icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mahasiswi Piaraan Dosen Muda

Bab 5 Hero

Jumlah Kata:1795    |    Dirilis Pada: 22/03/2023

masuk kedalam apartmentnya. Kunci motor yang pria itu gunakan telah di

yang membuatnya harus merasa letih hari ini, kecuali fakta bahwa dia kerap jatuh dari atas ranjang

memang ingin tidur tapi sepertinya dahaga yang dia rasakan meminta untuk lebih

ir tersebut sampai menetes ke dagu dan membasahi kemeja yang dia kenakan. Dengan satu tangan laki-laki itu memilih untuk mel

pun. Membiarkan tubuhnya yang berorot dan indah itu terekspos bebas. Meski terlihat keras, tapi sebena

urnya agak bosan sekarang. Tiba diruang tidur pria itu kemudian melompat dan menyandarkan kepalanya ke dinding, membiarkan kedua kelopak matanya terpejam sementar

apa yang benar-benar wanita itu inginkan darinya. Dia sudah pernah mengajak wanita itu kencan, tapi anehnya dia malah menolak dengan alasan akan sulit bagi mereka untuk bersama mengingat hubungan sebagai rekan kerja yang t

gu Leon pulang ke apartmentnya. Wanita itu bahkan berlulut dengan tanpa menggunakan sehelai benang pun. Menyambu

g memerah adalah kombinasi yang kontan

an yang dia gunakan untuk memuluskan jalannya perbuatan yang sedang dia lakukan. Hanya butuh waktu sedikit saja, dan pria itu telah tenggelam dalam fantasi

annya mencoba untuk memberontak, bayanga

dikepalanya. Silvana yang berjongkok, dengan matanya yang besar tanp

in menguat, dia bahkan menggosoknya l

ukankah seharus

lam fantasinya. Menggunakan oral untuk memanjakan, dengan sesekali mene

benar-benar kehilangan kendali atas segalanya dan menggunakan t

a secara utuh kedalam mulut. Perjuangan yang benar-benar menggemaskan sekaligus menggairahkan. Ini benar-benar terlalu sulit untuk da

ria itu bernapas berat, melepaskan genggamannya dan jatuh terkulai di

uat? Membayangkan mahasiswi

gan apa yang dikatakan oleh Jarvis belum lama ini, diam-diam

menarik dan semua pria punya satu pendapat yang sama tentang dia. Silvana itu unggul. Leon juga begitu, tapi seb

ang lalu masih tertinggal. Dia tidak mengira bahwa hormonny

ngan cepat. Dia tidak boleh memikirkan Silvana dalam ranah konteks seksual. Dia ha

g tempat tidurnya yang penuh de

an waktu dan sedikit s

i menarik seprainya dan membawa benda itu ke kamar mandi un

*

bagai salah satu mahasiswa fakultas teknik, dia bahkan lupa namanya siapa. Performanya agak sedikit mirip dengan Sir Leon, hanya

yang sedang tidak terbendung. Kalau pun Silvana tidak bertemu deng

nyadari bahwa Silvana mau memasuki apartmentnya dengan maksud menuntaskan hasrat semata. Itu lebih memb

eneriakan apa saja yang ada dikepalanya seperti ini. Mungkin malam ini akan

rganggu dengan komentar yang dilayangkan pemuda itu terhadapnya.

ri menggerakan jemarinya menunjuk pada satu tit

dia memang pernah dengar isu soal betapa binalnya Silvana jika sudah diatas ranjang, dan hal itu agak sedikit mengganggu

ita. Dia tidak menyianyiakan banyak waktu untuk menatapnya berlama-lama, karena di detik yang sama pemuda itu juga menarik turun kain penghalan

rjang. Membawa bibirnya untuk melumat milik Silvana yang dia sangka telah menunggu belaian kasihnya. Kepala gadis itu kontan t

idak cukup hebat untuk membuat Silvana 'on'. Stimulasi yang dia dapatkan pun tidak sebanyak yang bisa di

ruksi darinya. Dan ketika pemikiran itu muncul dibenaknya, tahu-tahu seluruh tubuhnya malah memanas. Ya, Sir Leon pasti bisa lebih baik, pria

arkan erangan kerasnya yang pertama membuat

a itu?"

