Dari Iba Menjadi Cinta
buka matanya saat mendengar suara berisik dari arah pintu. Ia yang masih sangat men
angun,
gat terpaksa Divya pun menyingkap se
ya Divya denga
Ia yang masih berada di sekolah menengah pertama merasa begitu
sih terpana sih?" Divya yang tadinya masih mengantuk langsung merasa segar saat mengetahui Adiknya mengangumi kecantikannya. Pesonanya me
ahnya menjadi datar. "Mulai, mulai lagi dah sombongnya
dengan mata mengerjap
isa dihitung jari berapa kali Divya makan bersama keluarganya. Ia yang suka bermalas-malasan dan bermain ini lebih sering makan di luar. Bukan tidak sayang keluarga, tetapi terkada
vya merasa cemas sekaligus kesal dengan anaknya. Hidup
ma papa." Usai mengatakan itu, Ditya yang mema
pun kembali me
sebelahan dengan sang Adik. Tatapannya menatap ketiga orang yang ada di sana secara bergantian seiring dengan tangannya
van dan kedua Anaknya yang kini sudah menyodorkan piringnya. "Lagian kita juga udah lama 'kan ga kumpul gini? A
Karena ia merasa salah, jadi ti
abis itu papa mau ajak kalian ke s
ulai menyantap makan
an acara makannya. Ia menatap Divya yang kini tengah menatapnya bingung. Seakan tidak memb
obil doang," gerutu Divya tetapi m
h ada di belakangnya, mengikutinya diam-diam. Bahkan Divya tidak ber
ya langsung membuka pintu bagian
epat di belakang Divya dan ketika gadis itu bergerak semakin ke dalam, Ditya langsung men
aat Ditya menutup pintu mobilnya lalu kedua orang tuanya ikut masuk dan duduk di kursi depan. S
lebar sambil menunjukkan ponselnya ya
kalian rencanain?" tanya Divya menatap
ai di tempat tujuan," sahut Neisya santai
tnya, ia baru tersadar tentang perkataan Papanya tadi malam. Janga
t senang karena mobil yang dinaikinya akhirnya berhenti. "Aku tau, Papa sa
ngsung menyusul Anaknya dan mencekal pergelangan tangannya saat gadi
bingung bangunan di d
sudah berjalan memasuki gedu
ggenggam tangannya. Di setiap langkahnya, batinnya terus bertanya tentang apa tujuan keda
an terus berjalan tanpa bertanya kepada suster, Divya
gan papa semalem 'kan?
Wajahnya yang sudah kebingu
rus selalu ingat kalau masa depan kamu jauh lebih pen
Papa mau nikahin aku sama orang yang udah sekarat? Pa, aku udah bilang kalau aku ga mau nikah! Aku ga kenal apalagi ga ada rasa sama oran
ang-orang juga ga bakal percaya kalau ada ja