Terpaksa Kawin Kontrak
ak, ingat itu!" gertak Bu Retno sembari mengambil uang yang Allet
engan kaos dan celana jins berwarna biru, dengan kacamata hitam yang
kan pandangannya ke arah Alletha yang berdiri di samping Dewi. "Eh, ada si cantik Alletha." I
Bagaimana tidak Dewi bersikap ramah pada Ronald, ia adalah tambang emas baginya. Bahkan Dewi rela menyerahk
ntrakan. Awal bulan, waktunya mereka mem
. Gak usah sungkan, an
Tapi demi baktinya kepada orang tua, terlebih rasa sayangnya kepada ayahnya, ia rela menggadaikan masa depannya dengan menikahi Ronald. Ronald menjanjikan
eja. Dewi yang tak sabar ingin segera melihat sejumlah uang yang berada di dalam koper itu matanya langsung berbinar. Sementara Alletha hany
tai sama sekali. Bahkan ia pun tak pernah benar-benar serius dekat dengan seorang laki-laki. Ia t
dengan sangat antusias. Ia sudah tidak sabar ingin
Dewi. Silahkan dibuka saja
er. Ia sampai menelan ludahnya beberapa kali. Seumur-umur Dewi belum pernah melihat uang dengan jumlah yang sangat banyak. Begitupun dengan Alletha. Seumur hidupn
un rapih. "Heum baunya lain, ya, kalau uangnya banyak, baunya wangi," k
a bisa membeli apapun, termasuk menjadikan Alletha sebagai istrinya. Sementara A
ld melipat kedua tangannya di d
di. "Alletha, lihat! Ini semua uang! Uang ini bisa untuk membeli apa saja yang
k setuju dengan perjodohan ini. Tapi mau bagaimana lagi,
anpa menghiraukan tatapan kecewa dari Ronald dan tatapan tajam dari sang ibu,
lon suamimu dulu?" teriak Dewi sa
embayangkan bagaimana jadinya jika ia benar-benar menjadi istri dari Ronald. Kabar beredar di luar jika Ronald sudah mempunyai istri dan sering bergonta-ganti pasangan. Saat Alletha menanyakan hal itu kepada sang ibu, Dewi langsung menya
tanya Tio yang kini sudah be
ranjangnya. "Enggak, Yah. Allet
mau menerima lamaran dari Ronald?" ta
letha beranjak dari duduknya dan berjongkok tepat di depan sang ayah. Tio mengelus lembut rambu
rdosa jika tak bisa melakukan apapun demi sang ayah. Ia ingin menjadi anak y
eputusan yang Alletha ambil. Ayah tenang aja, gak usah mikirin hal-hal yang belum tent
a. "Ayah selalu mendoakan kamu. Semoga putri Ayah
Alletha seraya m
*
. Alletha pasti akan terlambat datang ke tempat kerjanya. Tak lupa ia mengalungkan name tag dengan tali panjang berwarna biru ke lehernya sebagai ciri khas dari perusahaan S
motornya melewati beberapa mobil. Hingga tanpa sengaja ia menyerempet mobil mewah. Alletha langsung menep