icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pesona Istri Simpanan

Bab 9 Pertemuan yang tidak terduga

Jumlah Kata:941    |    Dirilis Pada: 22/12/2022

dihan di mata wanita ini sehingga ia l

rhadapmu, apakah kau masih ragu? Aku akan melakukan a

ku tahu kau sangat mencintai aku, aku tahu kau akan selalu melindungiku. Issa inilah

ka. Di depan telah berdiri beberapa orang. Seketika Lily m

asih on, jadi masih sempat menangkap moment mesra di dalam

ngat tidak senang jika privasinya diumbar ke publik. Dia menggeram dan siap menangkap kamera

dulu, "Izz, biarkan saja. Mereka juga perlu berita agar dapat bertahan sebagai wartawan. Mereka juga perlu makan. Jadi, jika mereka mengambil beberapa gambar kita

rsenyum manis dan berkata, "Kamu boleh memposting foto yang kamu ambil tadi, tetapi kedepannya mohon hargai privasi kami. Bagaimana pun, bukankah dila

k dengan cepat, dia berucap dengan

keramahan yang sama, "Tid

cap reporter itu

asih marah karena perkara wartawan berita tadi?" ta

a!" jawab

ja, "Izz, jangan marah, ok? Maafkan aku. Aku hanya tidak ingin memutuskan rezeki orang lain. Kita tidak

s, aku sangat tidak suka difoto atau nama dan fotoku terpajang di media. Aku hanya ingin hidup tenang saja seperti manusia layaknya. Jika p

ka dia bertemu dengan istrinya ini, barulah cerita hid

menyesal karena menikahiku. Kau tahu jelas, aku seorang publik figur, t

ng... Maafkan aku. Maafkan aku tidak memikirkan dirimu. Aku yang

aku yang terlalu memaksamu. Oh, ya, kita belum pesan makanan, kenapa sejak

hon maaf karena menunggu, Tuan dan Nyonya silakan dilihat-lihat menunya," ucap peremp

ya menatap sosok yang paling tidak ingin ia temu

yang melotot, kini wajahnya berbuah menjadi sangat

ubahan gerak-gerik dari keduanya. Wani

igemari pengunjung di sini," ucap Lily denga

g

embali ke kenyataan. Perlahan ia mengontrol pera

cara lagi, "Nona ini, bukankah nona yang mau

oleh pesonanya. Suaranya begitu lembut seperti embusan angin di musim semi, lembut dan halus beralun ke telinga. Apalag

l menundukkan kepala. Sungguh ia tidak ingin

' seperti Issa, takdir malah mempermainkannya

terlihat buru-buru. Tetapi aku masih tidak mengerti, sudah buru-

h!

a diberikan Kaire! Pertanyaan i

ahli percakapan, "Sayang, tidak

a dengan kaku, "Tolong antar saja makanan yang menjadi menu favorit di res

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka