" Aryan hilang! " teriak Valen saat tiba di perkemahan setelah menyusuri hutan bersama kelompoknya. kebetulan kelompok ku sudah jauh lebih dulu Sampai ke perkemahan.
" Kok bisa?! " kaget kita semua.
" Iya tadi Aryan masih ada di belakang kita tapi setelah itu beberapa lama perjalanan kita gak denger lagi suaranya dan pas kita tengok kebelakang dia udah gak ada " jelas Valen sebagai ketua kelompok.
sungguh aneh bukankah mereka bersama-sama tapi kok bisa mereka Sampai gak sadar teman satu tim nya hilang.
" ya sudah ayo kita susuri lagi siapa tahu dia tersesat " ajak dosen pembimbing kami.
Dengan terpaksa aku ikut, padahal rasanya badan ini seperti remuk karena kelelahan.
Lebih dari dua jam kami mencari keberadaan Aryan. Namun nihil tak satu pun dari kami menemukanya.
" Anak-anak, sepertinya kita harus menghubungi bantuan. tidak mungkin kita mencari Aryan sekarang apa lagi kondisi malam hari yang sangat gelap ini " ujar pak dosen.
Maka pencarian pun di hentikan hingga keesokan harinya. Hingga di waktu dua hari kami mencari keberadaan Aryan di bantu oleh tim pencarian akhirnya kami menemukan keberadaan Aryan. Namun dalam kondisi yang sudah tak bernyawa dan di temukan di dasar jurang yang curam dan dalam.
****
" Bruk " setumpuk buku di simpan kemeja ku.
" Pasti Valen " pikirku .
" Kerjakan semuanya nanti ya, setelah itu kita jalan-jalan" ucap Valen.
" Iya " jawabku.
Perkenalkan namaku adalah Dominnieqha Pramaditha, aku anak dari pemilik perusahaan PRAHMA GRUP ayahku bernama Aditama Pramana.
Aku kini sedang menempuh pendidikan di sebuah universitas, ayahku mewajibkan aku untuk mengambil jurusan bisnis. Padahal aku sama sekali tidak tertarik dengan perusahan.
Berbeda dengan Cahaya adik tiriku dia di ijinkan mengambil jurusan sesuka hatinya. Ya aku tahu ayah melakukan itu agar aku bisa menjadi pewaris perusahaannya nanti, namun aku sama sekali tidak berniat untuk bekerja di bidang itu. Tapi ya mau bagaimana lagi aku tidak berani untuk melawan yang ada nanti aku akan disiksa jika aku berani menolak.
Cahaya adalah adik tiriku, karena ayah selalu di paksa nenek untuk menikah lagi, sebab ibuku mengalami gangguan jiwa setelah kematian adikku yang masih bayi karena tertabrak mobil, saat itu kami sedang jalan-jalan, namun karena aku haus ibu meninggalkan kami berdua di tepi jalan untuk membeli minuman, entah apa yang terjadi hingga kereta bayi adikku berjalan ke arah tengah yang dimana banyak kendaraan berlalu lalang, saat itu aku masih berusia Dua belas tahun dan aku tak mengerti harus melakukan apa.
Setelah kejadian itu ibu menjadi hilang akal dan akhirnya seperti sekarang.
Sedangkan ayah menikah dengan Tante Melinda sudah sekitar Lima tahun lebih, itu pun Karana paksaan dari nenek yang selalu meminta ayah menikahi Tante Melinda yang merupakan anak dari kawan sosialita nenek.
Karena ayah adalah anak yang penurut akhirnya dia menuruti keinginan nenek dan menikahi Tante Melinda, setelah kedatangan tante Melinda dan cahaya lah yang membuatku berubah seperti sekarang.
Mereka selalu menghasut nenek dan ayah hingga ayah menyiksaku dan nenek selalu memarahiku, saat itu ibuku masih ada di rumah itu, aku masih bisa meminta tolong padanya, namun sekarang setelah nenek meninggal ibu di pindahkan ke rumah sakit jiwa karena permintaan Tante Melinda tentunya.
Nenekku meninggal karena kecelakaan, dia terjatuh dari tangga, saat itu Cahaya sedang berada di kamarku, kami berdua tengah bersama lalu nenek memintaku mengambilkan cemilan untuk Cahaya namun setelah aku kembali nenek sudah tergeletak tak berdaya di bawah tangga, ibu yang melihat itu malah menuduhku bahwa aku lah yang membunuh nenek, maka dari itu ayah memasukan ibu ke rumah sakit jiwa. Karana ayah mengira ibu lah yang telah mencelakai nenek dan kemudian menuduhku. Itu pun Karana hasutan Tante Melinda tentunya.
Sepertinya Tante Melinda memang ingin menjadi satu-satunya ratu di rumah kami.
Setelah ibu pergi hidupku semakin tersiksa, ayah selalu menyiksaku Karana Cahaya yang selalu mengadu tentangku, Cahaya adalah orang yang paling manipulatif yang pernah ku kenal.
