MANDUL
emosinya. Dan hal itu bisa ia lakukan dengan menjauhi orang-orang itu. Dia butuh waktu untuk menyembuhkan hatinya. Hal ini y
ertuanya itu. Dan setiap minggu pun, Yanto ke rum
esini?" tanya Bu Ami kala melihat Ya
ornya banyak kerjaan," j
jauh. Tidur di sini saja, ya. Besoknya berangkat kerja dari sini,
gnya yang sudah kusut itu. Katanya itu guling kenangan," ja
ertanyakan soal cucu kepada Izza ataupun Yanto. Beliau juga cuek soal kehamilan dan momong
Perihal tempo hari." Bu
aitu panggilan untuk an
usah minta maaf juga. Toh bukan salah ibu, kan?"
telah resepsi pernikahan adikmu, Ragil. Dia tiba-tiba bila
na ibu mau cerita ke istrimu soal kabar ini? Pasti dia sedih, pasti dia kecewa. Terus ibu cerita ke mbakmu Si Nana, Ibu bilang gimana ini, Nduk? Asih, adikmu itu hamil, dan sudah memasuki bulan ke-5. Padahal, res
WA. Tapi dia kuat kok. Ibu gak usah kh
udah gak lembur-lembur, ajak dia ke
Jawab Yan
ita tentang hal-hal konyol. Bu Ami bercerita tentang rutinitasnya mengolah sawah dan tak terasa senja mulai
****
sjid. Ada acara mengaji rutin di sana setiap malam jumat
bersama kakak
andung Izza. Jadi, Yanto dan Saipul
bat." Yanto memanggil Saipul dari paga
erapa jamaah sudah datang. Tapi, Pak Ustadz belum datang. Ad
dekat saya." Laki-laki paruh baya itu memangil
anya sangat lantang kalau berbicara, dan selalu berbicara d
sudah penuh. Akhirnya, mereka pun duduk di sebelah Pak Marjan. Sambil menunggu
nya anak. Rugi lhoh. Lihat tuh kakak iparmu, si Saipul, langsung jadi thooh? Nikah, kawin, langsung bunting tub istrinya. Pintar bikin
ing, Mas. Sungguh. Apa mau saya ajari caranya?" Mulut Pak
a yang menanggapi dengan tertawa. Mungkin dikira ini ad
dari Pak Marjan. "aya pindah di dekat pintu saja, Mas. Samb
datang. Ngaji dimulai seperti
lan bersama beberapa warga lain. Tiba-tiba P
ngan kalian KB ya? ngapain KB sih? Waah pasti kalian gak
edanya deng
juga beriringan beberap
i lhoo, Mas Yanto ini, sudah lama menikah, tapi is
masikan kemerdekaan di tenga
nggapi laki-laki macam Pak Marjan. Yanto juga tau diri, ia di kampu
i, Yanto khawatir jika ada warga lain yang ikut-ikutan menimpali. Dan Yanto juga tidak mau jika tiba-tiba ia kehilangan
***
nti baju dan duduk di depan TV. Izza
depan gak ikut pengajian y
pa sayang?"
lan agak malem pulangnya. Tadi pak bo
yampe rumah. Jadi, gak bisa ikut ngaji. Gak papa yaa ak
istrinya tak ikut bersedih at
Marjan yang sudah lama usil me
juga bisa. Banyak media buat kita nambah ilmu agama kok," jawab Izza
am hatinya ada luka. Yaah... dan l
jan di pengajian, akan membuat Ya