icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Penguasa Dewa Naga

Bab 3 Takdir

Jumlah Kata:822    |    Dirilis Pada: 11/04/2023

yang mulai tenang kembali. Tidak lama kemudian anak itu muncul

, padahal jelas-jelas anak itu

abnya dengan berteriak samb

Siapa

suara lebih tenang, namun

ik," ujar wanita bertopeng sambil menu

Topeng jelek begitu," ujar Akara sambil

can

el

uek, ternyata berperilaku sangat menyebal

epat menarik topengnya: "Jele..?" Ia t

s merah muda, lalu senyuman manis di bibir merah mudanya. Rambut hitam panjangnya yang lurus, terlihat begitu kontras dengan ku

eriaknya sambil

begitu lembut. Ia berusaha berdiri, lalu mengulurkan tangan kanan

listrik berwarna merah muda di sekujur tubuhnya,

kepergiannya, lalu meraih kedua bilah

namun kemudian menyadari sesua

mengamati bilahnya, lalu mengayun

ngan pedang yang diberikan gadis bertopeng, ka

ang ke rumahnya. Rumah kecil di pinggiran kota, tepat di sampin

maksakan diri untuk tersenyum beberapa kali. Setelah dirinya

g!" teriaknya sa

u makan!" seru mamanya yang

a kemudian makan

na merah alami, lalu matanya yang lebar dengan tatapan tajam. Rambutnya hitam, dipotong pendek di atas bahu yang terlihat begitu kontras dengan warna kulitnya. Kaos pendek yang

dengan riang, seolah-ol

rusak, jadi besok di

istirahat," ujar mamanya sambil menaru

angan. dalam pandangannya, dua bilah pedang kayu tadi diselimuti oleh kilatan listrik berwarna me

nya sambil tertawa kecil, lal

.

selan

id akademi. Akan tetapi, dengan penuh percaya diri, ia menenteng kedua bilah pedang kayu miliknya. Anak kec

ya." Seorang anak laki-laki seumurannya menunjuk ke arahnya, me

terhenti dari sudut pandang anak kecil itu. Semua tatapan mat

kini terdengar suara tawa, dan bis

idup apa yang akan ia ja

hidupnya tid

dirkan sebagai samp

n berjalan kembali, namun ada sekelompok siswa yang menghalangi jalannya. Mereka berlima, empat orang laki-la

laki yang bernama Cor Beton, tuan m

lak tawa ketiga temannya, sedangkan Kana yan

ter Aura ter

ut ingin me

pedang kayunya di udara, lalu mendarat

gg

kg

uat Cor Beton terdorong ke belakang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog 2 Bab 2 2. Sampah3 Bab 3 Takdir 4 Bab 4 Harapan 5 Bab 5 Perjanjian 6 Bab 6 Mama yang Baik7 Bab 7 Ritual8 Bab 8 Info dan konsep9 Bab 9 Dua Esensi Surgawi 10 Bab 10 Keluarga Beton 11 Bab 11 Kesalahan 12 Bab 12 11. Janji dengan Lisa 13 Bab 13 Alice 14 Bab 14 Latihan 15 Bab 15 Merubah takdir! 16 Bab 16 Mata Ular 17 Bab 17 Alice dan pedang kayu18 Bab 18 Demi adik Tercinta 19 Bab 19 Ayah menyerang Alice 20 Bab 20 Regera21 Bab 21 Pengalaman Pertama 22 Bab 22 Kemarahan Alice 23 Bab 23 Aura binatang sihir 24 Bab 24 Mencari bahan obat 25 Bab 25 Bertahan Hidup 26 Bab 26 Hidup dan Mati 27 Bab 27 Rumah Misterius 28 Bab 28 Penempa 29 Bab 29 Guru 30 Bab 30 Pemilik Pedang31 Bab 31 Cerita Dimulai 32 Bab 32 Gua Giok33 Bab 33 Penunggu gua 34 Bab 34 Domain magma35 Bab 35 Sengit 36 Bab 36 Sisik Terbaik 37 Bab 37 Frosenix 38 Bab 38 Lina vs Bram 39 Bab 39 Lina vs Bram 40 Bab 40 Cakar Naga Hitam 41 Bab 41 Raja Bidara42 Bab 42 Keluarga Penguasa 43 Bab 43 Penggejaran Lina44 Bab 44 Drake45 Bab 45 Raflesia Gletser Abadi 46 Bab 46 Tiga Kaisar Penguasa Dunia 47 Bab 47 Orang yang Berbeda 48 Bab 48 Sang Ratu 49 Bab 49 Kenaikan Ranah 50 Bab 50 Ranah Mijil 51 Bab 51 Afrodisiax 52 Bab 52 Terpojok 53 Bab 53 Mutasi Api Surgawi 54 Bab 54 Rumit55 Bab 55 Dipisahkan 56 Bab 56 Kota Akademi 57 Bab 57 Kaisar Penguasa Dunia 58 Bab 58 Dua Dewi Cantik 59 Bab 59 Malapetaka 60 Bab 60 Misteri 61 Bab 61 Aula Lelang 62 Bab 62 Ranah Abadi63 Bab 63 Neraka Biru 64 Bab 64 Manager lelang 65 Bab 65 Siapakah guru Pricilia 66 Bab 66 Bocah Sombong67 Bab 67 Kesombongan berujung petaka68 Bab 68 Alice dan Elena saling kenal! 69 Bab 69 Hubungan kedua Kekaisaran70 Bab 70 Menginap bersama Alice 71 Bab 71 Esensi Air 72 Bab 72 Misteri batu Cryostar 73 Bab 73 Penjual Batu Cryostar 74 Bab 74 Pembalasan Alice 75 Bab 75 Ujian Alkemis 76 Bab 76 Hanya Pintar Teori 77 Bab 77 Aura Alkemis tingkat Tinggi 78 Bab 78 Celaan menjadi Harapan 79 Bab 79 Dikepung 80 Bab 80 Bekerjasama 81 Bab 81 Kristal Beracun 82 Bab 82 Gadis cantik di balik Topeng 83 Bab 83 Ketidaksengajaan 84 Bab 84 Pohon Sihir 85 Bab 85 Kota Hutan Araves 86 Bab 86 Pria Berjubah 87 Bab 87 Komo dijadikan Umpan 88 Bab 88 Dijebak 89 Bab 89 Diserap oleh Pohon Sihir 90 Bab 90 Higanbana 91 Bab 91 Sania Kenapa! 92 Bab 92 Terbongkar 93 Bab 93 Naga 1 Pola!94 Bab 94 Diketahui Marbun Bidara 95 Bab 95 Ranah Dhandhanggula 7 bulan energi 96 Bab 96 Merobek Kehampaan 97 Bab 97 Kandang Naga!98 Bab 98 Tercebur Kolam Racun 99 Bab 99 Perasaan 100 Bab 100 Penetrasi Segala Efek