Danny Hatta
bertambah. Mereka juga membahas soal tugas Danny selanjutnya karena dia diskors dari PBB, sebenarnya sekarang dia ditugaskan ke Irian Barat tapi ia menolak tugas itu deng
i kedai biasa sambil meni
ini kau hampir membawaku ke
ong kan?" sahut Danny seraya menaruh cangkir
sih padaku, dasar tidak tahu
ah memakiku
Kau terlihat tak ganti baju, apa
tkan bola matan
angan yang sempurna, siapa tahu saja setelah menikah deng
ertarik untuk itu. Lagi pula belum
gnya Karen? Dia cantik, se
anja dan kekanak
at ke arah Danny. "Kekanakan?" heran Frans. "Mema
ulutmu, sekarang apa yang
njauhkan diri kembali lalu memu
nny segera memungutnya, membuka lembaran
etelah membaca beb
am transaksinya. Meloloskan mereka dari jeratan hukum dan bahkan ikut
libat gratifikasi dengan seorang gembong besar obat-obatan terlarang dan beberapa proyek kri
entang ayahmu yang publik tidak tahu. Ya ... mungkin ada sebuah kebenaran yang
i-hati. Dan foto ini ...?" Danny m
han hidup, jika dia tidak tahu apa pun atau tidak merasa terancam seharusnya dia masih bisa melanjutkan karirnya di sini. Dan pria itu, Kapten Andi. Senior kita dulu di asrama, dia t
at membantu, ter
"Sekarang apa yang akan kau lakukan?" tanyanya. Danny hanya me
daku kau akan pergi
pergi hari
ila!" Frans m
n baik, aku tidak bisa
g serius, ingat kau baru saja terkena ka
u harus tahu apa yang sebena
lam kedai membuatnya harus menghabiskan dua mangkok bakso. Sekarang ia mulai menaiki motornya untuk mengikuti ke mana tujuan pria itu selanjutnya. Sejak pagi belum ada yang mencurigakan yang bisa ia jadikan berita p
memaksa Danny harus me
apa kau kena m
tidak a
erima tugas ba
, aku me
bih punya banyak waktu dengan Danny. "Kalau be
ng dalam perjalanan kel
pi kau bil
harus aku selesaikan, ini
seraya merubah rebahannya men
ntah
aku berpikir
lah aku kembali, ok!" lagi-lag
Tap
n teleponnya lebih dulu. Hal itu membuat Karen sedikit kecewa, tapi
ap berada di kecepatannya. Mencoba memancing apakah motor itu akan mendahuluinya atau tidak, ternyata dugaannya benar motor itu masih di belakangnya.
p kencang, Danny muncul. Melangkah ke arahnya dengan tatapan yang fokus, salah satu tang
aku membuntutinya. Bagaimana
ra membuka helmnya. Rambutnya yang ia kuncir ekor
ia wartawan
hadapannya. "Kau mengi
, aku sedang cuti dan mengambil liburan ke
bisa jalan lebih dulu, apa kau
rna coklat tua. "A ... aa ... ini kan jalanan sepi. Kupik
, melihat ekspresi Sarah ia t
dalam mobil itu adalah penjahat, ka
Percuma saja berbohong dengan seorang agent
kan perjalanan!" hindarnya. Ia segera memakai helmnya ke
dalam mobil dan melanjutkan perjalanan. Hari memang hampir ge
el, berpura-pura mengotak-atik benda itu
ri hal itu, ketika mobilnya melintas
ang ia datang malam-malam begini, ia kembali mengamati belakang mobilnya siapa tahu saja ada pihak lain yang mengikutinya. Tapi ia tak melihat ada yang mencurigakan selain sebuah motor yang nomor
tel di depannya, rasanya ia punya id