ilvana malah meremas

kit rusak. Tapi ketika pria itu kembali sibuk, Silvana bisa kembali memejamkan matanya dan membayangkan Sir L

eluruh keahliannya. Sekali lagi Silvana mengerang dengan putus asa. Kedua tangannya meremas kedua s

ngan sedikit menyeringai. Itu cukup untuk membawanya menuju puncak, g

Sementara Silvana yang tidak menyadari dosanya malah menatap tak s

any

bukan namaku," Pandangan pemuda itu berubah tajam, dia m

pa yang a

kearah Silvana yang bereaksi merona tatkala dia menye

erbaik dibandingkan harus beradu argument tentang sesuatu yang akan jadi memusingkan. Mendapati dirinya dib

membahasnya oke?" ujar Silvana

nting k

na telah membawa jemarinya menyentuh milik pemu

nsi lebih. Termasuk pada pemuda ini, dia lumayan angkuh dan protektif padanya padahal skill memuaskannya masih terbilang rata-rata. Silvana kini me

a lagi. Aku minta jangan bersuara

dia akan mulai membuat sebuah skenario panas lagi, tentunya de

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Permulaan2 Bab 2 Mengintip3 Bab 3 Imaji Liar Jiyya4 Bab 4 Silvana sang Penggoda5 Bab 5 Hero6 Bab 6 Joan & Maria7 Bab 7 Hampir Tergoda8 Bab 8 Ciuman Pertama9 Bab 9 Silvana, si Mahasiswi Nakal10 Bab 10 Tipsy11 Bab 11 Truth or Dare12 Bab 12 Ask For What 13 Bab 13 Dangerous Man14 Bab 14 Touch My Body15 Bab 15 Chaser16 Bab 16 Dirty Talk17 Bab 17 Jiyya's Shower Time18 Bab 18 After Taste You19 Bab 19 Dangerous 20 Bab 20 Jiyya's Side21 Bab 21 Persahabatan22 Bab 22 Friends to Lovers No Way!23 Bab 23 Silvana's Comeback 24 Bab 24 Dilema Berat25 Bab 25 Leon & Kelly26 Bab 26 Rebuild27 Bab 27 Mencari Celah28 Bab 28 Kenekatan Joan29 Bab 29 Pengakuan Dua Insan30 Bab 30 Do You Want This 31 Bab 31 Penyatuan Rasa32 Bab 32 Validasi33 Bab 33 Pernyataan Cinta Mendadak34 Bab 34 Heart ot Heart Conversation35 Bab 35 Pria yang Putus Asa36 Bab 36 Jiyya x Joan for The First Time 37 Bab 37 Flower Shower38 Bab 38 Dua Mood yang Berbeda39 Bab 39 Jealousy40 Bab 40 Saling Mengalahkan 41 Bab 41 Dinner42 Bab 42 Ketahuan43 Bab 43 Joan Bertandang44 Bab 44 Di Atas Meja45 Bab 45 Hot46 Bab 46 Sir Leon vs Ayah Silvana47 Bab 47 Introgasi Keluarga Silvana48 Bab 48 Kepergok Dean49 Bab 49 Bertikai50 Bab 50 Leon dan Problematika51 Bab 51 Pembicaraan Antar Pria52 Bab 52 Kekasih yang Saling Merindu53 Bab 53 Curahan Kerinduan54 Bab 54 Ronde Dua55 Bab 55 Terpaksa Mengakui56 Bab 56 After57 Bab 57 Come Here, Joan58 Bab 58 Cheers!59 Bab 59 She Knows60 Bab 60 Titah sang Ibu61 Bab 61 Penyampaian62 Bab 62 Isolasi diri63 Bab 63 Curhat 64 Bab 64 Whatever65 Bab 65 Are You Mad at Us 66 Bab 66 Kemelut67 Bab 67 Akhir Kisah Masa Lalu68 Bab 68 Are You Ready 69 Bab 69 Play & Out70 Bab 70 How had He Lived Without Her 71 Bab 71 Last Farewell72 Bab 72 Harus Bahagia73 Bab 73 Jiyya's Final Decision74 Bab 74 Finally