icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Penguasa Dewa Naga

Bab 6 Mama yang Baik

Jumlah Kata:1204    |    Dirilis Pada: 11/04/2023

jangan sampai melukai wajahmu," ucap Akara dengan tenang,

in tinggi, hingga mencapai ranting yang seb

Lisa menunjukkan kedua pedang kayu mi

angsung terjatuh dan membuat Lisa menertawakannya. Akara terus mencoba memanjat hingga beberapa kali te

lidahnya, ia sudah terbang

ingga membuatnya merosot dan len

alam lubang dan dilempari sarang lebah oleh Lisa. Gadis cantik

di meninggalkannya. Kondisi Akara saat ini sudah sangat berantakan, tubuh serta pakaiannya kotor, lalu luka di lengannya dan benjolan di

Biru. Di siang hari yang panas itu, Akara berjalan dengan muka yang murung dan sorot matanya begitu sa

kemarin tidak mampu me

menantang tuan mud

enutupi keterkejutannya. Suaranya cukup k

ka berubah menjadi tajam saat meliha

k orang di sampingnya d

rpura-pura tidak tau dan memalingkan wajahnya,

alan, namun tidak lama kemudia

n muda Cor Beton, padahal di

a perbuat di masa lalu, sampai t

api, ia teringat kembali persyaratan yang diajukan oleh gadis bertopeng kepadanya. Setelah

memiliki ay

saja itu karma karena

tu sangat cantik, tidak aku sang

si sontak saja meledak. Kedua pedang kayunya de

iak seorang wanita dari kejauhan, wani

lak, hingga pedang yang ada

u malu itu sontak pergi, setelah orang yan

kini ia gemetaran dan matanya mulai sembab. Air matanya menet

u dengan begitu riang saa

air matanya, tak ingin

k di depan anaknya, lalu melihat sisa-sisa air matanya dan mengusapnya. Jari

nangis?" u

nar-benar t

idak berani memberi

g saling berbisik lagi, lalu mamanya A

arnya dengan

tau kalau anak itu tidak

n polosnya mengg

mu membuat masalah d

lian segera m

t ini ia baik-baik saja begitu?" ujar salah seorang samb

kuli tuan muda Cor Beton!?" seru warg

ngkat kepalanya. "Aku yang akan memukulin

cengang, memandangi anak kecil

kku pukul saja mereka!" Mamanya Akara berjongkok la

kemudian meraih tangan anaknya dan m

angka akan r

an jatuh jauh

u pintu tertutup. Sedangkan mamanya segera berjongk

il menangis hingga sesenggukan, la

mama ini. Jangan pedulikan ucapan mereka, ingat saja teru

dis itu masih ada di sana dan sedang duduk di atas tebing. Melihat k

erada di atas tebing, mengingat kembali pertemuan pertama mer

berada di belakang Akara, d

ngabaikannya dan duduk di pinggir sungai. Anak kecil itu begitu

n kemudian menjentikkan jarinya. Aliran listrik kecil muncul

melompat ke dalam sungai, seda

Akara sambil berus

" seru Lisa yang langsung terbang ke h

dari Lisa muncul, ia melentingkan dan menjatuhkan ranting pohon ke arah Akara. Setelah itu m

egitu kikuk saat melewati hutan, kini dapat melewatinya dengan begitu lincah. Melom

