Takdir Cinta Untuk Bunga
KL
uangan
engan lelap, hingga dia tak menyadari kehadiran Rio. Rio melangkah sangat pelan, masih memperhatikan gadis itu, sedikit terkejut. Karena melihat sesuatu y
menguji keiman
begitu tertarik. Entahlah mengapa kali ini terasa lain, aliran darahnya terpacu begitu cepat serta berdesir ama
i kamu mengabaikan su
kecil itu dan suara lirih ya
a di sini?" Bunga
tidur."
berukuran king size itu. Dia baru ingat ba
Aku akan
ari tidurnya, dan segera
ngin melepaskannya. "Siapa y
etuk bunga
t pesona dalam dirinya terlihat. Rio buru-buru menarik perge
ilikku, duduklah di sampingku se
bisa!" Bun
nap
angsung menariknya dengan sedikit kasar. Sehingga membuat bunga terjatuh tepat di
e
nya berhenti u
a?" Tanya
i wajah cantik dan bibir m
ku!" Bunga
id
kamu!" Maki
itu, sejenak mereka saling bertatapan. Jan
Aku tak bisa berhenti untuk terus mempe
lihat?" Rio s
Rio terpaksa mendorong tubuh bunga ke atas ranjang. Lelaki tampan itu tersenyum dan secara tiba-tiba
yangnya harus ku hentikan, Aku tidak ingin kesan pertama
maskulin dari tubuh Rio. Lelaki itu ak
serta baju yang ia kenakan. Bunga memperhatikannya dan sekaran
enyebalkan!" B
bali, bungapun segera menarik selimutnya, berpura-pura memejamkan mata. Rio sudah selesai pada aktifitasny
an tadi, jujur saja diapun tak bisa menyembunyikan rasa gugupnya. Rio membalikkan tubuhnya, menghadap bu
gan kekarnya, tiba-tiba saja memeluk ga
itu terasa menghangatkan dirinya. Dia seperti ada di dalam pelukan Satrianya yang telah pergi, Riopun semakin memp
? Kita baru saja kenal, sin
ggumu, Aku memelukmu hanya karena kamu masih kecil dan
, kenapa kamu tertarik untuk menjadikan Aku sebagai isterim
di biarkan saja, mungkin malam itu juga Aku sudah mati, Kamu mengerti itu kan
kurang ajarmu itu R
ahku, tapi jika keras kepalamu itu terus kamu pert
ya manusia biasakan?
gadis keras kepala
mbelakangi Bunga dan tentu sa
unga pelan. Karena melihat peru
pa lelah, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 03:00 pagi. Bunga tersadar dari tidurnya yang terasa ingin sekali buang
kemana?"
!" Jawab b
juga
jut mendengar
kamu ingin ikut
gannya, namun tenaga Rio l
tahan ingin buang air
ya jika Aku
ah bangun j
dengan malasnya Rio berusaha bangun dari tidur
oilet?" Tanya bunga datar,
saja sama
begitu
n badan. Sementara Rio se
pa menurutnya itu luc
egiatannya. Lelaki itu mendekati Bunga. "Sekaran
angkah keluar meninggalkannya, namun pria itu mal
tinggalkan
lai kesal. Rio s
saja sesuka hatimu dan pastinya Aku
hadiranmu tidak mengusikku?
tidak memperdulikannya sama sekali.
berjalan dengan perlahan, duduk sejenak di atas sprimbet empuk itu. Dinginya suasana subuh ini membuat Rio menggigil, di t
embaringkan
us kesal, Bunga tak ingin ambil pusing, diapun ikut masuk kedalam selimut itu. Suasana menjadi te