Bukan Istri pilihan
aya kesusahan membawa koper ini" Pria itu b
ng langsung menuju ke kediaman utamanya, Leana yang
-besaran, karena mereka menikah di KUA. Dan itupun hanya k
ar utama saya yang tempati. Jika butuh
an cepat membuka pintu kamarnya. Dan meningga
berjalan dengan santai ke arah kamarnya. Perempuan itu menyeret kopernya dengan sedikit kesusah
bah dengan interior yang memanjakan mata. Leana akui dirnya bukanlah berasal dari keluarga yang status sosialny
lemari. Setelah dirasa cukup, Leana membuka pintu kamarnya menuju ruang makan. Karena ing
duduk dengan santai, sembari menyantap hida
lvano" Pria itu bungkam, mem
ri? Duduklah, dan m
ngan hati-hati. Lalu mengambil sepotong ayam dan sedikit sambal. Ia mulai meny
at Leana begitu segan mengajak Dokter
rumah sakit
mengangguk kaku sambil berdehem singkat "Apa ada y
uannya, lalu mengelap bibirnya dengan gay
duknya, lalu menatap Leana dalam, membuat perempuan itu menahan nafas." Kita jalani perni
urung menganggukkan kep
pasangan normal pada umumnya, tetapi ingat. Tidak boleh a
itu. Leana cukup sadar diri di mana posisinya sekarang ini, ia
jika mas Elvano sendiri ya
arah Leana, dan membungkukkan badannya ser
amu terlalu tingg