tempat biasanya, ia bertemu dengan tuan mu

samp

g yang ka

ngi jalan Akara dan menge

ngannya dengan begitu kuat,

iba menghitung jarinya, l

g, tapi aku saja sudah c

Cor Beton dan panik begitu

r Beton sontak kesal, namun tiba-ti

utan melihat tuan Cor Beton!" s

on merasa sombong dan menge

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog 2 Bab 2 2. Sampah3 Bab 3 Takdir 4 Bab 4 Harapan 5 Bab 5 Perjanjian 6 Bab 6 Mama yang Baik7 Bab 7 Ritual8 Bab 8 Info dan konsep9 Bab 9 Dua Esensi Surgawi 10 Bab 10 Keluarga Beton 11 Bab 11 Kesalahan 12 Bab 12 11. Janji dengan Lisa 13 Bab 13 Alice 14 Bab 14 Latihan 15 Bab 15 Merubah takdir! 16 Bab 16 Mata Ular 17 Bab 17 Alice dan pedang kayu18 Bab 18 Demi adik Tercinta 19 Bab 19 Ayah menyerang Alice 20 Bab 20 Regera21 Bab 21 Pengalaman Pertama 22 Bab 22 Kemarahan Alice 23 Bab 23 Aura binatang sihir 24 Bab 24 Mencari bahan obat 25 Bab 25 Bertahan Hidup 26 Bab 26 Hidup dan Mati 27 Bab 27 Rumah Misterius 28 Bab 28 Penempa 29 Bab 29 Guru 30 Bab 30 Pemilik Pedang31 Bab 31 Cerita Dimulai 32 Bab 32 Gua Giok33 Bab 33 Penunggu gua 34 Bab 34 Domain magma35 Bab 35 Sengit 36 Bab 36 Sisik Terbaik 37 Bab 37 Frosenix 38 Bab 38 Lina vs Bram 39 Bab 39 Lina vs Bram 40 Bab 40 Cakar Naga Hitam 41 Bab 41 Raja Bidara42 Bab 42 Keluarga Penguasa 43 Bab 43 Penggejaran Lina44 Bab 44 Drake45 Bab 45 Raflesia Gletser Abadi 46 Bab 46 Tiga Kaisar Penguasa Dunia 47 Bab 47 Orang yang Berbeda 48 Bab 48 Sang Ratu 49 Bab 49 Kenaikan Ranah 50 Bab 50 Ranah Mijil 51 Bab 51 Afrodisiax 52 Bab 52 Terpojok 53 Bab 53 Mutasi Api Surgawi 54 Bab 54 Rumit55 Bab 55 Dipisahkan 56 Bab 56 Kota Akademi 57 Bab 57 Kaisar Penguasa Dunia 58 Bab 58 Dua Dewi Cantik 59 Bab 59 Malapetaka 60 Bab 60 Misteri 61 Bab 61 Aula Lelang 62 Bab 62 Ranah Abadi63 Bab 63 Neraka Biru 64 Bab 64 Manager lelang 65 Bab 65 Siapakah guru Pricilia 66 Bab 66 Bocah Sombong67 Bab 67 Kesombongan berujung petaka68 Bab 68 Alice dan Elena saling kenal! 69 Bab 69 Hubungan kedua Kekaisaran70 Bab 70 Menginap bersama Alice 71 Bab 71 Esensi Air 72 Bab 72 Misteri batu Cryostar 73 Bab 73 Penjual Batu Cryostar 74 Bab 74 Pembalasan Alice 75 Bab 75 Ujian Alkemis 76 Bab 76 Hanya Pintar Teori 77 Bab 77 Aura Alkemis tingkat Tinggi 78 Bab 78 Celaan menjadi Harapan 79 Bab 79 Dikepung 80 Bab 80 Bekerjasama 81 Bab 81 Kristal Beracun 82 Bab 82 Gadis cantik di balik Topeng 83 Bab 83 Ketidaksengajaan 84 Bab 84 Pohon Sihir 85 Bab 85 Kota Hutan Araves 86 Bab 86 Pria Berjubah 87 Bab 87 Komo dijadikan Umpan 88 Bab 88 Dijebak 89 Bab 89 Diserap oleh Pohon Sihir 90 Bab 90 Higanbana 91 Bab 91 Sania Kenapa! 92 Bab 92 Terbongkar 93 Bab 93 Naga 1 Pola!94 Bab 94 Diketahui Marbun Bidara 95 Bab 95 Ranah Dhandhanggula 7 bulan energi 96 Bab 96 Merobek Kehampaan 97 Bab 97 Kandang Naga!98 Bab 98 Tercebur Kolam Racun 99 Bab 99 Perasaan 100 Bab 100 Penetrasi Segala Efek