Marriage Life 2
u sangat kami tungg
dan haya menc
alkan aku ... kumohon .... Aku bukan pembunuh ...." Vante
ki itu tersadar. Wajah Vante yang penuh peluh keringat membuat And
ba. Lagi, mimpi itu sungguh membuatnya sangat menderita. Sangat sulit
yang ketakutan saat melihat
at mendengar suara dari istrinya. Kini, tu
an pembunuh ... aku tidak bermaksud membunuh jag
kasih sayang. "Itu hanya kecelakaan, Te. Kau tidak membunuhnya, tolong jangan
mereka sebelumnya, mereka
lagi ... aku takut ...," ucap Vante yan
h kembali seutuh
n jari kelingkingnya tepat di depan wajah Andara.
ke jari kelingking milik Vante. Tanpa berpikir dua kali at
*
Andara yang pandangan matanya tertuju pada bang
punggung tangan Andara yang sedari tadi di genggamnya dengan tangan kiri. Tangan
rada di sana terheran-heran melihat siapa wanita yang di
an yang sedang menyesap kopi
apa tubuh kurus itu yang berani menggandeng tangan bos-nya selain Andara. "Tubuhnya sangat familiar, tapi
mnya sampai mereka tiba di d
menyuruh Andara untuk du
n duduk
jangan me
perintah Vante dan duduk di kursi
Andara. Kepalanya diseja
e mengecup
kukan, Te!" Peki
elayan unt
tekan Andara dengan menyebut marga dari Vante, hi
ve-nya dengan lembut.
jangan m
embilnya? tadi pagi masih ada, kenapa cepat sekali hilangnya." Van
Vante melihat Andara memakai corset untuk menutupi le
le
ik pintu. Vante yang masih di bawah sana hanya memperlihatkan
p mulutnya karena tak percaya pada soso
riak Andara
memeluk Andara, membuat
kerah belakang baju Renan untuk
aku baru saja ber
seperti itu
nte, membuat Andara tertawa geli
ra pada wanita yang sed
ang sudah satu tahun bekerja di si
nar, aku baru tahu kalau suamiku me
ucap Vante dengan nada dingin yang membua
*
nmu ...." Andara mengus
n denganku karena aku sela
lu mengganggu ti
ayanya selalu mencurhati unany
h sedikit kesal karena Vante yang tidak memberitahukan tent
dari di sana? Apa bidadarinya
ari para bidadari disana," lontar Vante yang tent
berbicara de
u sejak bertemu
a di kantormu. Setelah itu, kau pergi berkencan dengannya tanpa a
t bergemuruh saat ini, pasti ingatannya dulu menghantuinya kembali. Dimana, i
han. Kau tahu, hidup tersiska tanpamu dan mimpi buruk setiap malam. Aku tahu itu tidak seberapa untuk menyembuhk
berharap Tuhan membiarkannya sekali
melihat keberadaan Andara ber
J-jar
kem
menga
*
na setiap manusia p
u. Sekali lagi, ia ingin diberi kesem