icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mahasiswi Piaraan Dosen Muda

Bab 6 Joan & Maria

Jumlah Kata:2297    |    Dirilis Pada: 22/03/2023

k datang kemari. Sejujurnya aku sudah menunggumu sejak lama. Ba

didepan pintu apartment miliknya dengan binar-binar penuh harap. Dia tidak mengira bahwa orangtuanya b

tuk mendapatkan Joan, meskipun Joan sendiri bahkan tidak punya intensi yang lebih terhadapnya. Dia hanya m

tu yang panjang. Karena itulah untuk memperbaiki citra buruknya (yang oranglain dikampus bahkan tidak akan menyangka

tu ikut masuk bersamanya. Begitu mereka di dalam perempuan itu mulai berulah dengan mengelilingi isi rumahny

nanggapi perkataanku ta

” kata Joa

dak akan tidur sendirian. Hanya saja rasa senangnya ini berbeda dengan tingkat antusiasme si tamu wanit

yebut namaku sama sek

memberi makan ego wa

uga rindu dengan suaramu yang menyebut namaku. Apa

perempuan yang cukup berisik saat berada diatas ranjang. Dia akan selalu berteriak seolah kesetanan tentang betapa panasnya Joan, atau tenta

ria layangkan terhadapnya, dia hanya merasa perlu melak

bahwa dia adalah seorang pria yang hebat, terutama dalam kemampuannya memberika

g sudah menjadi watak dari Maria sendiri. Semua pujian, rayuan dan kata-kata

pasti ketika mereka sibuk bercinta, Joan lebih memilih sekadar mendengar desahan saja.

n merasa malu mengatakan hal-hal tabu. Sebaliknya dia cukup berisik dengan tidak ragu menyuarakan apapun yang ada dikepalanya,

ut dihadapannya. Perempuan itu sudah memperlihatkan dirinya sendiri

h cukup letih, apakah ini tidak bisa ditunda hingga esok hari? Ujaran itu jelas mengudara dikepalanya. Tapi Joan tidak

bagaimanapun sebagai seorang wanita yang cukup menarik perhatian banyak kaum ada

tidak menjawab, pria itu malah semakin me

Joan sambil kemudian mendudukan dirinya diatas sofa. Pria itu merebahkan kepala

akan seks. Tapi dibandingkan dengan kata ‘seperti’ dia memang sudah begitu, bisa dibi

bali berlutut dan hendak beraksi. Tapi sebelum jemari perempuan itu menggapai penutup bagian bawa

ka, ini adalah penolakan kedua yang sekali lagi menyakiti hatinya.

aku akan penuhi tapi nanti. Aku berjanji akan menuntaskannya seperti biasa. Dan lagi aku lebih suka melakukannya untukmu dibandingkan kau melakuka

ntuk aksi yang sama. Padahal siapapun orangnya, Maria menjamin pria manapun akan suka ketika dia berlutut untuk mereka. Tapi Joan, dia sedikit be

gtuanya bilang itu mungkin adalah jenis persona yang Joan gunakan, mengingat dia menjadi salah satu tenaga pengajar sekarang. Tapi Maria j

, aku hany

usmu untuk menutupi apa yang

ngintrogasiku karena

ti hatiku, mestinya kau tidak

jah masam didepan pria itu. Dia bersumpah tidak akan meluna

k saat sedang marah, kena

mencoba merayuku dengan mulut manis andalanmu tapi sayang sekali kal

merayumu karena aku sudah tahu kalau kau wanita yang tangg

mengataka

sedang berboho

bahkan kalau akhir-akhir ini kau jadi sangat sibuk dan sulit untuk aku hubungi. Ma

an itu cukup bisa didengar oleh Maria yang sudah duduk disebelahnya. Perempuan

rkara kasual-pun Maria memang selalu meledak-ledak dan tidak pernah canggung men

rena membuatku terjebak bersama seora

n merepotkan kalau sampai dia mengadu yang tidak-tidak pada Ibunya nanti. Joan mau tidak mau harus bergerak un

r suara Joan yang memberat dengan napasnya yang menerpa telingany

emasuki fase yang dia suka. Kemarahan yang

gaimana caranya memancing pria itu untuk bergerak menginginkannya. Tidak sampai disitu dia bahkan membuka

erempuan itu. Dia tahu bahwa ini akan berhasil, ta

palanya sambil tersenyum kecil. Seringai langsung terbentuk dibibirnya tatkala pria itu mulai mendekati tempat tidur. Maria

iba. Mulai menggunakan bibirnya untuk menjelajah memberi ciuman kecil pada perut ramping yang wanita itu miliki. Maria sedikit terkikik lantaran merasakan rasa mengge

dikit bermain-main dengan menciumi kulit lembut bagian dalam kakinya, sehingga sampai meninggalka

wanita itu bergerak gelisah. Bagian dirinya sudah basah kuyup, itu wajar mengingat apa yang wanita itu inginkan sejak awal memang keintiman. Dan Joan akan mengabulkannya, lidah pria itu mulai bergerak cep

manya diteriaka

a mendengar suara desahan seorang wanita, itu adalah suara paling seksi yang bisa membuai pende

pergerakan lain karena itu dia menggunakan salah satu tangannya yang bebas untuk m

