbak Arum. Kenapa pula
mbuskannya dengan pelan, Fiona memutuskan
semakin tidak puas ketika melihat tindakan
jawab Fiona beralasan sambil berjal
dimana kamar suaminya berada. Dia ingin istirahat, perta
u kamar, desahan samar dari balik pint
e
an kencang. Pikiran buruk sek
ak mungkin!