icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jadilah Milikku, Nona Sekretaris

Bab 2 Kejujuran

Jumlah Kata:1235    |    Dirilis Pada: 08/04/2023

tis terbuka lebar. Untuk pertama kalinya, ia

a itu sambil memeriksa kolong meja. Sesuai dugaan, tidak ada satu

lah melintas dalam benaknya. Tanpa membuang waktu, ia b

nyangkal pemikiran sendiri. Ia tidak bisa membayangkan jika kesabaran sang gadis tidak bersis

a menangkap bayangan sang sekretaris

tikan volume suaranya. Sedetik kemudia

tu telah menutup dan angka pad

nku?" gerutu Julian dengan napas yang mul

ift sebelah. Ia tidak tahu bahwa sang sekretaris ju

cepat. "Tidak, tidak. Aku tidak boleh goyah. Mulai sekarang, aku harus bersikap lebih tegas. Tidak boleh ada perhatian lagi. Jangan sampai Tuan Julian menaruh h

staf perempuan masuk sambil tertawa lepas. Namun, begitu mel

an lift umum?" bisik staf

yang mengilap. "Atau mungkin, dia sudah bosan mengejarnya. Dia gagal mendapatkan Tuan Max. Lalu sekarang, sudah

ia mendadak panas. Namun, sebisa mung

ayan keluarga Evans," bisik sta

nar

guh tidak tahu malu. Sekalipun jabatannya adalah sekretaris, tetap saja dia berasal

agai contohnya. Setelah menikahi gadis miskin itu, dia langsung ditendang dari perusahaan oleh ayahnya sendi

ah kau pernah melihatnya secara langsung? Dia benar-benar cantik. Kudengar

mengikuti kesehariannya lewat media sosial. Dia sangat menggemaskan," sahut wanita

a Tuan Julian menikahi Nona Sekretaris? Tidak ada yang hebat darinya. Anak mereka pasti tidak aka

ra air mata telah bersiap melapisi penglihatan. Gadis

g. Begitu pintu terbuka, segerombol

a Sekretaris pun tidak dilanjutkan. Kesedihan perlahan mulai m

polos. Kedua orang itu sama sekali tidak merasa bersalah. Mereka tidak peduli

ai. Pikirannya masih tertuju pada perkataan para st

pergi tanpa

pas tak percaya, ia memeriksa keadaan sekitar. Orang-orang sedang h

ru," ucap Mia datar. Dengan raut kaku, ia m

a kau mau

engarang alasan. "Me

tanya Julian tanpa meme

epulang kerja. Akhir-akhir ini, saya terlalu sibuk dengan pekerjaan," ucap Mia dengan

uga harus ke sana. Cayden sudah menungg

reka. Jika ia menolak, pasti akan terjadi keributan ataupun kesalahpahaman. Deng

tonan lebih lama. Semakin cepat ia menghilang dari tatapan sinis para pegawai wanita, sem

n?" serang Mia begitu Julian ma

tinggi, pria itu memb

erangan menawarkan tumpangan," sahut sang gadis

h?" timpal Julian sam

ntan melepas kekesalan di udara. "Tentu saja sal

jang, sang pria me

tidak menjaga repu

akah kau berpikir bahwa menawarimu t

ihat pasti akan berpikiran

mengerti. "Selama dua tahun terakhir, kita selalu pulang bersama

at dengan sekretaris. Itu bisa menimbulkan rasa iri dalam hati pe

a. Siapa pun pasti tahu bahwa seorang CEO

enimbulkan kecurigaan dan kabar miring tentang kita. Mereka akan berpikir kalau kita sedang menjalin

