icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Danny Hatta

Danny Hatta

Penulis: Y Airy
icon

Bab 1 Beri Aku Sebuah Nama

Jumlah Kata:1789    |    Dirilis Pada: 02/03/2023

wa, S

s, George menyiramkan wiski ke kepala Danny untuk membangunkannya. Perlahan Danny menatap pria di depannya yang sedang menenggak wiski langsung da

enyunggingkan senyum. "Kau sungguh berpikir bisa menangkap

nnya yang menggantungnya, untung kakinya tak diikat tapi hanya ujung sepatunya saja yang menempel di lantai. Ia berada di sebuah ruanga

ngkapmu, tapi aku akan membunu

a. "Dan bagaimana caranya?

m. "Aku bisa melakukan lebi

orge. "Kau hanyalah salah satu orang bodoh

n? Dan ayahku ... kenapa

an ayahmu? Apa kau merindukannya?"

dap ayahku?" seru Danny setengah berteriak

ak melakuk

rcaya padamu?" Dan

lang!" des

" sahut

dari mulut botolnya. "Harusnya kau ta

an Danny. "Katakan apa yang

ab, George mala

nak buah George meninju perutnya, Danny merinti

jauh datang ke tempat ini hanya demi sesuatu yang tidak penting. Sementara di negerimu, harus

us ayahku, katakan apa yang seb

girimmu pada ayahmu, jadi kau bisa menanyakan langsung padanya!" George kembali menge

pa saat

e arah dapur kedai itu seolah sedang menunggu seseorang. Ia memang sedang menunggu seseorang, tapi b

sional, sudah hampir lima tahun dirinya menjadi agent internasional di bawah Bendera PBB. Menangani banyak kasus dan selalu berhasil, meski terkadang ia harus menelan kepahitan. Selain prestasinya di dalam pekerjaannya ia juga cukup berprestasi dalam hubungan asmara. Banyak gadi

Mereka menapaki jalanan di dalam kerumunan orang yang lalu-lalang. Sejauh itu Ferdinant tidak curiga jika ada yang membuntutinya, hingga saat mereka memasuki gang yang sepi ia baru menyadari kalau sepertinya ada seseorang yang menguntitnya. Ia berhenti sejenak dengan sedikit melirikkan matanya ke belakang punggungnya. Danny ikut berhenti dan bersembunyi di balik tembok di tikungan. Ferd

nt. Pria itu tersungkur akibat hantaman kayu yang Danny lemparkan, Danny segera berlari ke arahnya. Ferdinant bangkit dan tak punya jalan lain selain melawannya. Mereka pun beradu fisik, saling hantam, saling

n di mana

ia incar, dia adalah orang yang biasa George bayar untuk me

ku di mana bajingan itu sebelu

.. meskipun kau membunuhku, kau tidak a

Bu

pikir aku main-main!" katanya melayangkan pukula

a itu harus bersimbah darah akibat berondongan peluru. Danny mencabut senjata apinya dan membalas tembakan itu. Tapi mobil itu malah meluncur meninggalkan TKP, Danny memunculkan diri dan mengejarnya seraya melontarkan tembakan. Tapi ia tak mungkin mengejar mobil itu dengan kaki, maka ia pun celingukan. Ada banyak mobil di sana, ia menghampiri ya

am itu. Ia kembali melontarkan tembakan ke arah mobil di depannya, dan salah satu orang di dal

lama bagi Danny untuk melumpuhkan mereka. Lalu ia mulai melangkah masuk, terlihat olehnya mobil yang dikejarnya tadi tapi pengemudinya sudah tidak ada. Ia kembali melanjutkan langkahnya dengan hati-hati, semakin ia masuk ternyata yang datang menghadangnya

balikan posisi kepalanya. Ada yang lain yang mendekat dengan membawa pisau, ia pun menendang orang yang meninjunya barusan hingga terpental. Beberapa orang maju, ia pun melawan dengan kakinya termasuk orang dengan pisau itu. Ia menendang lengannya hingga pisaunya terpental ke atas, lalu ia mengayunkan dirin

harus menyelesaikan orang-orang ini dengan segera. Meski tangannya terikat ia tetap bisa bergerak gesit untuk memukul dan membanting lawannya, bahkan pisau itu pun berguna untuk menggorok leher salah satu orang dan berakhir di jantun

a kembali berlari, dilihatnya George dan beberapa orang itu menuju mobil. Ia berlari, meloncatkan kakinya ke tiang tembok lalu menendang orang yang paling be

ngkat dan pisau, tapi Danny berhasil merebut salah satu tongkatnya untuk melawan mereka semua. Bahkan ada yang mengeluarkan senjata api, tapi Danny selalu bisa menghindar bahkan merebut senjata api itu

George tak cukup tangguh melawan Danny. Hanya dalam sekejap, ia terhuyung oleh serangan Danny yang bertubi-tubi. Danny tak ingin membuang waktu

bertanya lagi, k

inju George hingga terpelanting ke lantai dengan posisi tengkurap. Danny menghampirinya, melangkahi

ah nama?" pintan

a kau bisa ...," belum sempat George melanjutkan kalimatnya Danny sudah lebih dulu mematahkan

berdiri dan melirik beberapa orang berseragam itu. Tanpa diperintah ia pun mengangkat kedua tangannya ke

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka