Tanpa Restu
a bahwa kehidupan kita sudah naik level. Semakin naik level mu maka semakin banyak skill yang kau dapatkan. Semakin tinggi level mu maka sema
tantangan di dalam game tersebut dan naik level. Padahal mereka tahu
kannya hanya stuck di satu level dan merasa puas. Begitulah perasaan ku. Meski
sulit hingga rasanya ada sebuah gading gajah yang memukul tulang rusukku. Yang p
ih mereka saja. Aku merasa sangat bahagia kok. Hari ini adalah hari terbaik dalam hidupku setelah hari lahirk
Aku langsung mandi karena make up
e prettiest of all?" Jangan lupa untuk menggunakan wajah bebek dan aku tertawa. Aku berakting seperti Evil
irkan jadi hilang karena begitu kerasnya. Aku melihat ke arah pint
orang yang sedang marah karena
di make up -in! Cepat!
pi tidak hujan. Aku melihat ayah duduk di tempat ia biasa duduk - di meja makan dengan koran ditangannya. Dia menggigit sandwich yang dibuat oleh ibu dan melihat ku
idak ber-ulah sehingga tidak kena semprot ceramah kebenaran dari mulutnya. Aku harus ingat bahwa aku harus bersikap baik di p
ggung meski sudah mencoba untuk bersikap biasa. Aku tidak melihat wajahnya. A
dan langsung kembali ke dalam kamar. Tak ada sapaan dari ayah untukku at
upku dan ini adalah pilihanku. Ini semua tentang ku, bukan tentangnya. Ini bagianku dan bukan bagiannya. Aku tahu mana yang terbaik untukku dan aku akan menerima apa
an sangat baik. Kami banyak bicara hingga aku tidak sangka bahwa waktu berjalan dengan sangat cepat. Sebenarnya, saat aku berbicara dengannya ada banyak ucapannya yang t
penahan di beberapa titik, menggulungnya, dan menguncinya di tempat yang sama dengan hiasan lucu. Untuk membu
lekukan pinggang ku tampak sempurna. Aku memilih baju dengan bahan polyester. Itu lebih murah dibandingkan bahan kain sutra atau charmeuse. Untuk baju ini, aku berburu cukup lama. Aku m
khirnya
tangannya yang gemulai. Dia melihat ke wajah ayah yang seram dan tidak menyapanya. Memang benar yang d
t agar tidak terlambat." Aku mencari ibu di
rdiri di ruang tamu dekat pintu ruma
tku dan ibu berjalan
senang karena baju yang kupakai. Tapi, ia
etelah pujian keluar dari mulut
ik-baik
i depan rumah menunggu mobil yang sudah di