/0/21862/coverorgin.jpg?v=a88c5225604ec327987d04c83aae65b5&imageMogr2/format/webp)
Siapa yang tahu isi hati seorang.
Pepatah mengatakan dalam laut dapat ditebak dalam hati siapa yang tahu.
Begitulah kisah ini bermula siapa sangka suamiku yang begitu setia punya hasrat kepada wanita lain.
Apa salahku? Tidak. Aku sudah cukup sempurna.
Lalu apa?
Ah...ku pikir memang laki-laki semua sama.
Tapi suamiku tetaplah yang terbaik walau sudah berapa wanita yang dia tiduri aku tak peduli karena aku sadar aku tak benar-benar sanggup melayaninya sendiri atau memang suamiku yang terlalu perkasa.Yang pasti aku mencintainya.
Alkisah, pagi yang cerah di salah satu sudut Kota Jakarta.
Selamat pagi, mama.sapa suamiku
Pagi Pah!Jawabku.
Gimana Mah udah siap?tanya suamiku.
Sebenarnya Mamah ragu Pah, tapi mau bagaimana lagi, Papah harus tugas ke sana ya Mama ikut aja.jawabku sekenanya.
Tiga hari lagi Papa pulang kok Ma.balas Suamiku.
Tak beberapa lama taksi yang dipesan suamiku datang.
Yaudah hati-hati yah Pa!sambil ku lambaikan tanganku.
Ku lihat suamiku masuk ke dalam taksi dan segera berlalu dari hadapanku.
Hari ini memang adalah hari dimana suamiku harus pergi dinas ke luar pulau. Maklumlah sebagai salah satu Pejabat di kementrian sosial mengharuskan suamiku harus sering pergi ke daerah-daerah tertinggal.
Eit..sebelum lanjut lebih dalam, perkenalkan namaku Revita Sari Puspitasari, seorang istri dari seorang suami bernama Wijaya Saputra. Saat ini aku berumur 24 tahun masih mudakan? Selisih usia dengan suamiku terpaut tahun. Aku jelas masih sangat cantik dan tentu saja dengan PD aku bisa mengatakan bahwa aku dianugerahi tubuh dan wajah yang nyaris sempurna. Meski terlahir dari keluarga Jawa, aku memiliki kulit kuning langsat dan mulus serta onderdil yang bisa dibilang wow. Bokong seksi membulat dan payudara ukuran 36D dengan tinggi badan 172 cm,, berat badan idealah.
Suamiku sendiri bisa dibilang seorang lelaki yang tampan. Badannya kekar berotot. Tinggi badan 175 cm. Sebenarnya lebih cocok jadi model menurutku. Ssatu hal yang jelas aku selalu kangen dengan suamiku ini bukan hanya karena kehangatannya tapi karena layanan di ranjang benar-benar hebat ditambah dengan penis suamiku yang terbilang besar dan panjang menurutku. Pernah iseng selepas kami bercinta ku ukur penisnya panjangnya hampir 19 cm dan diameter 5 cm. Hmmm...benar-benar besar menurutku dibandingkan dengan beberapa penis yang pernah aku lihat di film-film porno.
Yah harus sendirian lagi nih. Mana Bi Imah sedang pulang kampung.gerutuku.
Mengenai kehidupan kami, kami merupakan orang yang cukup berpenghasilan. Namun, suamiku sendiri lebih suka hidup sederhana. Meskipun, dia bekerja sebagai pegawai di pemerintahan sebenarnya warisan keluarga suamiku sangat banyak ditambah aku sendiri sebenarnya juga mempunyai usaha butik di beberapa mall di Jakarta ini. Kami sendiri tinggal di sebuah perumahan di pinggiran Jakarta, tidak besar memang rumah berukuran 120 m persegi berlantai 2. 3 kamar dibawah 2 kamar seingkali tak terpakai 1 kamar merupakan kamar pembantu, kamar Bi Imah Sedangkan lantai atas terdapat 2 kamar serta balkon yang cukup lapang. Maklumlah kami berkeinginan punya banyak anak. Namun, menginjak usia kedua pernikahan, kami masih belum diberi momongan.
Tiga hari kemudian.
Mama, Papa pulang!suamiku berteriak dari luar rumah.
Memang suamiku punya kebiasaan seperti itu, sehingga seringkali aku malu dengan tetangga.
Muach...suamiku menciumku.
