Bukan Pelakor (Key)
bagian devisi humas ada satu bilik kubikel yang masih dinyalakan lampunya. Masih ada orang di sana, tetapi ia tidak kaget karena ia t
enuju ke pantry dan membuat segelas kopi untuk gadisnya itu, hingga kemudian ia menyajikan segelas kopi di sisi meja k
ngerjainnya?
a mendongak dan melihat Bryan yang juga sedang
bisa-bisanya orang yang menyebabkannya le
a kamu yang bikin ak
n Kay yang membara, ia sangat tertekan s
um manis pada Kay dan menggeser kursi berkaki roda milik Key ke samping, lalu men
a tumbuh bersama. Kadang ia juga tidak mengerti, meski Bryan mengerjainya, melakukan banyak ha
melakukan itu. Ia sekarang menggantikan posisi Key untuk mengetik di mejanya, mel
rjainya. Merasakan tatapan mata Key yang tajam padanya, Bryan terkekeh dan menye
kopinya, n
dengan situasi yang terjadi. Ia bingung dengan hal yang tengah dilakuk
an rekan kerjanya sering mengungkapkannya dengan cara yang beragam. Intinya mereka berharap tidak ada Key di antara mereka. M
di sini aja, ya?" tanya Key be
yang menunjukan wajah lelah. Lelah fisik, batin dan pikiran. Jiwanya lelah dengan
dari sini, ada kantor yang bi
akin tertekan lalu ia yang akan diam. Akan tetapi malam ini ia benar
tapi dari rekan kerjanya. Orang yang benar-benar berteman
untuk ditempatkan di kantor mereka. Tapi mencari uang bukan hanya di ka
h, "Tidak boleh, kamu harus
ya. Ia bingung harus bagaimana tetapi pria tampan di sampin
pun semuanya baik-baik saja. Anda bisa menyerahkan posisi ini untuk orang kompeten
ik kamu diam dari pada ngom
zinkan saya keluar
esal dan mem
r
sampai melompat sejenak, ia tak berpik
an Key yang sedang menatapnya takut tanpa menoleh lagi. Langkah kakinya terd
atikan sirine dari sensor pintu otomatis itu. Itu adalah satpam yan
in ini siapa?" t
suk sini saya kepentok
besok beli kacamata yak!"
ng kalau bos mereka yang menendang pintu itu. Bos yang sedang marah dan mem
•
irnya kesal. Ia melakukannya di sepanjang jalan
o gak paham juga, gue cinta sama lo, gue c
nya yang mendegar juga terheran, menganggap bahwa Bryan orang setres. Mau dikata gila, ia terlihat bersi
elalu ada di sekitar gue, biar gue gak lelah ngadepin dunia ini.
kalau ia ingin Kay di sisinya makanya ia tak mengizinkannya pergi. Dulu saat Kay dan
ngusir Kay dengan tuduhan menggoda anaknya. Awalnya ibu Kay yang merupakan pembantu keluarganya ya
dengan ibunya yang masih bekerja untuk keluarga Ferdinan. Ia sudah memendam rindu
nggangu Kay lagi yang saat itu masih memperjuangkan
bisa memilih cinta, mungkin ia akan memilih jalan yang mudah. Ia bisa mencintai gadis dari keluarga kaya untuk ia cinta, sehingga ia tak perlu me
nghadapi itu dan melepa