Silakan Ambil Suamiku, Pelakor!
ala Arusha dengan penuh kasih sayang. "Sashi ga apa kalo kepagian berangkat sekolahnya?"
eolah tahu apa yang men
dikatakan sang mama 'perceraian' itulah yang didengarnya. Hanya saja, gadis yang wajahnya sangat mi
a pesan taksi online dulu," kata Amelia membuat
ak Sashi." Aron kini kegirangan sambil men
elana panjang berbahan katun berwarna hitam itu segera mengambil ponselnya. Jari-jemarinya yang lentik itu dengan cepat mengetikkan pesan
susu dan air putih untuk Aron. Kalian jangan lupa bawa
ia mandi sangat terburu-buru saat ini. Entah, semalam tidur pukul b
ayar benda pipih itu. Nama kesayangan yang membuat hati Amelia merasaka
. Sebuah pesan dari wanita yang kini juga nasibnya sedang diujung t
pak gugup saat Amelia s
ya. Tas yang dikirim oleh Diana--sahabat baiknya saat SMA dulu. Tas yang menjad
pula ponsel itu ada pasword rahasianya." Amel
arus kamu dengar saat ini," kata Arsa dengan pa
sanan mobil online-ku juga lima menit lagi sampai."
aku waktu hingga semua masalah ini selesai?" tanya Arsa ber
gkuhannya langsung menyebar dengan pesat bak debu yang bertebaran dan semua orang langsung
teriak karena sangat
t mendengar suara keras dari sang ayah. Aron langsung memeluk Arusha kar
a?" tanya Sashi deng
online-nya sudah nungguin kita." Amelia menunjuk ke depan di man
ng dari ketiga anak-anak Amelia. Mereka kini sudah sangat jarang mencium punggung tan
Amelia merasa tidak enak hati pad
, silakan masuk." Sopir itu mempersilakan Am
ia dan kedua anaknya berada di kursi penumpang nomor dua. Entah kapan terakhir keluarga mereka naik satu mo
kata sopir itu dan mem
ya bayar cash saja," kata Amelia sambil me
promosi besar-besaran." dusta s
tis kaya gini. Terima kasih, semoga ke depannya semaki
ri siapa sebenarnya sosok sopir taksi itu. Amelia merasa tidak menge
i?" tanya Sashi yang saat ini
pa yanh dimaksud olehnya. Apa maksudnya sopir taksi t
" tanya Amelia
ita," kata Shasi sambil
tanya Amelia yang mendadak penasaran lalu menoleh ke b
depan. Pas aku ga sengaja liat, Om itu
banyak hal saat ini. "Nah, itu kelasnya, Mama, antar sampai sini, ya. Nanti kalo pulang sekolah,
i, kedua anaknya mendadak menjadi pendiam. Mereka berdua seolah paham dengan yang menimpa kedua
mengamati Amalia dari jauh. Tentu, wanita yang telah lama mencuri hatinya itu ti
l sudah terbiasa hidup sederhana. Begitulah didikan kedua orang tua
. Tidak hanya itu, tatapan matanya yang teduh banyak membuat lawan jenisnya terpikat. T
in aku ga bisa move on pada gadis lain. Hampir empat belas tahun aku menun