Ih nakal deh.sambil ku cubit perutnya.
Aduduh...jerit suamiku kesakitan.
Sini Pah duduk dulu. Mama bikinin minum yah Pa.kemudian aku segera ke dapur dan membuat minuman untuk suamiku.
Ku lihat suamiku kecapekan, dia duduk sambil merebahkan badannya di kursi sambil memegang remote mencari saluran TV yang cocok.
Nih Pa.Sambil ku uluran segelas es jeruk untuk suamiku.
Tanpa menunggu lama langsung diseruput bergitu saja.
Ah...segar!suamiku nampak puas.
Mah, papa mau cerita deh.ujar suamiku serius.
Apaan sih Pa kayaknya serius banget?tanyaku.
Kemarinkan Papa tugas ke Lampung eh disana Papa ketemu Pak Dhe Jarwo, kakaknya Bapak.cerita suamiku.
Terus terus?aku semakin kepo.
Nah, diakan punya anak perempuan semata wayang baru lulus SMA rencananya mau kuliah di Jakarta. Aku minta aja dia tinggal disini daripada haris nge kos
atau kontrak lagian kita juga punya kamar kosongkan di bawah.ujar suamiku.
Mama sih gak masalah Pa, lagian Mama jadi ada temennya kalo Papa pergi dinas.jawabku.
Yaudah Papa sekarang mandi dulu udah sore nih, dan mmmm.....sengaja aku berlama-lama.
Mmmmm....apa sih Ma?tanya suamiku.
Ada deh...sambil mengerling nakal.
Suamiku sendiri sendiri paham maksudku tapi pura-pura tetep biasa saja.
Iya entarlah lihat aja.jawabnya.
Menjelang malam. Aku dan suamiku bersiap makan malam. Terdengar ada suara bel berbunyi.
Ting tong ting tong.
Siapa yah Pa?tanyaku.
Bentar papa cek dulu deh Majawab suamiku sambil segera menuju ke ruang depan.
Aku segera menyusul suamiku ke depan rupanya Bi Imah pulang.
Eh rupanya Bi Imah, kirain tamu darimana. Ayo masuk sini saya bantu bawa barangnya. Papa ini gimana sih kok malah bengong?
Eh iya Mah sini papa bantu.sambil meraih bawaan dari tanganku.
Ndoro, saya mohon maaf, saya bawa cucu saya ke sini.ujar Mbok Imah.
Lho gapapa Mbok, mbokkan sudah seperti keluarga kami sendiri. Jadi, cucu Mbok ya keluarga kami juga.jawabku.
Aku sendiri baru sadar rupanya di belakang Mbok imah berdiri sosok gadis remaja masih ABG. Terlihat sangat polos dimataku. Tanpa dandanan apapun, hanya memakai kaos oblong berlapis jaket sederhana dan rok sepanjang lutut.
Sini Mar!suruh Mbok Imah.
Iya Mbok.
Ndoro ini cucu saya Marni. Terpaksa saya ajak kesini karena Bapak dan Ibunya meninggal 3 hari yang lalu kecelakaan.cerita Mbok Imah.
Kami turut berduka Mbok.ujar suamiku.
/0/16993/coverorgin.jpg?v=8f6691abba9009e4c672ce3ff44120fb&imageMogr2/format/webp)
/0/2043/coverorgin.jpg?v=93e3a3639434d4fc342eaf71edd5293d&imageMogr2/format/webp)
/0/15547/coverorgin.jpg?v=c919da9d1068f2a65413c2b878183c94&imageMogr2/format/webp)
/0/6643/coverorgin.jpg?v=028e724f89ee64dd13e3ada1e90c164c&imageMogr2/format/webp)
/0/2923/coverorgin.jpg?v=68d2838c3ce6df5b17da8ebe41d681e7&imageMogr2/format/webp)
/0/15754/coverorgin.jpg?v=78979031d7e71db03b6b696f003c24a4&imageMogr2/format/webp)
/0/10879/coverorgin.jpg?v=832f849f50e9ff94dbfcfb8d619a6081&imageMogr2/format/webp)
/0/6132/coverorgin.jpg?v=3810932eb6084b674d9f87e793d95928&imageMogr2/format/webp)
/0/4383/coverorgin.jpg?v=f8992cfee7dd0fd8f7f126b008b47a08&imageMogr2/format/webp)