Pesona Istri Simpanan
udah siang. Ia terkejut ketika mendapati b
emijat kepalanya yang masih terasa sakit
berantakan. Ia segera melompat tersentak, matanya berhasil menyorot percikan darah di sofa. Insting langsung membawa
l yang menggemparkan pasti sudah terjadi. Ia mengasah
annya bermunculan, "Lily... semalam apakah Li
ang ia tiduri, lantas mengapa dalam benaknya muncul teriakan, suara tangisan permoh
emakin
ok tok
ihat arloji yang melingkar di tangannya, waktu me
sudah ada di dalam? Ap
e. Seorang pria muda yang penuh energik yang sudah bekerja dengannya sejak
emanggil dari luar, "Tadi aku datang ke rumah, tapi
jawab Bian dengan tenang, "Hmp, aku di sini. Kau persiapkan dulu se
tasannya ini. Ketika dia mendapatkan kabar bahwa nyonya-nya, istri Issa
tuk merayakan hari ulang tahun pernikahannya mereka yang ke-3, tapi dengan
ahu sedalam apa rasa cinta atasannya ini pada istrinya. Dan bagaimana sakitnya hati atasannya ini karena selalu diacuhkan oleh
kan pintu raksasa itu, panggilan Iss
ada perintah?" bala
ihan untuk membersihkan ruanganku,"
r banyak, hanya me
encoba berpikir waras. Ia mandi dan memakai baju gan
anya terpisah oleh pintu dari kamar kecil yang biasa menjadi tempatnya istira
i ujung kepala sampai kaki. Lalu dengan acuh k
n interkom, "Masuk ke
an datang, "Ya, Presdir
kebersihan di ru
h!
hankan oleh seorang presiden dari perusahaan be
ya sendiri. Jadi hanya bisa berkilah saja, "Kenapa malah bengong? Apakah menurutmu s
menundukkan wajahnya. Ia juga merasa takut ketika pertanyaan itu dilontark
ruangan Presdir? Kau bukan orang yang bia
yang biasanya membersihkan ruangan Presdir tadi pagi mend
jawaban itu, tetapi Issa malah berb
a 10 tahun lebih, mana mungkin hal
h seperti ini aturan dari atasan kal
mengirim surat pengunduran diri. Jadi Mika syok dan sedih, dia ber
anya, "Kalian semu
h!
wanita itu terkejut bukan ma
erkataannya, Issa sudah menyela, "Aku
ihan wanita itu pun ber
g ditangkap pikirannya hanya suara permohonan yang samar-samar. Dia pun sudah melihat pesan permohonan maaf dari L
menganggap itu adalah Lily, dan dia melakukan itu di atas suara permohonan yang meminta agar dia melep
ui rasa bersalah, Issa harus mencar
monitoring cctv. Dia memang memasang kamera di rua
mbuka cctv itu, pun, jantungnya berkedut-kedut
a menarik seorang gadis muda dan menidurinya dengan paksa. Wajah Iss
up laptop itu dengan kasar.
up dalam halusinasi semalam. Dalam pikiran Issa, masih terlintas rekaman, bagaimana tubuh rapuh wanita itu berjalan meninggalkan ruangannya. Air mata yang tiada berhenti, langkah yang