Terpaksa Kawin Kontrak
emilik perusahaan dimana ia bekerja. Jantungnya berdetak kencan
bariton milik Athala membuat Alletha semakin gemetar.
ia benar-benar tak sang
itkan keningnya saat ia mengejah nama Alletha yang tertulis di
Tanpa menunggu jawaban dari Athala, ia langsung berlari menuju toilet. Sebuah
ak Athala. Ia paling tidak suka jika s
itinggalkan oleh lawan bicaranya saat ia sedang berbicara. Apalagi i
hala. Ia mengingat-ngingat nama gadis itu, "ah, Athela. Ya kalau gak salah namanya Athela. Hey, kenapa n
epan toilet perempuan?" Seorang pria yang memakai ser
kan tatapan aneh dari sang asisten yang bernama Romi. Selain asisten dari Athala, Romi adalah sahabat dekatnya sejak kecil yang seorang yatim piat
a gugup seperti itu?' batin Romi. Ia pun lalu m
mastikan jika atasannya itu sudah tidak ada di depan toilet. Sete
otak mesuk itu udah gak ada
anya yang berde
-tiba terdengar suara yang ti
yang mesum," sahut Alletha. Ia tidak menyadari
datang itu?" Margaret mendekatkan tubuhnya pada Alle
ih belum menyadari siapa yang sedang berbicara dengannya. Matan
Margaret berkata dengan sedikit kencang. Teriakannya kali ini menyadarkan All
gung. Ia tak menyangka jika sedari tadi dir
itu otak mesum? Saya laporkan juga sama orangnya, biar tau rasa kamu
. Maksud saya itu bukan big bos kita yang barusan datang. Tapi itu pemilik w
kamu! Awas j
iss. Mana berani, sih, saya bohong sama Miss
kerja. Sebentar lagi
alan melangkah men
agian kok bisa sih dia tiba-tiba ada
a lalu kembali menuju meja kerjanya dengan berjalan men
g ada di atas mejanya. Ia meneguknya perlahan. Tenggorokannya terasa kering setelah kejadian-kejadian ya
tiba datang dan me
letha. Ia hampir saja meny
a aja, sih? Dari tadi gue nyariin elu
et tadi. Kebelet.
bekerja di bagian administrasi kaya kita." Siska berbicara dengan pela
. Firasatnya big bosnya itu akan mencari tahu tentangnya. Ia kemb
sempet nanyain lu," sahut Siska den
batuk saat mendenga
k punggung Alletha. "Lu kenapa? Pelan-pelan
enurut Alletha seorang pemilik perusahaan tidak mungkin langsung turun tangan sendiri untuk mengontr
gue tau," jawabnya sem
takut jika dirinya akan dipecat karena telah menyerempet m
cuma nanya kemana, karena dia
nya. "Huh, kirain." Ia
mendelik menunggu ja
ntar lagi jam pulang kerja. Gue mau kelarin kerjaan gue d
"Tumben lu mau buru-buru balik. Biasanya juga lu males kalau