icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Takdir Cinta Untuk Bunga

Bab 4 Lebai

Jumlah Kata:1153    |    Dirilis Pada: 13/12/2022

ara dari dalam mobil itu, kedua penumpang dan satu supir seolah terhanyut dalam lamunan mereka. Yang

kamit melafazkan sesuatu. Dia takut, takut akan kedinginan lelaki di sampingnya ini. Jika Rio benar-benar marah, ap

io

r sedikit bergetar. Lelaki berwajah khas yang memiliki segal

luruh pembicaraanku sejak

enatap dengan pandangan meneliti. Terlalu sulit. Sejak tadi dia hanya merasa seperti seog

mendengarnya?" R

hanya be

liki rasa penasaran pada pertanyaan ko

enatap ke arah jalanan.

!' Batin Bun

menahan emosi namun Bu

untuk misimu yang bod

a menegakkan

ga bertanya dengan

ang Kau

ar makian Rio, bagaimana mungkin mulut Rio tidak bisa berbicar

a untuk membantahku lagi. Akan kubelah dadamu, serta m

ama sekali tidak berperasaan, jauh dengan ketampanan yang dia miliki dan Ri

erus me

a untuk dirimu sendiri?" Bunga m

annya hingga habis. Tanpa

garuh sama sekali, dengan keringat yang tiba-tiba membasahi pelipisnya. Itu a

a kembali. "A

ngat men

at kemudikan mobil ini, melajulah ke tempat yang kosong Aku akan se

p Tu

nyum tipis, sambil menolehkan wajahnya ke

am. "Kamu serius? Ampuni aku, Aku berjanji tid

nepati janjimu?

lah dadaku, Aku mas

um sinis me

i, Aku akan seger

ku ketakutan Rio. Ayolah atau Aku akan berteria

jika ka

kannya. Tolooooong!"

terk

kau ini." Ujarny

uan itupun memberontak, berharap tangan

akan mendengarnya, lalu mengira Aku menculikmu,

ya naik turun. Sement

if. Bagaimana mungkin Aku akan serius membunuhmu

engancamku!" B

aca-kaca. Rio bisa meliha

menangis?" T

"Aku cuma bercanda Bunga, Aku tidak serius. Maafkan Aku." Jelas

jawab, diapun menangis

Jika begini terus Aku bisa grazy so grazy

m pelukannya. "Diamlah perempuan bodoh

n itu seketika tertawa dan

kencang dihadapanku! Apa kau juga mau Aku

sa geli, sejak tadi bibirku ini serasa di gelitiki.

it tenang berada didalam dekapan maut sang suami. Aih, tentu saja sejak

di katakan satu-satunya perempuan beruntung, karena bisa menikah dengan pria setampan dan sekaya Rio. Semua wanita sanga

ah Bunga. Benikno segera membukakan pintu un

telah mengantarku, se

a Tuan." Jawabn

s lalu menegakkan kepalanya dan masuk kembali ke dalam mobil. Benikno kemb

erinya untuk membawanya masuk. Na

o kita masuk

klah

at dingin, tidak ba

anya me

nya bercanda lagi pula Aku sudah memint

an di situ. Sehingga menimbulkan tanda tanya didalam benak Rio. Sejauh ini

n bergerak, baik

harus bertind

tnya tub

ukan Rio, lepaskan! Aku

n Rio untuk menurunkan Bunga begitu saja. Dengan jari je

G T

kurang ajar l

n kedua tangan nya. Rio tetap tidak memperdulikan nya,

Nona Bunga, apakah Nona sakit?

ingin bergaya romantis

enyum, menampakan giginya

ti didalam sinetr

ongin Bu

Non, bukannya itu san

g kepalanya melihat kela

n Rio. Jadi keinget masa muda dulu." Ucap

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka