Istri Ke-4 Kesayangan Tuan Mafia
paksa
enatapku penuh intimidasi, mengatakan bahwa dirinya adal
itu, tatapannya sangat mesum kepadaku. Lelaki yan
sen adalah calon suamiku, dia kekasihku saat
segera aku tepiskan tangannya. Ku palingkan wajah
rahku, sungguh aku tak tau apa ya
ak, cantik?" tanya lela
dirinya yang semakin lama sem
gahku, ketika dirinya ter
seluruh tubuhmu akan menjadi milikku," te
, mana mungkin aku mau menikah denganny
denganmu!" tegasku, m
u seraya menatap wajahku
upku, aku tidak mengenalimu dan kau jangan pernah memaksaku unt
an Zu, terlihat tertawa, ketik
Kau hanya kutu kecil bagiku, kau ad
e
e
e
angnya, sungguh apa yang dikatakan oleh
akukan itu kepadaku, selama
bohong!" ucapku den
kesalahan kepadaku, dia melarikan diri dan meninggalkanm
e
ku, sedangkan orang tuaku mengatakan kepadaku, kalau saat ini mereka sedang dalam tugas luar kota, itulah
engalir membasahi pipiku, s
akan aku buat bahagia, asal ka
kan aku!" tolakku dengan nada menjerit dan be
kku, aku akan tetap menja
u langsung hancur seketika, tanpa basa
ak lama setelah itu, Tuan Zu menarik tengkuk leherku
ya beberapa kali, namun dia tetap tak
hingga akhirnya Tuan Zu melepaskan paguta
ang, Tuan Zu langsung mengusap bib
lama kemudian kurasakan bibirku yang sudah basah karena bekas ciumanny
us bekas ciumannya, namun masih kurasa
yeringai, aku melihat dirinya berdiri d
as ciumanku?" tanyanya den
ekas di bibirku," cibirku dengan
tinya, bersiaplah, kau akan ikut denganku s
" tolakku, seraya memu
n Zu langsung menarik tanganku. Dengan cepat akupun d
dia dengan santainya terus memangg
masuk kedalam mobilnya. Setelah itu, Tu
ngsung memeluk tubuhku, kutepiskan tangannya, namu
" titahnya seraya t
sopir dengan menut
kursi pengemudi, sudah menutup sendiri, ketika sopir ter
anku yang kecil, dicengkram dengan satu tangannya, hingga aku tak bisa mel
a berlalu tak senon*h kepada ku, kedua
a dari bibirku. Nafasku mulai tersengal-sengal, dadaku sudah naik turun dan
dukkanlah tubuhku di atas pangkuannya, dia
k mau wajah cantikmu akan hi
nggapi ucapannya, aku terus me
merasakan mobil yang aku tumpangi saat i
para pengawal
i yang saat ini berada dihadapanku. Siapakah dirinya? Ke
uluran tangannya ke arahku, aku hanya menatap wajahnya kesal,
a-basi lagi, tanganku dilingkarkan ke arah
a aku melihat 3 orang wanita kini sudah datang menya
melihat dari gelagat ketiga wanita tersebut
capek?" tanya wanit
s itu?" tanya wanita
, biar aku pijit," tawar
a, tampak dirinya menatap wajahku ter
ah dengannya esok pagi, jadi jangan pernah kalian membully atau berbuat
berani membantah Tuan Zu, terli
ikah dengan pria yang suda
suk ke dalam kamarnya. Aku menolak dan meront
engan para pengawalku?" ancamnya deng
eg
sendiri, aku terpaksa menurutiny
an aku tidak akan berbu
tak membuatku langsung membo
dak sudi tidur denganmu.
ya ke arahku, lalu dengan cepat
tas kasur, saat itulah dengan mudahnya dia langsung menarik
akan berbuat maca
rontak berusaha melepaska
ak, akan aku telanjangi tu
eg
rdiam dan tidak berani meng
istirahatlah, karena besok
g.
guh aku benar-benar tidak mau men
saat ini, dan dia mau memaksaku menikah
*
putih yang sudah disiapkan oleh Tuan Zu, untuk pernikahan kami. N
akhirnya Tuan Zu datang ke kamar dan meliha
setelah mereka keluar, kulihat T
lah itu, diapun mendekat kearahku. Aku lang
sudah menatap nyalang ke arahku. Tak lama setela
uhku dengan kedua tangann
un pengantinmu?" tanyanya den
ah denganmu." jawabk
enyum kearahku, lal
...sre
tidak hanya itu, Tuan Zu langsung melucuti pakaianku, hing
dirinya mulai mengambil gaun penga
ada satu orangpun yang
anku, aku bisa lebih kejam kepadamu, kau pikir siapa dirimu? Kau
t itu, dia terus mengh
mpak murka kepadaku, sungguh aku ketakutan saat itu,
kau akan tau akibatnya nanti, jadi jangan berbuat macam-macam
buah Gereja, disana aku akhirnya akan mengucapkan ja
u pun diantar seorang pengiring menuj
ia mengantarkanku ke arah altar untuk melakukan pr
g Tuan Zu, samar-samar kulihat wajahn
nku dengan terus menatap wajah Pen
ebut langsung membacakan
lebih dahulu, setelah selesai, akupun
tersebut, Pendetapun langsung membuka penutup kepalaku, la
upun dibawa kesebuah tempat, dima
runkan tubuhku, di atas ranjang pen
ulihat Tuan Zu sudah melepaskan semua pakaiannya,
k tubuhku dan merob
uan Zu memerintahkan diriku untuk melaya
kah kau memberikan malam pert
ku cukup menderita. Tolong lepaskan aku!" tola
basi lagi, pakaian dalam yang menempel di
enganmu sekarang, suka atau tidak, ak
e
engan kasarnya merenggut kesucianku saat itu, dia men
ya sia-sia saja, tenagaku ta
gga aku tak kuat menahan rasa sakitku, ketika dirinya
t...hiks
sam