Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
"HAH!” seru seorang lelaki seraya membelalakan matanya.
Suasana gelap menyiratkan sebuah pertanyaan di pikirannya. Lalu dia mengedarkan pandanganya dengan hati yang bingung. Mengelilingi setiap titik ruangan yang memang gelap dan terasa sangat dingin, sunyi mencekam.
Tak lama kemudian, bias cahaya bulan menyinari sebagian dinding yang terasa sangat dingin itu. Tak ada suara apalagi gema. Hanya desiran angin malam yang menembus lembut setiap sudut ruangan itu.
Lelaki itu merasa sangat asing dengan tempat yang didatanginya. Dia menduga itu adalah sebuah gedung yang tidak sempat terselesaikan pembangunannya, entah dengan alasan apa. Dan entah mengapa juga dia kini harus berada di sana.
Sisa-sisa material yang tergeletak tak beraturan menyiratkan jika tempat ini sudah lama ditinggalkan. Dinding kokoh yang kusam serta mulai rusak akibat cuaca, semakin mempekuat dugaannya itu. Dan dia merasakan kesunyian yang makin mencekam hingga membangkitkan bulu kuduknya.
Sebuah ruangan tiba-tiba terlihat cukup terang, dan sontak menuntun langkah lelaki itu untuk medekatinya. Perlahan namun pasti setiap sisi ruangan itu memenuhi kornea pandangannya. Seketika matanya terbuka lebar menatap sebuah mobil berwarna hitam yang terparkir lurus di depannya.
“Udah pulang sayang?” Pertanyaan samar dari seorang wanita yang tiba-tiba saja muncul dari balik mobil berharga selangit itu. Lelaki itu bahkan belum pernah mendekati apalagi menaiki mobil mewah jenis Rubicon tersebut sebelumnya.
Wanita dengan postur sangat ramping dalam balutan dress panjang hitam elegan, melangkah pelan mendatangi sang lelaki yang masih tertegun. Sejatinya lelaki itu pun sudah sangat mengenal wanita berambut pirang terurai itu. Bahkan nyaris tiap hari dia bertemu dengannya saat akan berangkat kerja.
‘Sejak kapan dia punya Rubicon?’ tanya Rhido dalam hati.
Kemolekan tubuh dan kecantikan wajah tetangganya itu terlihat sangat berbeda dari biasanya. Bukan hanya mobil mewahnya saja. Dia bahkan merasa seperti bertemu dengan orang asing. Baru kali ini dia merasakan pesona yang sangat menakjubkan dari istri tetangganya itu.
“Bu..?” tanya lelaki pelan dan bibir dan lidahnya mendadak kelu serta sekujur tubuhnya pun terasa kian dingin, membeku tak mampu digerakan.
Dalam hitungan detik berikutnya, kedua tangan wanita yang disapanya ‘Bu’ itu sudah melingkar di bahu Rhido. Dan dengan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, wanita itu langsung melumat dan memagut mulut sang lelaki dengan penuh gairah.
Perlahan namun pasti sekujur tubuh lelaki tampan itu menjadi hangat dan rileks. Aroma napas wanita itu terasa begitu khas di indera penciumannya. Mendadak pula alur udara malam itu menjadi hangat dan menggairahkan.
“Kamu ganteng sekali, Sayang. Puaskan aku malam ini,” bisik wanita berdress hitam panjang yang sudah terbuka di sana-sini itu seraya melentangkan dirinya di depan mobilnya yang terlihat sangat hangat dan menantang.
Gerakan erotis tubuh sang wanita benar-benar menggoda dan memancing sang lelaki untuk segera melepas seluruh pakaian yang dikenakannya. Detik berikutnya kedua tubuh insan berlainan jenis kemalin itu sudah dalam keadaan telanjang bulat.
Lelaki itu tertegun memandangi tubuh yang begitu ramping dan padat. Kedua bukit kembarnya yang besar menggantung indah layaknya seorang perawan. Lembah kenikmatannya yang berbulu tipisnya pun sedikit terbuka lebar menanti keberingasan sang jantan dalam birahinya.