Terpaksa Kawin Kontrak
seorang wanita yang bertubuh tambun dengan rambut digulung ke atas
t nyeri saat ia melihat seseorang yang sedang menggedor-gedor pintu rumahnya. Ia menutup kedua telinganya karena suara rentenir itu benar-benar memekakkan telinganya. Saat tubuhnya
rentenir itu. "Maaf, Bu, ada apa
mbun itu menoleh pada Alleth
ari atas hingga bawah. Alletha merasa kikuk diperhatikan seperti itu
a, Bu. Maaf sebelumnya, Ibu ini siapa, ya, kok ge
u sudah menunggak cicilannya selama tiga bulan!"
rumah orang juga, Bu!" geram Alletha ta
ot?" gertaknya sembari berkacak
uk pintu dengan pelan. Kalau pintunya ru
wi mau tak mau akhirnya keluar rumah juga. Ia tak mau hut
masuk Bu!" tutur D
ih hutang! Bu Dewi sudah menunggak tiga bulan," c
di dalam saja. Gak enak diliha
koar-koar di
ewi harus membayar cicilannya sek
angsung menarik paksa tangan Alletha ke dalam rumah. Alletha yang belum siap dengan pergerakan ibunya, ia sampai terhuyu
melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Dewi. Ia memegang pergelangan
butan yang di timbulkan oleh Alletha dan ibunya. Ia memutar kursi ro
?" tanya Tio dengan mata membulat melihat
engayunkan tangannya ke udara. "Alletha sekarang ibu m
mau uang yang dengan susah payah ia dapatkan harus rela diberikan kepada ibunya untuk membayar hutangnya. Hutang yang hanya untuk memenuhi gaya hid
, nanti untuk sebulan kedepan kita mau makan apa?"
akan cari hutang lagi untuk makan
ngkah istrinya yang hanya bisa berhutang lagi dan lagi. Semua uang yang Dewi pinjam bukan untuk kepentingan keluarganya, tapi untuk memenuhi keinginan Dewi demi menjaga gengsinya. Ti
ri menunjuk wajah Tio. Dewi kini mulai berani kepada Tio. Ia merasa jika suaminya semakin har
anya masuk ke dalam kamar. Sementara Dewi memutar bola matanya mala
ya. Alletha mau meyeles
h, Tio pun memiliki penyakit darah tinggi yang sewaktu-waktu bisa mengakibatkan stroke ji
ama Bu Retno. Nanti dia teriak-te
, tiba-tiba terdengar teria
ama banget
lop coklat itu demi menyelamatkan uang gajinya. Bukan berarti Alletha pelit, hanya saja jika uang itu benar-benar digunakan Dewi untuk memenuhi kebutuhan rumah dan keluarga
Retno yang sedari tadi menunggunya. Dewi
i sisanya bisa dicicil lagi!" Alletha menyerahkan
kedua alisnya. Menurutnya uang segitu tidak
"Adanya cuma segini, Bu. Kalau Ibu mau, sialahkan ambil