Joan memberinya serangan tak terduga pada bagian yang paling sensitif dengan jemarinya. Maria menurunkan kedua tangannya u

ang wanita

garkan kata umpatan. Sebagai balasan atas ketidaksukaannya Joan malah menambah kecepatan jemarinya dibawah sana untuk membuat wanita itu

oan menyeringai diam-diam. Terlalu banyak yang keluar dalam satu waktu, hingga membasahi wajah pria itu. Sebagai penutup dia membersihkan milik

k tetap berada disekitar mulut pria itu. “Kau tidak pernah mengecewakan Joan, kau benar-benar ahli melakukannya,” sambung Maria lagi sambil melihat pria itu bangki

merasa belum cukup dengan apa yang sudah Joan lakukan untuknya. Maria kontan bergerak untuk menc

birnya dari wanita itu. Merasa Joan menolak

yang kesal benar-benar tercetak jelas diwajahnya ya

h Joan cepat. “Tid

uman yang dalam, tangannya bergerak untuk memanjakan puncak wanita itu lagi. Ketika mereka melepask

kau sedang memi

u memang memik

pa

an salah satu dari

mun beberapa saat kemudian ekspresinya mengk

embali memberikan senyuman pada wanita itu. “Tapi ak

erkikik

ran atas spekulasinya terhadap Jiyya. Kira-kira reaksi seperti apa yang akan Jiyya perlihatkan padanya kalau dia tahu Joan memikirkan dirinya saat dia sedang s

yang bagus untuk menghubu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Permulaan2 Bab 2 Mengintip3 Bab 3 Imaji Liar Jiyya4 Bab 4 Silvana sang Penggoda5 Bab 5 Hero6 Bab 6 Joan & Maria7 Bab 7 Hampir Tergoda8 Bab 8 Ciuman Pertama9 Bab 9 Silvana, si Mahasiswi Nakal10 Bab 10 Tipsy11 Bab 11 Truth or Dare12 Bab 12 Ask For What 13 Bab 13 Dangerous Man14 Bab 14 Touch My Body15 Bab 15 Chaser16 Bab 16 Dirty Talk17 Bab 17 Jiyya's Shower Time18 Bab 18 After Taste You19 Bab 19 Dangerous 20 Bab 20 Jiyya's Side21 Bab 21 Persahabatan22 Bab 22 Friends to Lovers No Way!23 Bab 23 Silvana's Comeback 24 Bab 24 Dilema Berat25 Bab 25 Leon & Kelly26 Bab 26 Rebuild27 Bab 27 Mencari Celah28 Bab 28 Kenekatan Joan29 Bab 29 Pengakuan Dua Insan30 Bab 30 Do You Want This 31 Bab 31 Penyatuan Rasa32 Bab 32 Validasi33 Bab 33 Pernyataan Cinta Mendadak34 Bab 34 Heart ot Heart Conversation35 Bab 35 Pria yang Putus Asa36 Bab 36 Jiyya x Joan for The First Time 37 Bab 37 Flower Shower38 Bab 38 Dua Mood yang Berbeda39 Bab 39 Jealousy40 Bab 40 Saling Mengalahkan 41 Bab 41 Dinner42 Bab 42 Ketahuan43 Bab 43 Joan Bertandang44 Bab 44 Di Atas Meja45 Bab 45 Hot46 Bab 46 Sir Leon vs Ayah Silvana47 Bab 47 Introgasi Keluarga Silvana48 Bab 48 Kepergok Dean49 Bab 49 Bertikai50 Bab 50 Leon dan Problematika51 Bab 51 Pembicaraan Antar Pria52 Bab 52 Kekasih yang Saling Merindu53 Bab 53 Curahan Kerinduan54 Bab 54 Ronde Dua55 Bab 55 Terpaksa Mengakui56 Bab 56 After57 Bab 57 Come Here, Joan58 Bab 58 Cheers!59 Bab 59 She Knows60 Bab 60 Titah sang Ibu61 Bab 61 Penyampaian62 Bab 62 Isolasi diri63 Bab 63 Curhat 64 Bab 64 Whatever65 Bab 65 Are You Mad at Us 66 Bab 66 Kemelut67 Bab 67 Akhir Kisah Masa Lalu68 Bab 68 Are You Ready 69 Bab 69 Play & Out70 Bab 70 How had He Lived Without Her 71 Bab 71 Last Farewell72 Bab 72 Harus Bahagia73 Bab 73 Jiyya's Final Decision74 Bab 74 Finally