icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menaklukkan Duda Dingin

Bab 7 Memutuskan Pergi

Jumlah Kata:1110    |    Dirilis Pada: 22/12/2022

Amber melempar sweater

Kau tidak perlu memikirkan kerugian yang kutimbulkan. Aku pasti akan membayarnya na

sik ketenanganmu lagi. Berbahagialah

iannya. Tuan Dingin pun ikut menjaga hening. Pisau di tangannya tidak lagi bergerak memotong daun pi

il berkedip lambat. "Baguslah. Dengan begitu, aku tida

di sana, ia membuka kotak merah lalu menyempal sweater putihnya ke

dalam sana," gumamnya sebelum me

uk ditebak. Apakah pria itu memikirkan teh yang akan diseduhnya? Ketenangan yang ia rindukan selama 24 jam terakhir? Atau

seraya menjepit pangkal hidung. "Baga

r. Selang beberapa saat, ia mulai menembus salju menuju jalan beraspal.

*

menyeka hidungnya yang merah. Bukannya menemukan rumah penduduk, ia malah tiba

ahaya hijau sedang menari-nari di antara bintang.

aku hidup? Karena itukah Tuhan memperlih

enurunkan pandangan. Sesaat kemudian, tatapannya

u! Apa

la. Sinar yang diperhatikannya tampak bergerak-gerak.

ang akan menyelamatkank

. "Hei!" teriaknya sembari melambai. Ia ingin berbicara lebih panjang, tetapi ene

bunan salju mendadak hilang dan permukaan danau hanya tertutupi lapisan es tipis. Begitu ia menginjakny

gerak-gerakkan badan, ia mencari pijakan. Akan t

am. Malangnya, rasa dingin telah membekukan otot. Tangann

i padaku?" pikir wanita itu sambil ber

ga bergerak maju. Mantelnya yang

k. Bibirnya yang membiru mulai sulit digerakk

jarang keluar mengambil udara. Tak berapa lama, Amber kehabisan te

ergegas menggigit senter dan menjatuhkan mantel. Kemudian, dengan cekatan, pria itu meraih tangan yang masih

nya seraya menepuk-ne

endekatkan telinga ke hidung Amber. Wan

aw

uatan. Beruntung, Amber akhirnya terbatuk-batuk. Den

amat tanpa sadar. Dengan lembut,

kembali berbaring dengan mata terpejam. Kepala yang terasa berat dan tubuh yang menggigil membuatnya

Aku harus melepas

a mata. Namun, belum sempat ia menjawab, Tuan

alis. Ia ingin menghalangi tangan sang pr

idak bisa melihat," bohong sang pr

ngin memakaikan mantel lain di tubuhnya, ia hanya tertunduk.

jelas Tuan Dingin di sela desah napas yang bergemuruh. Sedeti

ingkuk menghadap pemanas. Meski suhu di dalam p

a sang pria sembari menamb

ut Amber

. Begitu menyentuh kulit yang sedingin salju, ia bergegas memb

ncengkeram mantel yang membungkus t

ik selimut dari sofa dan ikut berbaring mi

a yang redup tampak begitu dingin dan menusuk. "Aku sudah berjanji untuk tidak mengg

ak menahan napas. Untuk pertama kalinya dal

sik apa pun di rumahmu." Setelah menyeka air mata yang mengalir di pelipis, Amber terpejam dan memeluk diri leb

engenakan pakaian. Dari sofa tidurnya, laki-laki itu memperhatikan punggung yang terus bergetar. Ia tidak berani merapatkan mata

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Bertemu Tuan Dingin2 Bab 2 Jangan Menguji Kesabaranku3 Bab 3 Bagian Favoritku4 Bab 4 Kau Adalah Makananku5 Bab 5 Puas6 Bab 6 Tamparan Keras7 Bab 7 Memutuskan Pergi8 Bab 8 Lepaskan Aku9 Bab 9 Satu-satunya Harapan10 Bab 10 Penderitaan Amber11 Bab 11 Napas yang Bergemuruh12 Bab 12 Kesepakatan Baru13 Bab 13 Kau Membuatku Gemetar14 Bab 14 Bibirmu15 Bab 15 Sakit!16 Bab 16 Aku Akan Membangunkanmu 17 Bab 17 Pasrah18 Bab 18 Kau Membuatku Berdebar 19 Bab 19 Kebenaran yang Terungkap20 Bab 20 Laki-Laki Berengsek21 Bab 21 Mulai Gerah22 Bab 22 Malam yang Membara23 Bab 23 Pengakuan Adam 24 Bab 24 Kau Tahu Ukuranku25 Bab 25 Tangan Itu Perlu Ditertibkan26 Bab 26 Jejak Sentuhannya27 Bab 27 Lengah28 Bab 28 Menurutlah atau Kuseret ke Ranjang 29 Bab 29 Membangkang30 Bab 30 Kau Harus Dihukum 31 Bab 31 Debar dalam Dada 32 Bab 32 Hanya Bibir33 Bab 33 Terbuai34 Bab 34 Antara Cinta dan Nafsu35 Bab 35 Tinggallah di Sisiku36 Bab 36 Jatuh dalam Pelukanku37 Bab 37 Kembalinya Masa Lalu38 Bab 38 Kebodohan Besar 39 Bab 39 Kalau Memang Tak Cinta40 Bab 40 Apakah Aku Terlalu Keras Padanya 41 Bab 41 Berhentilah Membuatku Khawatir42 Bab 42 Diagnosis yang Mustahil43 Bab 43 Keputusasaan Adam44 Bab 44 Test Pack45 Bab 45 Kau Membohongiku!46 Bab 46 Menikahlah Denganku47 Bab 47 Kue Ulang Tahun dari Adam48 Bab 48 Adam vs. Sebastian49 Bab 49 Menahan Air Mata50 Bab 50 Hadiah Perpisahan51 Bab 51 Kembalilah Padaku52 Bab 52 Kecurigaan Adam53 Bab 53 Aku Memang Mencintainya54 Bab 54 Keresahan Amber 55 Bab 55 Tamu yang Tak Diundang56 Bab 56 Tinggalkan Dia!57 Bab 57 Perusak Kebahagiaan58 Bab 58 Habisi Dia59 Bab 59 Keputusan Tetap Keputusan60 Bab 60 Kehebohan dalam Kabin61 Bab 61 Belajar dari Kesalahan 62 Bab 62 Foto Romantis63 Bab 63 Terlalu Gegabah64 Bab 64 Menumpahkan Kebenaran65 Bab 65 Memeriksa Hasil66 Bab 66 Titik Balik67 Bab 67 Calon Ibu Mertua68 Bab 68 Kesepakatan Akhir69 Bab 69 Kasih Sayang Seorang Ayah70 Bab 70 Wanita dari Masa Lalu 71 Bab 71 Hari Terindah72 Bab 72 Menepati Janji73 Bab 73 Berkat Kalian74 Bab 74 Pelayanan Ekstra untuk Istriku Tercinta 75 Bab 75 Privasi Pengantin Baru 76 Bab 76 To Our Precious77 Bab 77 Tamu yang Tak Diharapkan78 Bab 78 Bukan Mantan Istri79 Bab 79 Kau Masih Mencintainya 80 Bab 80 Berubah Pikiran81 Bab 81 Meragukan Kesetiaan Suami82 Bab 82 Memancing Keributan83 Bab 83 Aku Lebih Mengenalnya84 Bab 84 Aku Muak Melihatmu!85 Bab 85 Kesempatan Emas86 Bab 86 Perasaan Itu Masih Ada87 Bab 87 Kenekatan Ruby88 Bab 88 Teh dari Ruby89 Bab 89 Aku Bisa Memuaskanmu90 Bab 90 Hasutan Ruby91 Bab 91 Tanda di Leher Adam92 Bab 92 Tamparan yang Mengejutkan93 Bab 93 Harus Berpisah94 Bab 94 Kembali Menjadi Tuan Dingin 95 Bab 95 Rencana B96 Bab 96 Hati yang Terbagi97 Bab 97 Tak Bermaksud Mengkhianati 98 Bab 98 Serangan Balik99 Bab 99 Tangisan Adam 100 Bab 100 Terlambat