Cahaya sangat jago membuat dirinya seolah-olah di tindas olehku, dia juga pandai merebut hati ayahku dengan segala prestasi nya yang jelas curang menurutku.
Cahaya sering mengadu pada ayah tentangku, dia sering memfitnah ku bahwa aku membully dan menyakitinya di kampus. Dia juga pandai sekali mencari waktu agar terlihat aku lah yang menyakitinya. Cahaya sangat jago dalam mencari muka di hadapan teman-temannya, hingga aku akhirnya dikucilkan dan tak memiliki teman satu pun.
Orang-orang selalu memandangku dengan sangat sinis dan benci padahal aku tak melakukan hal yang jahat pada Cahaya.
" Kak, aku bawa titipan dari mama " Cahaya datang dengan membawa sekotak bekal ke dalam kelasku, setelah itu dia membuka kotak itu dan kemudian duduk di kursi menghadap kearahku.
" Waaw, ini makanan kesukaan kakak. Nih " Dia menyodorkan makanan itu saat aku hendak mengambilnya tiba-tiba....
Gubrak!...
Habis semua makanan itu tumpah berserakan di lantai. Dengan sengaja Cahaya menepaskan kotak bekal itu sebelum aku mengambilnya.
" Kakak!!, Kok di jatuhin?! " ucapnya pura-pura polos.
" Cih " aku hanya berdecak kesal pasalnya sama sekali aku tak berniat menjatuhkan makanan itu dia yang sengaja menjatuhkan ya agar aku kembali di marahi lagi dan orang-orang menggapku adalah manusia yang paling jahat padanya.
" kakak, mama udah susah-susah lho masak ini buat Kakak " ucapnya.
" Gue gak jatuhin! " Bentakku.
Seketika air mata buaya nya menetes membuat semua orang berempati padanya.
" Min, lu itu kenapa sih?!, Lu tuh gak pernah berubah tau gak?! Kita semua tahu lu gak suka sama Cahaya tapi gak kaya gini dong caranya!! " Nesya bangkit dari tempat duduknya dan kemudian mendekat lalu merangkul Cahaya.
Cahaya, Nama yang bagus dan indah, namun pemilik nama itu tidak sesuai, dia lebih pantas dinamai setan di bandingkan nama yang mencerminkan kebaikan.
" Gue gak jatuhin itu, ngerti gak lu?!, Cahaya sendiri yang sengaja jatuhin sebelum gue pegang itu kotak nasi biar kesannya gue yang jatuhin, paham! " Ucapku membela diri.
" Kakak kok ngomong gitu, cahaya gak lakuin itu, buat apa. Sayang juga makanan yang mama buat capek-capek gak mungkin Cahaya buang gitu aja " elaknya.
Ingin sekali aku menjambak mulutnya yang pandai berdusta itu.
" Min, lu ngomong aja kalo lu gak suka sama Cahaya gak usah kaya gini! " Tiba-tiba Valen ikut menimpali.
Seketika amarahku memuncak, namun aku tak berani melawan.
Aku dan Valen jujur saja menjalani hubungan yang sangat tidak sehat. Kami sering melakukan hubungan yang di larang oleh agama.
Banyak foto-foto fulgar ku dan video-video kami saat melakukan itu sehingga aku tak berani melawannya karena dia selalu mengancam akan mempablikan semua foto dan video itu.
Aku benar-benar tersiksa dengan hubungan ini. Aku ingin berhenti namun Valen selalu saja mengancamku.
Valentino Abimanyu. adalah kekasihku, kami berpacaran sudah lebih dari dua tahun, setiap kali aku meminta putus darinya dia selalu mengancamku dengan bukti hubungan kami yang tidak sehat itu.
Aku marah, tapi aku tak berdaya, aku selalu menggenggam segalanya sendirian. Aku tak memiliki teman sama sekali itu pun Karana ulah Cahaya yang selalu membuat dirinya seolah tertindas olehku. Akhir ya orang-orang membenciku tanpa tahu kebenaranya.
/0/14232/coverorgin.jpg?v=ecf8d45ca58e3bc68999b09c4ebb091e&imageMogr2/format/webp)
/0/6187/coverorgin.jpg?v=72d677abcbdba6d5214345bafe08895f&imageMogr2/format/webp)
/0/3025/coverorgin.jpg?v=41980f9cd0993da3b1c9d25124e7b0ca&imageMogr2/format/webp)
/0/3411/coverorgin.jpg?v=fd765f710e707383010bae55f6cac4c7&imageMogr2/format/webp)
/0/5475/coverorgin.jpg?v=20250121170348&imageMogr2/format/webp)
/0/3262/coverorgin.jpg?v=ba0d530e17081e7c2a621caef06923d2&imageMogr2/format/webp)
/0/29175/coverorgin.jpg?v=20251106220529&imageMogr2/format/webp)
/0/2362/coverorgin.jpg?v=20250120162251&imageMogr2/format/webp)
/0/2949/coverorgin.jpg?v=0de6347e304d2780a4ea09a260e11c82&imageMogr2/format/webp)
/0/2352/coverorgin.jpg?v=20250120162242&imageMogr2/format/webp)