icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Jadilah Milikku, Nona Sekretaris

Jadilah Milikku, Nona Sekretaris

icon

Bab 1 Ledakan Emosi

Jumlah Kata:1170    |    Dirilis Pada: 08/04/2023

membuat sang sekretaris menghentikan langkah. Dua detik kemudian,

apa,

u, sang CEO mengitari meja kerja dan be

sangat mengenal kami," ujarnya dengan ekspresi yang sulit ditebak. Baru kali in

aris hampir saja mengerutkan alis. Namun, demi mengha

gas dan ambisius, dia tetap bisa menempatkan keluarga sebagai pr

pakah kau pernah me

tak terduga itu, Mia son

idaman banyak wanita. Apakah kau

al semacam itu, Tuan?" balas sang s

as. "Hanya ingin tahu saja. Jadi

engangguk tegas. "Ya. Sampai sek

k karuan. Ia tidak menduga jika pertanyaan sponta

aku? Karena kau masih berada dalam bayang-bayangnya?" d

ela napas tak percaya. "Kenapa Anda

sih menyukainya," sanggah sang

ma-sama? Sejak dulu, aku menganggap Tuan Max sebagai kakakku. Wajar jik

lian berkedip-kedip tanpa kata. Ia tidak tahu

h, Tuan? Pikiran Anda sepertinya agak k

mengujimu saja," gumam Juli

ji bag

O spontan berdecak. "Kesetiaanmu terhadap Gabriella. Siapa tahu, kau

lainkan kesabaran saya, Tuan. Sebelum kita b

berbalik, Julian tiba-tib

danganmu terhadapku. Bagaimana sosok Julian Evans di matamu? Kenapa kau tidak per

ng hangat itu. Sebelum ia tenggelam di dalamnya,

n sekarang adalah jam kerja. Kita tidak boleh

ksana, dan kita tinggal menunggu jam pu

n akan menjelaskan tentang betapa ia mencintai Mia. Lalu, sang gadis

ang tidak bersahabat. Lebih baik, kita bicar

Mau sampai kapan kau m

ta sudah mencapai kesimpulan. Saya

ekretaris sehingga gadis itu terbelalak. "Kau memiliki per

aris menggeleng samar. "Tolo

agaimana paniknya dirimu saat aku diserang oleh penjahat dulu? Apa k

badi Anda, Tuan. Tolong jangan salah paham," kilah Mia s

pandangan, meneliti bola ma

segala jenis kemungkinan. Yang terburuk adalah kau diam-diam menyimpan cinta kepada Max. Namun

ta gadis itu kini bergetar hebat. Namun, bibirnya sama sekali tidak bergerak

eumur hidup?" desak Julian sembari melebarkan pandangan

ati yang terkunci rapat. Mengetahui usahanya gagal lagi, Julian akhirnya tertunduk

diri, atau ... mencari solusi. Tapi jangan gantungkan aku seperti ini," bisik sang pria sebelum kem

khirnya mulai membuka. Secercah harapa

ulian kembali terpejam dan menarik napas panjang. Ben

melepaskan lengan sang sekretaris.

ucapkan maaf ataupun permisi, gadis itu keluar dari

ti ingin memberi hukuman atas kejahatan yang dulu kulakukan," pikir Julian sebelum me

