Terjebak Cinta Masa Lalu
ghh
ubuh kecil itu tergeletak dan bersimbah darah. Bersyukur kepalanya terganjal oleh
melihat dengan mata kepalanya sendir
keluar dari mobil dengan tergesa-gesa, napasnya memburu k
nya bergumam dalam hati saat melihat ana
ong tubuh Alana. "Tam, kamu yang nyetir. Cepa
mbelah jalanan kota. Untung saja jalanan tidak m
a yang sudah menginjak kepala tiga. Pria itu terus memandang wajah anak kecil yan
ik sebentar ke arah spion dalam untuk melihat kea
pikirannya tertuju pada ibu dar
uduk di kursi kemudi itu hanya bisa bergumam dalam hati. Ia
i dalam pangkuannya. Anak kecil itu masih terli
ah itu meletakkan jari telunjuknya di bawah hidung Alana
gera membawa Alana ke instalasi gawat darurat. Pandu dan T
gelisah di depan ruangan. Ia takut terjadi sesuatu pada Alana. Ji
n gelisah di depan pintu ruang IGD. "Bos,
. Kita harus mencari tahu ke mana?
er kepadanya. "Mungkin di sini ada info tentang keluarganya."
rwarna merah muda itu. "Saya akan
du berkerut. "Anak
os," ja
engenalnya?" Pandu mencecar bebe
Alana yang tertera di tas sekolah berwarna
nak itu dan minta nomor orang tua Alana pada mereka," lanjutnya sa
snya. Setelah berada sedikit jauh dari Pand
matnya." Tanpa menunggu jawaban dari orang di balik telepon itu. Tama segera menutup p
mpiri Pandu setelah
ibunya," kata Tama, "d
andu. Kini ia memikirkan bagaimana caranya
eorang dokter keluar d
dis kecil yang mengalami ke
awab Pandu, "
at sang bos mengaku sebagai a
rah. Untuk darah golongan AB di rumah
saat setelah mendenga
k administrasi dan pendaftarannya tolong segera
enengok ke jendela ruang rawat darurat. Pandu
a. Andai ia tahu kalau akan begini jadinya,
yetir, tetapi Pandu bersikeras ingin menyetir sendiri. Alhasil begin
r padanya dan ia akan bertanggung jawab penuh
jah gadis kecil ketika dalam gendong
ang, biar saya yang mengur
menyebabkan gadis itu celaka? Kalau dia kenapa
agi. Namun, ia urungkan saat melihat raut wa
era mendatangi suster itu. "Sus, apa saya boleh masuk?" tanya Pandu
jawab suster i
uk ke ruangan, sedangkan Tama m
duk, gelisah, takut dan merasa kasihan. Jantungnya berdetak lebi
Alana, tangan gadis kecil itu sangat dingi
an membelikan boneka besar untukmu dan kita akan berteman. Kamu cepat sembuh ya." Pandu
ingatkanku pa
a ban
mbuat Pandu menghentikan ucapann
diri di samping kanan ranjang. Pandu terkejut s
nda