Tanpa Restu
AA
oleh batu yang besar. Semua terasa cepat, seolah-olah ada yang berjalan di sekelilingku. Aku menutup mata seraya sinar tersebut menarikku ke dalam. Sinar tersebut terasa
h menangkapku. Sinar yang terang yang tadi muncul, bisa jadi
ahwa sudah saatnya aku menerima balasan dari perbuatanku. Kematia
nsciousness in the 6th dimension...
i ke t
merasakannya dari balik kelopak mataku. Aku pun membuka mata ingin melihat apa yang terjadi. Tiba-tiba aku
rdiri sambil membersihkan lumuran pasir di tangan dan bajuku. Tak sengaja, aku melihat ke kanan. Ada rumah di kanan ku. Rumah itu terbuat dari kayu dan
ang dibuat mengelilingi sebidang tanah. Ternyata
di ada di depanku membawaku ke tempat ini. Apaka
itu cerah. Aku bisa yakin bahwa polusi tidak ad
aku berada di belakang bengkel ayah di dekat mobil tua itu, tapi saat aku terbangun aku berada
gan bersembunyi di semak-semak. Aku takut ada orang yang berbuat jahat kepadaku karena m
nya, ada anak kecil yang tidak memakai baju, sedang meminta dibelikan makanan dari pedagang asongan yang baru saja dat
gat berbeda denganku. Wanita dan ibu-ibu memakai sarung batik sebagai pengganti rok mereka. Para pria juga m
u tidak berada di Medan. Aku berada di
melewati lubang cacing sehingga bisa berpindah tempat? Aku semakin bingung. Aku meletakkan tanganku di jantungku. Aku terpaksa harus menek
apakah ini mimpi atau tidak. Jika tidak mimpi, mungk
g air kecil. Perutku juga sakit. Kakiku bergetar karena memikirkan ke
itu benar, bahwa ada kejadian, saat angin kencang, kertas-kertas bisa menabrak wajah orang yang berjalan kaki
imat besar dari berita
oendjoek melakoekan
h ejaan van Ophuysen? Ini ejaan yang sudah la
De Java
ama koran ini. Aku mencari t
uli 1
kembali ke masa lalu? Aku sangat takut. Tangan ku gem
an datang ke masa lalu. Seharusnya aku lega, aku bukan
at sebelumnya hingga sinar yang terang itu muncul. Aku sudah mencoba untuk mengingatnya.
r. Apa ada yang bisa m
hidup. Tunggu, perutku sakit. Aku lupa, kalau aku sedang hamil. Tidak mungkin ini tanda-tanda ingin
liaran di tanah lagi. Setidaknya perasaan ku lebih baik setelah duduk. Nafasku tersengal-sengal dan keringatku bercucuran. Ini sepertinya akibat dar
berbuat apa. Apakah saatnya aku berdoa
*
embuk
Kata seorang anak perempuan ya
iasanya orang Belanda selalu memakai topi kecil
u seorang anak laki-laki, lebih kecil darinya berkata, "D
endekat kepadaku set
t! Nama sa
! Saya
anyaku sambil men
kami. Lalu ayah membawa anda ke sini!" J
ini tahu
ajahnya, "Ya, anda b
pas karena tidak bisa mengambil kesimpula
ngat indah. Apakah itu ter
untuk menggunakan daster seperti yang kupakai, karen
erbuat dari wol. In
ah ada anak bayi di dal
aya ha
mereka berdua terseny
engan bajuku. Dia masi
tan dari baju mu sendiri?" T
itu datang dan menyuruh mereka menja
tempat yang terbuat dari batok kelapa. "Minumlah ini. Bayi yang
ku sambil kesulitan untuk duduk karena dia sedang menggendong bayinya. Ia m
.. Pa
m padaku. "Saya adalah ibu dari Anjani dan Bayu. Anjani anak pertama, dan Bayu ana
t. Aku bisa langsung percaya bah
ang bangsawan?"
ri jamu itu pahit tapi tidak sepahit obat. Setelah minum jamu tersebut,
ia berkata kepada ibu dari kedua anak itu, "Tuan Straiger datang. A
kata Straiger, aku jadi ingat nama belakangku. Di dunia yang kuno ini, terny
melihat wajahnya dengan jelas. Aku masuk ke dalam kerumunan tersebut hingga aku terjatuh dan mereka be
ajah itu. Kenapa wajah