Hasrat Pengantin Remaja
Pak Haji yang tahu. seingatku tadi pagi semua tetangga sudah pada berangkat un
eluar dan ternyata di depan rumah Mbak Winda sudah berjejer banyak orang yang sedang mengup
etangga sebelah untuk menjadi sakti tentang bobroknya rumah tanggaku seperti yang biasa dia
untuk menyelamatkan harga diri Tristan, selain memulangkan ke rumah orang t
da Tristan. Dengan bahasa yang sangat berhati-hati aku sampaik
ikan aku kan, Fan?"
aku lakukan, Sayan
lau aku tinggalin satu a
bisa menjaga kesetiaanku, kecua
khianatimu, Sayang. Susah rasanya cari p
yang gak beru
dan uang tapi banyak yang tak bisa aku katakan. Aku
iii
Dia pun memberikan nasihat agar kami bersabar dan tawakal. Ketika aku mengajukan usulan untuk
in semua akan baik-baik saja, dan kalian pasti tidak akan bisa terpisahkan lagi," ucap P
ya istriku sudah begitu banyak terbuka pada Pak Haji, hingga suaminya Ma
gapa istriku berani membuka aib kami pada orang lain? Apakah karena dia sudah mengangg
rilya senyap. Tanpa banyak bicara bahkan sama sekali tidak membuka gordeng atau pintu, kami menyi
hari pun su
engan bercengkrama di atas karpet ruang tengah. Menghabiskan waktu berdua menuju detik-detik perpis
Hatinya pasti sedang sangat senang karena mempunya amunisi baru untuk menjatuhkan harga diriku dan
anya Tristan seraya memeluk dan
apa emang?" jawa
get tuh," godanya sambil melepaskan ciuman dan men
. Kamu juga pasti udah basah kan, Sayang?" balasku menggodany
geee
dur sek
surprise buat suamiku yang bes
tan a
sik Mbak Winda, kok enak banget kalau dimanfaa
ngan sesuatu yang pasti akan membutaku nikmat. Istriku selalu punya ide gila dan kejutan yang tak
emeriksa pintu, jendela dan gordengnya. Tampknya dia mulai berhati-hati, karena
Namun Tristan menduganya pemuda kampung sebelah. Dia sama s
an mengandalkan cahaya dari lampu dapur dan kisi-kisi kamar kami. Sekeliling tera
tetap duduk bersila di lantai menantikan su
Mbak Winda masih terdengar walau sudah agak pelan volumenya. Andai Tristan dan Mbak Winda
mulai bergoyang mengikuti alunan musik dangdut. Aku hanya duduk men
ungging dan sebelah tangannya mulai memainkan kancing-kancing baju tidurnya. Baru kusadari ternyata d
dan kanan bulatan dadanya mulai terbuka. Aku menikmati semua gemulainya memperagakan tarian erotis yan
ongol sebentar, lalu ngumpet lagi. Dan baju tidur itu akhirnya benar-benar terlepas dari tubuh istrik
yang besar benar-benar menggiurkan. Aku sudah mulai tak tahan la
incir dalam usaha menangkap bulatan payudarnya. Dan di l
na ya, Sayang," bi
gak tahan!" p
ng kejantanaku yang sudah benar-benar tegang. "Si Ambon yang sangat besar dan
ukan tari erotisnya. Tristan masih tetap menari dengan kedua tangannya ke belakang. Sepertinya dia sed
-malu. Tristan terus menurunkan hotpans-nya perlahan memperlihatkan seluruh permukaan lu
yang nyaris sempurna, semakin mendekatiku. Gerakannya pun kian erotis. Kedua kak
ngan-goyangan bercinta doggi style. Tristan memang san
tubuhnya. Walau bukan sesuatu yang asing bagiku, namun dengan
pannya. Mungkin belajar dari internet karena gera
ang berdiri tegak menyentuh bawah perutnya. Lalu dengan masih gerakan meli
dangdut ternama. Tristan mengulang-ulang gerakannya naik turun di depanku. Uju
, Sayang?" tanya
lasku dengan n
ap mencoba merengkuh tubuhnya, Tristan selalu menghindar. Namun ketika ak
n memutar pinggul dan meremas batangku dari belakang. Tapi ketika aku menikmati sensasinya
ian yang terlintas di pikiranku. Pikiran seorang lelaki lapar, yang tak m
t sambil menyeretnya ke karpet kasur lantai. Tristan bertahan dengan bala
kesusu," godanya mnir
abar, Sayang!"
Mataku kembali merem-melek menikmati sensasi elusannya. Pada saat posisinya