icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Harakat Cinta

Bab 4 Melihatnya di Kampus

Jumlah Kata:1370    |    Dirilis Pada: 20/06/2023

Jingga berfikir bahwa masih ada laki-laki yang baik dan peduli dengan wanita yang belum dikenal sebelumnya. "Ah entahlah. Yang jelas mungkin Langit dikirim Tuhan

kot yang ditumpanginya persis di depan rumahnya. Jingga tidak langsung masuk rumah melainkan mengendap-endap menelisik apakah s

lang," ucap Jingg

r menyaut ucapan Jingga,"Iya

nan. Ibu belum makan seja

r. Kamu cepat selesaikan cucian di belakang," perint

wab Jingga ta

jutnya adalah mengeringkannya. Jingga dan ibunya mencuci baju kotor menggunakan gilisan tangan dan disikat. Setelah semua dibilas dan diperas

u selesai kukerja

a kelas kuliah dimulai pukul sebelas. Tidak mun

angit kan masih cukup," gumam Jingga. Jingga sering ngomong sendirian. Ibun

laundry. Sebelum ke kampus dirinya mampir dahulu ke lau

ar tadi," ucap seorang prema

eruntung lagi Jingga langsung mendapatkan angkot jurusan

u lindungilah aku selalu dari mara

milik Langit. Pada kartu nama tersebut terdapat nomor telepon. Segera Ji

umpa Kamu, "

*

zebo k

t datang," ucap Langit yang

kenapa terlambat sampai sat

get. Eh maksud Gue hampir nabrak," ucap

nya Arden yang

ik sekali. Emm itu tadi dewi langit atau bidadar

sambet deh, Ngi

agia mengingat momen

ah kerja kelompok Kita

Kita sudah membuat latar belakang masalah

karena terlambat, bab dua biar gue yang bi

Ngit?" ta

t sosok wanita cantik berjilbab putih yang tidak lain adalah J

o?" tanya Arde

sok wanita yang tadi mau

" tany

n dekat taman it

kata yang bernama cinta," ucap Nando meli

dulu ya. Mau ngejar

Mengejar perempuan yang sepertinya adalah Jin

tadi," Langit bermonolog sambil berjalan cepat. Pot bunga dan

alah seorang mahasiswa yang ju

af, Bro," k

cepat. Langit telah sampai d

ada yang mengikutinya. "Seperti ada yang

gumam

Jingga tidak melihatku. Itu benar Jingga. Jingga kuliah disini juga kah?" tanya Langi

i kampus, Jingga men

ya dihubungi dari bagian keuangan soal pembayaran S

k Saudara, bagiamana sudah membawa uang pembayar

ma 2 hari lagi, Saya mohon Bu, Saya harus bekerja mengumpul

emutuskan, Silakan tunggu di luar nanti Saya

Sementara Langit yang menguping dengan

ti Langit tapi Jingga

kut keluar ruangan administrasi t

k melihat Jingga duduk di kursi tunggu. Langit menca

Siapa sebenarnya Jingga. Bagaimana Dia sesungguhnya?" Langit

okasi dimana Jingga menunggu, justru Jingga datang d

ya. Tiba-tiba sejak kejadian hampir menabrak Jingga hingga menyelamatkannya dari kejar

, Jingga menunggu keputusan nasi

an masuk!" pinta seora

, Bu," uc

ya," pinta seorang

ranjak dari tempat duduknya ke

kursi ruangan ke

Saudara yang telah mengharumkan nama kampus maka Kami memberikan toleransi pembaya

dan bersyukur sekali bisa mendapatkan kesempatan ini," ucap Jingga. "Saya permisi Pa

udah mulai sedari tiga puluh menit yang lalu sehingga jika

ngga sendirian. Dia memang suka bermonolog. Jingga perempuan yang tidak banyak te

it tiba-tiba merasa pening. Sahabat kecilnya yang bernama Karin memijat kepala Langit. Pas kejadian terseb

an sepertinya Kita beda jauh kelas ekonominya. Aku mahasiswa miskin tak pun

unga dan pot bunga tersebut jatuh. Suara jatuhnya pot itu terdengar

rgi meninggalkan Karin dan berlari mengejar Jingga. Langit berteriak memanggil Jingga, "Jingga! Jingga!

gan Jingga dan berkata,"Jingga tunggu, ternyata

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka