icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia

Bab 5 Kerjasama Pertama

Jumlah Kata:2140    |    Dirilis Pada: 12/05/2023

-

a sedang memikirkan sesuatu. Gurat kecewa kian terlukis di paras cantiknya. Mata gelapnya b

a menghasilkan lebih banyak re

esokarp yang lebih sedikit daripada buah Tenera," beber Lea. "Aku tidak ingin kalian mengganti jeni

wajahnya. Mereka tidak berani mem

niat kalian curang untuk menutupi dan mengabaikan kualitas. Mereka akan

ur pohon. Kita kekurangan 30 persen dalam perhitungannya. Kami juga sudah mem

ada di tangannya. Padahal sampel tanda buah sawit Tenera yang dikirimkan ke Belanda telah disetujui. Tidak

yang baru dipelajarinya selama seminggu ini. Dia memperhatikan dan mengawasi semua kegiata

a untuk memuluskan ekspor ke Eropa yang anti kelapa Sawit." Lea menghela napas. "Bukankah sudah berkali-kali aku peringatkan,

a... Beberapa lahan memang tersera

kebun kita terpenuhi untuk ekspor ke Eropa!" Lea membanting berkas yang pegangnya. S

tu! Aku hanya mau jenis tandan buah sawit jenis Tenera. Kalau sampai aku tahu, kalian b

-

di sisi jalan. Elver takjub, ini memang pertama kalinya, ia masuk ke wilayah perkebunan kelapa sawit. Mobil double cabin y

. Dia masih sibuk mengutak-atik laporan di

han sawit PT. Kalandra di

00.000 hektar." Lea

banyak karyawan PT. Kalandra di

erjaan beberapa vendor, di bawah pengawasa

han Sawit di Kutai Timur ini?" Elver memegang sandaran kur

n kompetitor- kompetitor itu. Pemerintah memang menata lahan kelapa sawit di satu

alandra dan kompetitor di

a satu kompetitor yang paling kuat, perusahaan PT. Bintang Cerah. Setahuku yang memegang perusahaan itu adalah o

mengangguk-angguk. Matanya ke

memasuki gerbang perbatasan. Jalan yang dilalui

aku sakit,

ristirahat. Lagi pula jam kerja sudah se

ya santai! Padahal mereka pusing memikirkan masalah yang membingungkan ini. Tapi,

anggilku dengan... kamu... Kam

i detil wajah yang kusut itu. "Apakah tante mau lang

rah kaca spion dan pura-pura

nya ke bahu Elver. "Kuran

g jelek... Tapi di New york,

membuang energinya untuk ribut dengan Elver! Lea memil

ku panggil Mam?" Elver

turun gunung! Diam! Tutup mulutmu!" Lea memotong

r perusahaan B

alisnya. "Kena

gan 30 persen? Aku akan menghubungi ko

ase pekerjaan kita!" Lea tidak perca

i? Apakah kamu yakin hanya mengharapkan hasil dari lahan dari PT. Kalandra? Apalagi dari laporan yang ku

, terutama musim hujan atau kemarau... Kalimantan memang tidak bisa diprediksi. Tapi yang membuatnua pusing, k

u ini... jadi aku yang akan memb

an diri Elver yang terlalu tingg

yang akan menelpon, Pak Kalandra

t Lea. Lagi-lagi Elver men

isa mengatasi masalah ini. Semakin kamu menekan mereka, mereka akan mencari jalan

a itu harus ditekan, ini adalah tanggung jawab mereka. Ja

Aku sedikit paham akan masalah ini, kamu jelas memerlukan sedikit bantuan..." Ekspresi w

pan dominan Elver. Ujung mata pria itu runcing seakan-ak

buang wajahnya. Dia memilih memandang

kalau aku akan menggeser dan mendu

tidak percaya de

aku lebih

n Elver. Tapi... Dia lelah terus menyahutinya. Mer

in... Ide yang tercetus dari Elver cuku

merogoh

-

in ke depan wajah Lea. Lea men

ih memik

menyambut kaleng jus man

tidak cukup kuat... Mena

rtawa

. Mereka sudah sampai di Kota Tenggarong dan berisirahat seje

mainan. Di saat kamu lenggah atau terlalu perca

banyak resikonya." Elver membuka kaleng birny

bil resiko itu. Ini menyangku

ng Cerah tidak meminta syarat apa pun... Yang penting, ada keuntungan untuk perusahaan mereka." Elver meneguk bir dinginnya. "Aku akan p

muda ini, kali ini, dia

harus menanggungnya. Ingat ada namaku

erduli, dia masih me

n. Lea merogoh tasnya dia memang baru menyalakan ponselnya. Jarinya lincah membaca pesanan kencan submisif yang terdaftar unt

cukup sibuk." Elve

ponselnya. Diteguknya jus manggan

, kamu bahkan tidak berterima

.. tante! Aku ini masih 27 tahun," Lea berd

23 ta

saja! Terserah apa yang mau diucapkan orang gila ini.

amu seharusnya

wajah Elver lagi. "Diam... Tolong diam.

hampir mendarat di wajahnya. Lea membalas, memincingkan netran

rtama kita bekerja sama..." Elver mengulurkan kaleng birnya. Le

Lea langsung berdiri

tu jika pulang larut? Bukankah kamu sudah 27

. Dia mengacak pinggangnya... ternyata Elver ma

. Tetapi dari sikapnya yang berubah-ubah, seperti

leng jus mangganya. "Selamat, untuk

kasih,

lv

eneguk habis birnya dan melangk

okok pun singgap mema

-

r tidak membuat suara yang berisik. Tidak ada penerangan di sepanjang

mben kamu pu

belum tidur, dia berdiri di dapur

matikan lampu-lampu. Ibu pi

memang tidak mengambil pekerjaan di situs merah itu. "Apa

um makan... Ibu panask

upir ke pulang." Lea meletakkan tasnya di kursi. Dia men

idur, biar kamu nyenyak dan segar beso

. Lea bersyukur dalam hatinya karena ibunya

ayah membiayai semuanya... Bagi ibu sudah sangat cukup... Ibu sudah c

ah tidak kekurangan lagi. Hehehe." Le

kamu tidak bosan dengan rutinitas ini... b

" Lea tertawa mengandeng

bu tidak ada nanti... Biar

erkata begitu.

masa lalu... Setidaknya kamu harus membuka hati atau sudah punya pandangan saat ini. Apal

s. Tapi pikirannya sedang sumpek malam ini... "Iya nanti kalau ada,

... Jangan

au ada, Bu." Le

-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka