Mahasiswi Piaraan Dosen Muda
masuk kedalam apartmentnya. Kunci motor yang pria itu gunakan telah di
yang membuatnya harus merasa letih hari ini, kecuali fakta bahwa dia kerap jatuh dari atas ranjang
memang ingin tidur tapi sepertinya dahaga yang dia rasakan meminta untuk lebih
ir tersebut sampai menetes ke dagu dan membasahi kemeja yang dia kenakan. Dengan satu tangan laki-laki itu memilih untuk mel
pun. Membiarkan tubuhnya yang berorot dan indah itu terekspos bebas. Meski terlihat keras, tapi sebena
urnya agak bosan sekarang. Tiba diruang tidur pria itu kemudian melompat dan menyandarkan kepalanya ke dinding, membiarkan kedua kelopak matanya terpejam sementar
apa yang benar-benar wanita itu inginkan darinya. Dia sudah pernah mengajak wanita itu kencan, tapi anehnya dia malah menolak dengan alasan akan sulit bagi mereka untuk bersama mengingat hubungan sebagai rekan kerja yang t
gu Leon pulang ke apartmentnya. Wanita itu bahkan berlulut dengan tanpa menggunakan sehelai benang pun. Menyambu
g memerah adalah kombinasi yang kontan
an yang dia gunakan untuk memuluskan jalannya perbuatan yang sedang dia lakukan. Hanya butuh waktu sedikit saja, dan pria itu telah tenggelam dalam fantasi
annya mencoba untuk memberontak, bayanga
dikepalanya. Silvana yang berjongkok, dengan matanya yang besar tanp
in menguat, dia bahkan menggosoknya l
ukankah seharus
lam fantasinya. Menggunakan oral untuk memanjakan, dengan sesekali mene
benar-benar kehilangan kendali atas segalanya dan menggunakan t
a secara utuh kedalam mulut. Perjuangan yang benar-benar menggemaskan sekaligus menggairahkan. Ini benar-benar terlalu sulit untuk da
ria itu bernapas berat, melepaskan genggamannya dan jatuh terkulai di
uat? Membayangkan mahasiswi
gan apa yang dikatakan oleh Jarvis belum lama ini, diam-diam
menarik dan semua pria punya satu pendapat yang sama tentang dia. Silvana itu unggul. Leon juga begitu, tapi seb
ang lalu masih tertinggal. Dia tidak mengira bahwa hormonny
ngan cepat. Dia tidak boleh memikirkan Silvana dalam ranah konteks seksual. Dia ha
g tempat tidurnya yang penuh de
an waktu dan sedikit s
i menarik seprainya dan membawa benda itu ke kamar mandi un
*
bagai salah satu mahasiswa fakultas teknik, dia bahkan lupa namanya siapa. Performanya agak sedikit mirip dengan Sir Leon, hanya
yang sedang tidak terbendung. Kalau pun Silvana tidak bertemu deng
nyadari bahwa Silvana mau memasuki apartmentnya dengan maksud menuntaskan hasrat semata. Itu lebih memb
eneriakan apa saja yang ada dikepalanya seperti ini. Mungkin malam ini akan
rganggu dengan komentar yang dilayangkan pemuda itu terhadapnya.
ri menggerakan jemarinya menunjuk pada satu tit
dia memang pernah dengar isu soal betapa binalnya Silvana jika sudah diatas ranjang, dan hal itu agak sedikit mengganggu
ita. Dia tidak menyianyiakan banyak waktu untuk menatapnya berlama-lama, karena di detik yang sama pemuda itu juga menarik turun kain penghalan
rjang. Membawa bibirnya untuk melumat milik Silvana yang dia sangka telah menunggu belaian kasihnya. Kepala gadis itu kontan t
idak cukup hebat untuk membuat Silvana 'on'. Stimulasi yang dia dapatkan pun tidak sebanyak yang bisa di
ruksi darinya. Dan ketika pemikiran itu muncul dibenaknya, tahu-tahu seluruh tubuhnya malah memanas. Ya, Sir Leon pasti bisa lebih baik, pria
arkan erangan kerasnya yang pertama membuat
a itu?"
ilvana malah meremas
kit rusak. Tapi ketika pria itu kembali sibuk, Silvana bisa kembali memejamkan matanya dan membayangkan Sir L
eluruh keahliannya. Sekali lagi Silvana mengerang dengan putus asa. Kedua tangannya meremas kedua s
ngan sedikit menyeringai. Itu cukup untuk membawanya menuju puncak, g
Sementara Silvana yang tidak menyadari dosanya malah menatap tak s
any
bukan namaku," Pandangan pemuda itu berubah tajam, dia m
pa yang a
kearah Silvana yang bereaksi merona tatkala dia menye
erbaik dibandingkan harus beradu argument tentang sesuatu yang akan jadi memusingkan. Mendapati dirinya dib
membahasnya oke?" ujar Silvana
nting k
na telah membawa jemarinya menyentuh milik pemu
nsi lebih. Termasuk pada pemuda ini, dia lumayan angkuh dan protektif padanya padahal skill memuaskannya masih terbilang rata-rata. Silvana kini me
a lagi. Aku minta jangan bersuara
dia akan mulai membuat sebuah skenario panas lagi, tentunya de