icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mahasiswi Piaraan Dosen Muda

Bab 4 Silvana sang Penggoda

Jumlah Kata:1654    |    Dirilis Pada: 22/03/2023

ingin aku ambi

iran mahasiswi cantik disisinya telah mengarah menuju mesin minuman di kafetaria kampus. Saat itu mereka sedang melakukan

melihat Silvana yang menunduk disana. Bokongnya naik sedikit ketika dia memencet tombol pada mesin penjual minuman otomatis. Itu jel

ebuah pemandangan terbaik yang bisa dia saksikan tanpa perlu berupaya mengeluarkan godaan manis lebih dulu. Ta

asalahnya ada pada pemuda yang duduk disebelahnya, Jarvis adalah seorang mahasiswa yang punya banyak kelebihan di kampus. Dia masi

bagaimana perangai gadis itu selama di kampus. Dia gadis yang selalu blak-blakan dan to the point terhadap semua hal untuk kepentingan pribadinya. Apakah karena Jarvis d

tatkala berjalan, saat itu pula Leon m

ahu ada apa de

kemudian memasukan tang

ya perempuan yang memusingka

Silvana lagi, gadis itu mengenakan rok ketat yang terbilang mini. Memperlihatkan lebih banyak paha mulusnya terek

aat lalu," Leon menggumam. Dia melirik kearah Jarvis lagi. "T

dari sang dosen. Dia melirik kearah pria i

kudengar kalian adalah teman masa kecil kan? tapi yah... kau tahu terkadang

t. Dia mendecakan lidahnya lagi. "Aku benci mengatakan ini, tapi meskipun kau lebih tua dariku dan

ini? mereka seperti memiliki banyak pengetahuan yang tidak terbendung. Dan itu membuat L

engganti topik. Dia akan jadi lebih bingung bila terus memb

ba saja sudah ada di sebelahnya. Gadis itu menaruh tiga minuman kaleng diatas meja dan mendudukan dirinya

dia benar-benar tidak pernah bisa dibuat mengerti dengan tingkah laku sahabat masa kecilnya itu sama sekali. Bahkan tingkahn

bilang dengan jelas bahwa dia tertarik terhadap seorang dosen muda yang tampan dan kharismatik. Jarvis sangat tahu bagaimana perangai Silvana yang akan berusaha sampai di

ana terus saja berusaha membuat pergerakan sendiri agar semakin terlihat jelas. Jarvis pikir itu adalah sebuah upaya yang sedikit membuatnya jijik, tapi dia tidak benar-benar peduli dan tidak

p digosipkan kerap keluar masuk apartment Sir Leon meskipun bukan dia saja yang terlibat d

lva

ga orang yang sedang duduk di kafetaria langsung mengarah pada sa

sudah selesai d

lah sibuk memandang tajam tepat kearah lengan Silv

orang jalang' batin Jiyya. Si gadis berambut pende

Jiyya sekadar menganggukan kepala sa

sesuatu telah terjadi dan dia tidak akan mengabaikan sedikitpun signa

anya Silvana dapat dengan cepat mengambil alih pergerakan. Dia cukup peka t

rang kau sedang sibuk. Ku

melemparkan senyum tanpa dosa kearah sahabatnya sebelum akhirnya pandangan mata itu beralih pada Jarvis

lebar. Silvana tersipu, namun Jarvis memutar matanya dengan bosan. Dia sekali lagi melirik kearah dosennya

dengan sebuah decakan sebelum kedua

vana benar-benar memastikan untuk menggoyangkan pinggulnya saat berjala

an Sir Leon. Tidak malu?" Jiyya terang-terangan berkomentar dengan suara keras ketika m

aku perlihatkan goyangan seksiku," timpal Silvana

jawaban pasti atas pertanyaan sahabatnya yang bisa dibilang tidak be

h dia itu? apa betul dia benar-benar

pada tanya yang lebih seperti retoris itu. "Aku malah berha

a terkikik geli sambil menepuk pelan bahu sahabatnya. "Ku

"Ya, dan aku benc

ah mulai terbenam dan semua tempat sudah disinari oleh cahaya oranye. Jalanan disekitar kampus sedikit menyepi, sekarang benar-benar h

ik. "Dengan Dean juga. Sir Joan hanya

Dia bosan. "Terserah, jadi b

gikutiku keruma

ebar-lebar. Dia memekik senang samb

kau mengikuti saranku dan menghabiskan malam panas

aku segila dirimu? Dia hanya datang karena bilang khawatir akan kondisiku. Tapi sekarang, gara-gara kau apapun

erjadi tanpa harus gadis itu menjelaskan padanya secara rinci. Itu normal. Sir Joan adalah seorang pria dewa

u normal bagimu membayangkan dia dalam fantasi liarmu, sambil menyentuh

membuatnya terden

takan yang l

sah dasa

asi sambil membay

u benar-bena

oyahkan perasaan sang dosen muda. Dia juga suka menggoda sahabatnya yang masih perawan dengan hal-ha

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Permulaan2 Bab 2 Mengintip3 Bab 3 Imaji Liar Jiyya4 Bab 4 Silvana sang Penggoda5 Bab 5 Hero6 Bab 6 Joan & Maria7 Bab 7 Hampir Tergoda8 Bab 8 Ciuman Pertama9 Bab 9 Silvana, si Mahasiswi Nakal10 Bab 10 Tipsy11 Bab 11 Truth or Dare12 Bab 12 Ask For What 13 Bab 13 Dangerous Man14 Bab 14 Touch My Body15 Bab 15 Chaser16 Bab 16 Dirty Talk17 Bab 17 Jiyya's Shower Time18 Bab 18 After Taste You19 Bab 19 Dangerous 20 Bab 20 Jiyya's Side21 Bab 21 Persahabatan22 Bab 22 Friends to Lovers No Way!23 Bab 23 Silvana's Comeback 24 Bab 24 Dilema Berat25 Bab 25 Leon & Kelly26 Bab 26 Rebuild27 Bab 27 Mencari Celah28 Bab 28 Kenekatan Joan29 Bab 29 Pengakuan Dua Insan30 Bab 30 Do You Want This 31 Bab 31 Penyatuan Rasa32 Bab 32 Validasi33 Bab 33 Pernyataan Cinta Mendadak34 Bab 34 Heart ot Heart Conversation35 Bab 35 Pria yang Putus Asa36 Bab 36 Jiyya x Joan for The First Time 37 Bab 37 Flower Shower38 Bab 38 Dua Mood yang Berbeda39 Bab 39 Jealousy40 Bab 40 Saling Mengalahkan 41 Bab 41 Dinner42 Bab 42 Ketahuan43 Bab 43 Joan Bertandang44 Bab 44 Di Atas Meja45 Bab 45 Hot46 Bab 46 Sir Leon vs Ayah Silvana47 Bab 47 Introgasi Keluarga Silvana48 Bab 48 Kepergok Dean49 Bab 49 Bertikai50 Bab 50 Leon dan Problematika51 Bab 51 Pembicaraan Antar Pria52 Bab 52 Kekasih yang Saling Merindu53 Bab 53 Curahan Kerinduan54 Bab 54 Ronde Dua55 Bab 55 Terpaksa Mengakui56 Bab 56 After57 Bab 57 Come Here, Joan58 Bab 58 Cheers!59 Bab 59 She Knows60 Bab 60 Titah sang Ibu61 Bab 61 Penyampaian62 Bab 62 Isolasi diri63 Bab 63 Curhat 64 Bab 64 Whatever65 Bab 65 Are You Mad at Us 66 Bab 66 Kemelut67 Bab 67 Akhir Kisah Masa Lalu68 Bab 68 Are You Ready 69 Bab 69 Play & Out70 Bab 70 How had He Lived Without Her 71 Bab 71 Last Farewell72 Bab 72 Harus Bahagia73 Bab 73 Jiyya's Final Decision74 Bab 74 Finally