ih ponsel. Begitu alat itu menempel di telinga, ia mendongak,

a seorang wanita tanpa

l. Mia hanya diam dan menatapku dengan

kukan? Apakah ada yang ber

dar bahwa emosinya telah mengacaukan rencana. "Tidak ada. Aku hendak

celetuk wanita di

terdengar seolah menyambung

an keponakanmu s

pat, Julian mengangguk samar

osi, kau tidak akan pernah mendapat kejelasan darinya. Wanita tidak su

kan asa, Julian kembali menegakkan bada

idak mau menerima laporan ke-1000," tegas Gabriel

rtinya ... kau harus segera me

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ledakan Emosi2 Bab 2 Kejujuran3 Bab 3 Perdebatan 4 Bab 4 Meminta Tantangan5 Bab 5 Berhenti Mengeluh6 Bab 6 Tantangan Pertama7 Bab 7 Apakah Dia Pingsan 8 Bab 8 Nyawa yang Tertinggal9 Bab 9 Terhipnotis10 Bab 10 Pesona yang Pudar11 Bab 11 Tantangan Kedua12 Bab 12 Menginginkan Privasi13 Bab 13 Penyerangan di Kincir Ria14 Bab 14 Kejadian di Kamar Julian15 Bab 15 Bisa Gila16 Bab 16 Merestui atau Mengekang 17 Bab 17 Tantangan yang Mengejutkan18 Bab 18 Tak Punya Pilihan Lain19 Bab 19 Kerinduan yang Terpendam20 Bab 20 Jangan Sampai Lepas21 Bab 21 Menunggangi Kuda22 Bab 22 Tanpa Pengaman23 Bab 23 Terluka24 Bab 24 Mia Hunt25 Bab 25 Menaikkan Resleting26 Bab 26 Menurunkan Resleting27 Bab 27 Kecupan Hangat28 Bab 28 Menurunkan Celana29 Bab 29 Ingat Dosa30 Bab 30 Menentukan Gadis Pilihan31 Bab 31 Menahan Perih 32 Bab 32 Lubang yang Sama33 Bab 33 Kelembutan yang Memabukkan34 Bab 34 Kemesraan Akibat Dua Gelas Wine35 Bab 35 Berhentilah Menangis36 Bab 36 Dingin37 Bab 37 Konsultasi38 Bab 38 Wajah Kedua39 Bab 39 Pembawa Kebahagiaan40 Bab 40 Mi ... ya41 Bab 41 Tanpa Izin42 Bab 42 Gawat!43 Bab 43 Kemesraan yang Tak Terelakkan44 Bab 44 Hukuman yang Mendebarkan45 Bab 45 Rencana Terselubung46 Bab 46 Menyerang dengan Berani47 Bab 47 Hidangan Pembuka48 Bab 48 Hidangan Utama 49 Bab 49 Hidangan Penutup50 Bab 50 Meminta Izin51 Bab 51 Tak Pernah Bosan Melakukannya52 Bab 52 Kebun Binatang53 Bab 53 Keraguan 54 Bab 54 Perempuan Lain55 Bab 55 Cemburu56 Bab 56 Apakah Kau Marah 57 Bab 57 Memahami Mia58 Bab 58 Serba Salah59 Bab 59 Curiga 60 Bab 60 Mengganjal61 Bab 61 Julian Berbohong62 Bab 62 Kepercayaan vs Kesetiaan63 Bab 63 Teguran Halus64 Bab 64 Mia yang Baru65 Bab 65 Respon Julian66 Bab 66 Rok Ketat67 Bab 67 Menghibur Diri68 Bab 68 Masih Bersabar69 Bab 69 Mendadak Tegang70 Bab 70 Tak Pernah Bersatu71 Bab 71 Hati yang Berserakan72 Bab 72 Keputusan Mia73 Bab 73 Mengundurkan Diri74 Bab 74 Liam Wood 75 Bab 75 Terlalu Intens76 Bab 76 Tak Akan Bisa Bertahan77 Bab 77 Sesak78 Bab 78 Pengganti Mia79 Bab 79 Aku Tidak Layak Disakiti80 Bab 80 Habisnya Kesabaran81 Bab 81 Jangan Bodoh!82 Bab 82 Beri Aku Kesempatan83 Bab 83 Bicarakan Baik-Baik84 Bab 84 Temui Mia85 Bab 85 Menyusul Mia86 Bab 86 Berburu Paspor87 Bab 87 Di Atas Jembatan Kapel88 Bab 88 Dia Benar-Benar Kekasihku!89 Bab 89 Tak Bisa Melupakannya90 Bab 90 Kumohon, Bangunlah!91 Bab 91 Jangan Menakutiku!92 Bab 92 Pemandangan Terindah93 Bab 93 Akhiri Saja94 Bab 94 Aku Hanya Mencintaimu95 Bab 95 Lebih Indah dari Negeri Dongeng96 Bab 96 Aku Memilikimu97 Bab 97 Menikmati Kehangatan98 Bab 98 Merapatkan Selimut99 Bab 99 Menyimpan Kecemburuan100 Bab 100 Tanda Cinta