icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dari Iba Menjadi Cinta

Bab 2 Rumah Sakit

Jumlah Kata:1020    |    Dirilis Pada: 08/06/2023

buka matanya saat mendengar suara berisik dari arah pintu. Ia yang masih sangat men

angun,

gat terpaksa Divya pun menyingkap se

ya Divya denga

Ia yang masih berada di sekolah menengah pertama merasa begitu

sih terpana sih?" Divya yang tadinya masih mengantuk langsung merasa segar saat mengetahui Adiknya mengangumi kecantikannya. Pesonanya me

ahnya menjadi datar. "Mulai, mulai lagi dah sombongnya

dengan mata mengerjap

isa dihitung jari berapa kali Divya makan bersama keluarganya. Ia yang suka bermalas-malasan dan bermain ini lebih sering makan di luar. Bukan tidak sayang keluarga, tetapi terkada

vya merasa cemas sekaligus kesal dengan anaknya. Hidup

ma papa." Usai mengatakan itu, Ditya yang mema

pun kembali me

sebelahan dengan sang Adik. Tatapannya menatap ketiga orang yang ada di sana secara bergantian seiring dengan tangannya

van dan kedua Anaknya yang kini sudah menyodorkan piringnya. "Lagian kita juga udah lama 'kan ga kumpul gini? A

Karena ia merasa salah, jadi ti

abis itu papa mau ajak kalian ke s

ulai menyantap makan

an acara makannya. Ia menatap Divya yang kini tengah menatapnya bingung. Seakan tidak memb

obil doang," gerutu Divya tetapi m

h ada di belakangnya, mengikutinya diam-diam. Bahkan Divya tidak ber

ya langsung membuka pintu bagian

epat di belakang Divya dan ketika gadis itu bergerak semakin ke dalam, Ditya langsung men

aat Ditya menutup pintu mobilnya lalu kedua orang tuanya ikut masuk dan duduk di kursi depan. S

lebar sambil menunjukkan ponselnya ya

kalian rencanain?" tanya Divya menatap

ai di tempat tujuan," sahut Neisya santai

tnya, ia baru tersadar tentang perkataan Papanya tadi malam. Janga

t senang karena mobil yang dinaikinya akhirnya berhenti. "Aku tau, Papa sa

ngsung menyusul Anaknya dan mencekal pergelangan tangannya saat gadi

bingung bangunan di d

sudah berjalan memasuki gedu

ggenggam tangannya. Di setiap langkahnya, batinnya terus bertanya tentang apa tujuan keda

an terus berjalan tanpa bertanya kepada suster, Divya

gan papa semalem 'kan?

Wajahnya yang sudah kebingu

rus selalu ingat kalau masa depan kamu jauh lebih pen

Papa mau nikahin aku sama orang yang udah sekarat? Pa, aku udah bilang kalau aku ga mau nikah! Aku ga kenal apalagi ga ada rasa sama oran

ang-orang juga ga bakal percaya kalau ada ja

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka