Terpaksa Kawin Kontrak
atu hal yang sulit. Bahkan ia sudah terbiasa dimintai tolong
ta meminta kamu untuk bekerja di perusahaan miliknya," puji Mar
rjakan pekerjaan atasannya," sahut Alletha dengan bangganya. "Seandainya big bos kita itu tau kal
ong! Saya ini atasan kamu ya,
h doa, Miss. Mungkin saja suatu saat nanti
eja dengan tangannya bergantia
melihat tingkah atasannya itu. "Saya berd
n saya! Sebentar lagi jam makan siang. Saya harus bersiap-siap untuk menyambut big bos. Jangan sampai ga
elangkah menuju pintu. Sebelum ia benar-benar sam
let
, Mi
i ini, pegawainya kucel begitu?" cibir Margaret seraya mengibaskan rambutnya yang berwarna pirang i
a dengan cepat. Ia pun bergegas keluar dari ruangan Miss Margaret. Alleth
ar hantu aja," tanya Siska bingung melihat
erawan tua," sahut Alletha de
i? Sampai-sampai miss perawa
in gue? Gila aja, yang ada tar gue udah kaya b
gkal-pingkal mendeng
erawan tua itu," ungkap Siska sembari terus tertawa dan memegangi perutnya. "Harusnya lu
empar pulpen yang ada di
ma tuan muda Athala akan tiba di kantor ini. Jadi, semua pegaw
ama yang perempuan. Mereka sangat antusias menyambut kedatangan sang owner perusahaan. Para pegawai perempuan bahkan berlomba mempercantik diri demi mendapat perhatian dari sang big bos. Tak terkecuali Siska,
gan artis ibukota yang bernama Pamela. Pamela tidak ingin kehilangan para penggemarnya terutama para fans fanatik dari lawan jenisnya jika diketahui sud
iah olah para pegawainya. Mereka sem
ekerja dari dekat. Kebetulan, Alletha dan Siska berdiri paling depan. Alletha membulatkan matanya dengan sempurna. Ia tak menyangka jika pria yang sedang berdiri di d
mesum yang jadi pemilik perusahaan i
enundukkan pandangannya. Ia tidak mau jik
a merasa senang sekali bisa berkunjung ke kantor cabang ini. Semoga kalian bi
yang telah membuat mobil mewahnya lecet. Athala tertawa dalam hati melihat sang gadis y
bicara di depan bukan dibawah!" Athala sengaja berkata sepe
bisanya sang big bos mengetahui jika ia sedang menghindar bertatap muka langsung dengannya. Riuh se
gi merhatiin elu, deh," celetuk Sis
a teman baiknya itu tau kalau ia sebenarnya sudah bertem
pai menahan ingin buang air kecil. Setelah tiga puluh menit berlalu Alletha langsung lari menuju toilet untuk mengo
dengan tingkah gadis it
ang menyerem
emiliknya. Kini Athala berada persis dibelakang punggung Alletha. Alletha membalikkan badanny