Menaklukan CEO Mesum
hhh, ahh
Steve di dua gudukan Bianca terasa kencang dan ganas. Membua
ianca ini. Steve terlihat masih sangat muda mungk
gaikan sihir yang menggoda. Atau mungkin semacam kutu
diri. Lelaki itu mendekatkan tubuh mereka dengan menarik pinggang Bi
sar apa rupa
la, ditambah hasrat berkoba
berubah menjadi Jelly, seolah kehilangan
kulin, segar dan memabukkan,
ah tangan lelaki itu berganti menempel ke payudaranya yang satu lagi, meremas benda
. Kau memb
mu apa,
ak dada Bianca kencang, gadis itu memek
hhh,
seorang akan menemukan kita dal
i karena dia ke sini bukan untuk berciuman dengan orang yang ing
reka tidak boleh berciuman. Sisi baik dalam tubuhnya mencob
uatan dan mencoba untuk
entakan saja bibir mer
Napas Bianca berkejaran dengan pacu jantu
esah." Steve tersenyum mengejek. Mereka masih dalam keadaan b
yang mendesa
gitu anggap saja
-benar laki-laki kurang ajar. Ber
rmi
tu. Wajah Bianca makin memerah kala mengetahui sedari tadi aksi tak senonohnya
alkan kami berdua dulu. Aku se
k, P
adalah pegawainya? Dan Steve biasa saja kedapatan mel
u i
egiatan kita tadi. Sampai mana? Ah, ya, sam
n Steve malah tertawa. "Dasar
encium bibirnya tanpa izin. Baru bertemu saja Bianca sudah saling mengulum bib
atkan cengkraman tangannya di pinggul gadis itu dan menggendongnya menuju meja terde
aku, baj
ak bergerak atau kita bisa jatuh" ucap
al
lakukan? Apakah akan ada kegia
n membiarkan itu terjadi. Bagaimana
hkan tak mengucapkan sepatah
emparkan dirinya untuk Stev
pertiny
a memang bertujuan seperti itu. Dia berusaha maksimal memperbaiki pe
hu putri kesayangan yang dia banggakan ternyata habis dil
i sangat
pria tampan seperti ini? Seharusnya dia adalah pria tua bungkuk yang bau orang tua.
Keras da
esuatu di dalam celana Steve
leh tangannya. Mata Bianca melotot, jeritan lepas saat t
aaa
panas, dan menggairahkan di b
nya daritadi, kau mengin
? A-
celanaku. Dia sedang te
t kaget. Buru-buru mele
b, kau harus m
menidurkannya?" pe
inga Bianca, "Dengan membiarkannya
aaa