Penguasa Dewa Naga
bicara!" teriaknya sambil mengulurkan tangannya ke depan,
aki di belakangnya panik dan segera
geluarkan aura ranahnya. Aura 5 bintang energi mun
erang tuan muda
. Sesaat kemudian, ia membuka kembali tangannya dan melihat aura ranah milik tuan m
ang te
ipukul bocah yang tidak bis
ah
eranian Akara, lebih tepatnya k
eton, hahaha sampah!" teriakny
r-benar marah, terpancar energ
ulannya dengan mudah dihindari. Saat Cor Beton berbalik badan, Akara s
jadi, tidak disangka, Cor Beton tidak berg
membuat Akara sedikit terkej
kita? Hahaha." Cor Beton tertawa p
kedua pedangnya dengan yakin. Menggenggamnya dengan sangat
a melesat, lalu menunduk untuk menghindari serangan dan juga menusukkan pedangnya
au hanya serangan Akara yang berhasil, namun tetap saja tidak menyebabkan luka. Kelincah
ah bawah. Akara terkejut dan melompat ke samping, namun Cor Beton langsung melakukan tendangan
kesakitan, meringkuk s
menendangnya dengan sekuat tenaga. Akara kembali terhempas dan
merasa iba dengannya. Mereka tidak mampu melakukan apa-apa u
ngi dada bocah itu, lalu melancarkan
t lemas menerima semua pukulan. Pada setiap kali pukulan, men
uannya yang sedang memukuli Akara. Ia memegangi lengan Cor Beton agar tidak lagi memukulinya. Akan tetapi,
li antar sampah!" teriak Cor Beton
sebel
yang diciptakan oleh Akara. Kana, melakukan peng
a Beton juga 'kan? Past
tunangan yang ditakdirkan un
tang! Tid
ah aura satu bintang, yang muncul di belakang
dibalut perban. Dengan cepat Akara membangunkan tubuhnya dan menarik perban di mukanya
uka korden dan mendekati Akara. Dikeluarkannya satu buti
ar lukamu benar-bena
nya dan malah turu
enti sesaat, lalu berjalan
ha menahan Akara, namun gagal kare
kebetulan bertemu dengan Cor Beton. Segera ia memperlam
rhenti. "Buru-buru mau ke mana
a dengan raut muka geram. Dia menyadari ketidakmampua
andingkan dengan tuan muda ini!" teriak Cor Beton saat Akar
jalan menuju hutan yang sebelumnya ia lalui. Sungai besa
menjulur ke arah Akara, kini mengepal dengan erat. Ia ingin mendekat saat melihat bekas luka di mukanya,
dekatinya. Cara turunnya seakan terbang dengan begitu anggun, mele