embaca sesuatu dari bola mata sekretarisnya, ses

desah sang pria tak percaya. "Kau takut ka

ergetar tanpa kata. Ia telah mengatakan sesuat

terungkap, gadis itu menggeleng cepat

lu

ak memiliki keberanian ataupun pengendalian diri sama sekal

sontak menderu. Hatinya tercabik-cabik oleh

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ledakan Emosi2 Bab 2 Kejujuran3 Bab 3 Perdebatan 4 Bab 4 Meminta Tantangan5 Bab 5 Berhenti Mengeluh6 Bab 6 Tantangan Pertama7 Bab 7 Apakah Dia Pingsan 8 Bab 8 Nyawa yang Tertinggal9 Bab 9 Terhipnotis10 Bab 10 Pesona yang Pudar11 Bab 11 Tantangan Kedua12 Bab 12 Menginginkan Privasi13 Bab 13 Penyerangan di Kincir Ria14 Bab 14 Kejadian di Kamar Julian15 Bab 15 Bisa Gila16 Bab 16 Merestui atau Mengekang 17 Bab 17 Tantangan yang Mengejutkan18 Bab 18 Tak Punya Pilihan Lain19 Bab 19 Kerinduan yang Terpendam20 Bab 20 Jangan Sampai Lepas21 Bab 21 Menunggangi Kuda22 Bab 22 Tanpa Pengaman23 Bab 23 Terluka24 Bab 24 Mia Hunt25 Bab 25 Menaikkan Resleting26 Bab 26 Menurunkan Resleting27 Bab 27 Kecupan Hangat28 Bab 28 Menurunkan Celana29 Bab 29 Ingat Dosa30 Bab 30 Menentukan Gadis Pilihan31 Bab 31 Menahan Perih 32 Bab 32 Lubang yang Sama33 Bab 33 Kelembutan yang Memabukkan34 Bab 34 Kemesraan Akibat Dua Gelas Wine35 Bab 35 Berhentilah Menangis36 Bab 36 Dingin37 Bab 37 Konsultasi38 Bab 38 Wajah Kedua39 Bab 39 Pembawa Kebahagiaan40 Bab 40 Mi ... ya41 Bab 41 Tanpa Izin42 Bab 42 Gawat!43 Bab 43 Kemesraan yang Tak Terelakkan44 Bab 44 Hukuman yang Mendebarkan45 Bab 45 Rencana Terselubung46 Bab 46 Menyerang dengan Berani47 Bab 47 Hidangan Pembuka48 Bab 48 Hidangan Utama 49 Bab 49 Hidangan Penutup50 Bab 50 Meminta Izin51 Bab 51 Tak Pernah Bosan Melakukannya52 Bab 52 Kebun Binatang53 Bab 53 Keraguan 54 Bab 54 Perempuan Lain55 Bab 55 Cemburu56 Bab 56 Apakah Kau Marah 57 Bab 57 Memahami Mia58 Bab 58 Serba Salah59 Bab 59 Curiga 60 Bab 60 Mengganjal61 Bab 61 Julian Berbohong62 Bab 62 Kepercayaan vs Kesetiaan63 Bab 63 Teguran Halus64 Bab 64 Mia yang Baru65 Bab 65 Respon Julian66 Bab 66 Rok Ketat67 Bab 67 Menghibur Diri68 Bab 68 Masih Bersabar69 Bab 69 Mendadak Tegang70 Bab 70 Tak Pernah Bersatu71 Bab 71 Hati yang Berserakan72 Bab 72 Keputusan Mia73 Bab 73 Mengundurkan Diri74 Bab 74 Liam Wood 75 Bab 75 Terlalu Intens76 Bab 76 Tak Akan Bisa Bertahan77 Bab 77 Sesak78 Bab 78 Pengganti Mia79 Bab 79 Aku Tidak Layak Disakiti80 Bab 80 Habisnya Kesabaran81 Bab 81 Jangan Bodoh!82 Bab 82 Beri Aku Kesempatan83 Bab 83 Bicarakan Baik-Baik84 Bab 84 Temui Mia85 Bab 85 Menyusul Mia86 Bab 86 Berburu Paspor87 Bab 87 Di Atas Jembatan Kapel88 Bab 88 Dia Benar-Benar Kekasihku!89 Bab 89 Tak Bisa Melupakannya90 Bab 90 Kumohon, Bangunlah!91 Bab 91 Jangan Menakutiku!92 Bab 92 Pemandangan Terindah93 Bab 93 Akhiri Saja94 Bab 94 Aku Hanya Mencintaimu95 Bab 95 Lebih Indah dari Negeri Dongeng96 Bab 96 Aku Memilikimu97 Bab 97 Menikmati Kehangatan98 Bab 98 Merapatkan Selimut99 Bab 99 Menyimpan Kecemburuan100 Bab 100 Tanda Cinta