Marriage Life 2
idak mau hambanya selalu merasa tidak adil, Tuhan hanya ingin manu
pulang kerja pun Vante berdiam di atas tempat tidurnya dan berkutat dengan table
kenapa mengg
menjadikan kaki suaminya sebagai bantal. "Aku ingin menggigit bahumu, kau
tat pada tabletnya. Padahal, Andara ingin bercengkrama a
alu fokus lagi dengan tabletnya.
ambil bekerja, b
awaban. Hal itu membuat Anda
n itu kan kau
jawab. "Memangnya suami mana yang tidak
. Memangnya mereka mau sama orang biasa sepertiku?" Andara menarik box
t di depannya itu. "Kau pikir idol pria hanya menyukai ido
s-nya yang sudah punya suami. Tapi, memangnya mereka mau denga
menari, suaramu cempreng makanya kau tidak menjadi idol. Kala
ini, sih? Mengapa kau membahas suara cemprengku." Andara tidak tahan, tubuhnya b
ang di lakukan suaminya. Seketika matanya memicing melihat jari-jari Vante yang bergerak membuat tabe
nte hanya menahan untuk tidak tersenyum lepas
mburu akibat fansign kemarin
ara dapat melihat dengan jelas jakun Vante yang bergerak-gerak saat pria itu me
us dengan perke
lucu. "Cium, mau dicium suamiku ini
ngkan kepalany
?" tawarnya lag
itu,mengganggu
esini, untuk menciumku
ya?" Kedua alis Vante naik
kan hanya ingin mencari perhatian Vante
ngnya ia daratkan ke dalam lubang hidung Vante dan bergerak-gerak di dalam san
n nanti juga akan menuruni
kotoran. Apa yang sedang j
aksi tangannya masuk ke dalam kaos putih Vante dan mengelus perut pria itu
bajunya untuk tidak bergerak lagi. "An
duduk dari tiduran kepal
kalinya sebelum dia keluar kamar, wanita itu memegang
Kenapa sangat agre
in," jawab
e
menegang dan terdiam beku dari tempatnya sekarang. Vante menurunkan tablet-nya dan denga
untuk menuruni ranjang besarnya. "Kau tidak lihat aku menaruh sebuah kotak d
h tercekat di tempat tidur dengan mulut yang sedikit
ak stabil dengan memakan kiwi, walau ia tidak suka tapi
kotak kecil di atas nakas. Vante dengan perlahan membuk
Vante adalah sepasang kao
dak sabar tumbuh di dalam rahim una. Mari setelah
masuki singgasananya. Berbahagiala
*