Istri Ke-4 Kesayangan Tuan Mafia
rsebut, kesalah pahaman yang terjadi, membuat Tuan Zu g
angannya kearah dadanya, ketika T
eeek
ngkus daging Aneisha, lalu ditatapnya tanda merah bekas kepemilikannya sendir
au sungguh wanita murahan Ana, tubuhmu bahkan gampang disentuh ole
Zu menuduhnya sebagai wanita muraha
? Kenapa kau begitu mudah menuduhku dan pengawalmu melakukan sesuatu yang tak pernah kami lakukan
rka, disiramkannya kembali air es tersebut, h
memperk*sa istrinya yang dal
cat pasi dan tubuhnya sudah terlihat tak berdaya, matan
membuat Tuan Zu, tak tega melihatnya dala
lain. Tuan Zu, lalu memberikan pakaian untuknya kembali dan memberikan ramu
" ucap Tuan Zu, lalu memberikan
tersebut, ketika Tuan Zu mulai membant
, tapi aku ingin kau menerima hukuman dariku selanjutnya," u
*
siksa dengan dicambuk tubuhnya, d
ah mengalir disekujur tubuhnya, hingga dirinyiksanya, lalu berjalan keluar meninggalkan K
*
ha, Lilian tampak senang, ketika meli
au sebentar lagi akan dipermalukan dihadapan para
tampak terkejut ketika melihat Tuan Zu, yang saat
a kepada istri kesayangannya it
a sendiri tak tau apa yang saat itu terj
Lilian datang men
ian dengan berdehem
a langsung tertunduk ketakutan, ketika melihat tatapan nyala
angannya, tampak dirinya terseny
terpojok, mereka berdua tak mau bersama-sama memikul kesalahan yang mereka p
pat kesayangan Tuan Muda Zu, saat ini dikurung d
ntu saja mereka merasakan ada sikap yang l
nya Jenny dengan tat
ajah kedua madunya ya
ut kalian berdua, agar kalian bisa merasakan seperti yang saat ini sudah dirasakan oleh Aneisha, sudah pasti Tuan Z
pucat pasi, ketika mendengar apa
lakukan itu kepada kami," Cell
jok, kami takut jika Tuan Muda Zu akan murka, jika kami tak meng
ereka, dengan sorot mata yang tajam, Li
ergeser, kalian harus mendukungku untuk
duanya nampak berpikir sejenak, lalu tak lama
," jawab mereka bed
yang dia lakukan kepada Kim dan juga Aneisha saat itu, hingga m
at itu, mereka benar-benar tidak percaya dengan apa
an gingseng untuk Aneisha, Tuan
Aneisha dengan menghisap cerutunya, s
n kedua matanya, meski dalam keadaan lemah, Aneisha mencoba unt
a sudah tersadar, langsung
gamu untuk nanti malam, karena kau harus melayani para tamu undanganku." uc
e
n kencang, ketika mendengar apa yang di
rikan kepada Tuan Zu tadi, ter
menjadi istrinya, dia harus mengalami banyak cobaan dan hasutan dari orang-orang
kali ini dia tidak boleh lemah oleh keadaan, semakin
pa orang datang ke ruang isolasi, dimana
" perintah perempuan berw
at tiga wanita berpakaian penga
dalam kamar mandi, di sana Anei
Aneisha tak bergegas untuk membersihkan dirinya. Terlihat jelas saat itu, Aneisha masih lengkap mengenakan pakaiannya, hi
awal lagi terlihat sedang melucuti semua pakaian Aneisha. Sempat Aneisha memberontak saat itu, namum usahanya sia-sia, ke
yur tubuh Aneisha dengan shower, satu lagi memegang tubuhnya yan
bok, lalu satu pengawal memegang kedua tangannya ke at
Aneishapun telah selesai dimand
ha di suruh memakai pakaian tarian ya
but, namum dua pengawal itu, langsung memakaika
ian, muncul seorang wanita deng
g sudah terampil merias wajah orang, membuat dirinya tak mem
ebuah ruangan. Dua pengawal sedang menunggu perintah dari T
awal lelaki sudah membisikkan sesuatu
ju ke sebuah ruangan, di sana dia dipa
rlalu malu untuk mempertontonkan tubuhnya den
menari dengan pakaia
al itupun langsung mendorong tubuh
inya sudah berada di tengah-tengah
lelaki itu nampak sedang menelanjangi tubuhnya, ke
ilangkan kedua tangan
menari sekarang!" suara bariton Tuan Zu, lang
ya, tampak air matanya sudan
rkan gelas di depan Aneisha, hingga peca
h dengan pecahan beling yang akan melukai telapa
khirnya Tuan Zu kembali melemparkan beberap gelas ke arah A
it dan perih, ketika pecahan bel
ang menghampiri dirinya dan memberikan jas mil
gat kesal dan marah, tampak kini keb
a dan kini didudukkannya
terasa, dirinya langsung menghampiri istrin
enepiskan tangan Tuan Zu, dari tangan
jika kau tidak berkenan untuk menjadikan istrimu lagi, ceraikan dia, maka ak
e
sam