icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mengejar cinta Kayana

Bab 4 Pertemuan tak menyenangkan

Jumlah Kata:1321    |    Dirilis Pada: 13/04/2023

fandra dipaksa menemani sang ibunda tercinta pergi berbelanja sekaligus menemui temannya yang sudah lama ta

rambutnya yang lurus dengan model sanggul tinggi menjulang bak tugu Monas dengan jepitan bunga di sampingny

nnya yang selalu ia pakai. Katanya

yata," gumamnya

lalu duduk sambil mengerjakan tugas kantor merasa sedikit bosan. Ia bahkan sudah

at. Rafandra tak menjawab, ia memberi kode tangan yang menjulur ke rambut. Paha

ri dalam kamar dengan riasan rambut ya

ul rambut itu semakin tinggi dari sebelumnya. Ia meringis.

bil melayangkan dua jempol untuk ibunya. Ini terpaksa,

angguk. Rafandra segera membereskan berkas yang sedang ia pelajari tadi. Me

tanya Wirautama. Alissa menggele

engaja mama ajak Rafa ke mall sebentar, siapa

pi,

i dulu," s

*

mbari membenahi riasannya. Naura yang sedang memasak sempat terlonjak

yusuri tangga samping kamarnya. Ayahnya yang baru m

mana sih?" t

g kita berdua ambil cuti untuk menebus yang kemarin," jawab Kayana yang terburu-bu

malam," pesan Naura yan

ap,

akarta akan macet karena besok akan akhir pekan. Kayana membuka ponsel lalu memakai earphone dan me

nya Aruna. Kayana melihatnya sekilas lalu mengan

beli model seperti ini. Beda harga h

segitu engg

mall terbesar di Jakarta, keduanya langsung masuk ke sebuah toko yang menjual pernak-pernik lucu. Di sebelah toko itu ada yang menjual barang yang sedang Kayana incar.

ya. Kamu tunggu di sini," pesa

o membawa satu bungkus tas berisikan lilin dalam

usnya," p

k lilin di dalam unik-unik sem

nya

kualitas utama.

yang luas, berbeda dengan Rafandra. Dirinya merasa jenuh dan kesal karena ibunya sengaja ber

ko yang menurutnya sangat membosankan. Hanya ada obrolan seputar luar negeri, makanan enak d

u pulang dari Singapura," ujar seorang wanita yang duduk di dekat Alissa. Namanya Anna, teman de

. Keduanya berbincang lagi hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul sebelas siang. Rafandra sudah

ndra. Alissa menoleh dan balas berbisik di telinga Raf

ah kirim pesan ke papa juga." Rafandra tak bisa lagi menunggu. Ia memilih berdir

ik kembali lengan kemeja Rafandra. "T

ing, Ma. Besok saja ke

asuk, tatapannya tertuju pada satu sosok yang sedang berjalan bersama temannya sambil tertawa

di sini?" gu

nya. Ia memilih abai saat mendengar ibunya berteriak memanggil namanya kembali

dan Aruna menoleh ke belakang. Mereka mendapati Rafandra yang tengah berlari kencang menuju ke arah me

tangan Aruna dan mengajaknya sembunyi di area parkir. Nafas kedu

eriak-teriak, aku pi

ahu?" Aruna mengangguk. Kayan

raton tanpa jeda. Aruna duduk dengan kaki terjulur lurus, kepalanya menunduk dan tangannya memijatnya perlahan. Sedangkan Ka

h terengah-engah. Kayana menyodorkan botol air

u. Istiraha

an tak lama kemudian berhenti di dekat mobil tempat keduanya bersembunyi. Kayana mem

yang kaget berusaha

menempel di bibir dan matanya mengarah ke samping arah

ayana tersadar. Ucapan Aruna benar juga, mengapa di

juga,

diri juga ikut menoleh ke arahnya. Kedua mata mereka bertemu

wok enggak

di sini tan

tnya itu hampir terjengkang tapi beruntung bisa menyeimban

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka