Harakat Cinta
sebut benar-benar hengkang dari hadapannya dan Jingga, sebelum meninggalkan tempat tersebut. Pria te
usan mami. Pria tersebut lalu berkata, "Hai Gadis yang tadi mau Aku tabrak! Ayo ikutlah denganku! Kamu b
embonceng dengan perasaan tidak karuan. Antara takut, malu dan juga canggung. Ala
Jingga menjadi anak yang patuh. Dalam hidupnya, dia tidak pernah melanggar perintah ibunya sebatas tidak melanggar norma agam
yang agak teduh sambil memesan es degan pinggir jalan. Mere
ara montor itu. Mana CCnya besar lagi. Mampus deh Kita orang.
a memang tidak berhasil," tuka
itu galaknya bukan main
g kartu Mami. Dia tidak akan bisa bert
da memahami penjelasan sesama preman tersebut. Mereka
ditekuk pertanda pulang tanpa hasil. Tetapi itu hanyalah taktik mereka saj
hampir menabraknya tersebut. Allah pasti memberikan pertol
gi di spionnya maka Langit mengurangi laju montornya. Langit membawa motornya menepi dan berhenti di toko retail moderen yang letaknya disebelah kiri di pinggir jalan. Pria tersebut menggandeng Jingga yang masih mengatur nafasnya. Kemudian pria terseb
git. Pertemuan yang sudah ditakdirkan All
a," jawab Jingga yang masih ngos-ngosan setelah ber
tanya Langit yang melihat Ji
makan dari pagi. Jadi, mungkin
njal perut. Nanti kita makan di c
sih ya," u
mnya kenapa Kamu sampai dik
bilang tidak punya hutang pada Mami itu. Aku belum paham jelas persoalannya. Tapi tadi tiba-tiba
a selalu dilindungi Tuhan," ujar Langit. "Iya
menghubungiku kapan pun Kam
mpan ya!" jawab Jingga me
Ku ajak Kamu makan di cafe dek
ku belum bisa menerimanya. Sudah ditolong lari dan di
n Kamu butuh bantuan maka hubungi aku," ucap Langit sambil
t?" tanya Jing
untuk bekal perjalananmu nanti. Apakah m
h ya Langit. Semoga Tuhan membalas k
git tidak bisa memaksakan Jingga karena mereka tidak ada ikata
ipun Ibu sering marah padaku tapi Ibu yang membesarkanku. Uang pemberian Lang
uk ibunya. Tidak lupa juga membeli
ya dalam benaknya. Pertanyaan itu
rannya. Mulai dari rencana penyelidikan dirinya tentang hubung
pikiran Jingga. Sejenak melupakan masalahnya,
kirin Dia sih," gumam Jingga denga
pun juga, Bu Sukma adalah ibunya Jingga yang merawat dengan penuh pengorbanan. Jingga
Jika dia harus berjalan, dirinya pasti tidak akan kua
na berniat untuk memesan ojek online. Di
Aku berlari hanya membawa badan saja." Tangannya dia
n sabar. Tidak jauh dari dia menunggu angkot, ada warung makan sederhana yang menyediakan banyak menu makanan pagi yang cocok untuk sarapan. Jingg