Mengejar cinta Kayana
atuh c
nan tampan yang belum juga memiliki pasangan. Bersama dengan Rakabumi yang kini berada di ruangann
ekretarisnya tadi pagi, tak lupa dengan makanan kecil yang tersaji di sebel
ra ter
n Rafandra tentang pekerjaannya tapi yang didapatkannya pagi ini
sudah ke sepuluh kalinya lo bicara tentang jatuh cinta. Siapa yang membuat lo ja
ma gue di sebuah bengkel." Rafandra mulai m
kabumi menginterups
andra yang terlihat bersedih tapi kem
lo setelah ini?"
ta," jawab Rafandra yang disambut de
?" tanya Rakabumi
remehk
datang. Keduanya menoleh bersamaan. Rakabumi terkejut tapi sesudahnya terse
Wirauatama. Ia berdiri membungkuk lalu menc
h selesai?" tanya Wirautama. Ayah Rafandra itu mengajak kedua anak muda di hadapannya untuk d
sai, Om." Rakabumi
on istri sekalian," sindir Wirautama. Rafandra berpura tak mendengar, diri
nti saya kalah
dar hingga sebuah cubitan keras dari Rakabumi berhasil membuatnya tersada
Rafandra. "Kita harus bicarakan soal lelang tempo hari. Nak Raka kalau mau ikut bisa se
an saya mau pergi ke tempat teman. Su
tama berdiri lebih dulu lalu merapikan jasnya yang
las. Setelah ayahnya pergi, ia baru bisa
ya. Ia ikut berdiri lalu menepuk bahunya sebelum
*
ra ramah tamah sekaligus pesta yang cukup besar untuk ukuran sebuah makan siang. Tamu undangan yang hadir pun tidak main-m
alam hati, "Seharusnya ta
biasanya dipakai untuk pesta akhir tahun kantor atau saat perusahaan memenangkan penghargaan. Dilihatnya dari ke
nnya memanggil Rafandra yang masih berdi
s tatapan itu dengan senyuman canggung di bi
lebih dekat dengannya. "Ini teman Papa yang bernama Pak
k pria bernama Wisnu untuk berjabat
kenal
an mengucapkan selamat padanya atas pencapaian Rafandra merintis perusahaan. Wirautama terse
g yang duduk di samping Wirautama. Pria berkepala plo
" Wirautama yang membalas pertanyaan pria itu. Ia ta
nilai memuaskan dan salah satu founder di perusahaan retail yang baru buka bulan
lak penawaran koleganya."Ah, biarkan saja anak saya pilih sesuai dengan kriteri
hal anak saya cukup canti
ri sambil mencari yang pantas," kilah Rafandra. Ia ingin
pada ayahnya. "Rafa kembali ke kantor ya,
saja. Ada mama
*
r untuk makan siang bersama. Kayana berdecak kesal, ia berkali-kali melirik arlojinya. Hari ini ia mendapat jatah makan siang pukul satu dan
sebelah yuk?" ajaknya sambil menarik tangan Kayana. Keduanya masuk ke da
ft menuju pintu lobby. Tangan keduanya bergandengan melewati jalan samping dekat gedung
rasa udang. Katanya mak nyus, enggak kalah ras
an banyak mobil berlalu lalang membuat mereka sedikit bingun
ai?" bis
a acara." Abel
pelan
bil cekikikan tak jelas hingga membuat seorang pria yang sedang duduk di sofa ruang tunggu berdecak kesal. Kayana sempat menole
noleh ke belakang, ia balas berbisik
itu ka
ahu. "Biarin, mungk