Dari Iba Menjadi Cinta
begitu banyak dan sebagian besar dari mereka adalah rekan bisnis Yolan dan Nevan. Saat itu juga Divya baru tahu kalau Yolan adalah pengusaha sukses nomor t
rambut curly diikat sebagian dengan mahkota di atasnya, berada di salah satu kam
ayar. Rafael yang ada di rumah sakit, sedangkan dirinya duduk seorang diri di tengah-tengah banyaknya tamu. Bisa dibayangkan betapa malunya Divya saat i
k mempermalukan kakaknya, maka berbeda dengan Divya. Gadis can
d - ibu Rafael dan kedua adik laki-lakinya yang bernama Aksa dan Ezio, mereka terlihat sangat tidak menyukainya. Mereka t
fael dan keluarganya tidak begitu baik. Ia menjadi semaki
" tanya Neisya yang tiba-tib
ia berdiri dan menggenggam tangan Mamanya. "Ma, maafin semua kesalahan Divya ya. Maaf udah bikin Mama kesel, ma
a karena merasa tidak suka dengan perkataannya. "Kamu ini ngomong apa sih?
g main terus," sahut Divya menjelaskan maksud perkataannya agar sang Mama tidak salah paham. "
dengar ucapan terakhir Divya. "Udah ah ayo kit
kamar, ia menarik napas dalam-d
ada begitu banyak orang dengan pakaian mewahnya dan beberapa kame
yang berpenampilan glamor itu tersenyum lebar sambil merangkul sebelah tangan Divya. "Kamu cantik sekali, s
n Anaknya dibawa pergi oleh Rosalind. Senyum getir terukir di waj
salah satu teman Rosalind sa
runtung banget ya Rafael punya istri secantik ini. Harusnya kamu jo
inya. Padahal menurutnya, jika dibandingkan dengan kedua pria yang mereka sebut namanya, Rafael jauh lebih oke mesk
-bener butuh sosok istri di sampingnya. Kalian 'kan tau sendiri gimana kondis
isa dikatakan jauh lebih baik daripada sebelumnya. Luka-lukanya juga sudah tidak sakit lagi, hanya tinggal men
ang?" tanya Bodyguard kepercayaan Rafael
nyaan. Sejak tadi pagi, ia terus kepikiran tentang sosok gadis yang sudah dinikahiny
" jawab san
iri dan mendorong kursi rodanya. "Kita pulang aja. Besok, suruh beberapa
Ia terus mendorong kursi roda sang Tuan
akang langsung melangkah ke samping kursi roda Rafael dan menggendong pria itu. Ia
Rafael begitu mobil yang dinaikinya bergerak meninggalkan kawasan
"Iya, Tuan. Semuanya masih berada di hotel, mereka berencana pulang besok
iarkan ia menjalani malam yang tenang untuk malam ini saja. Lagip