Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
86
Penayangan
5
Bab

"Maafkan, Risa, Bang! Demi Allah, Risa Khilaf." Wanita berkerudung coklat itu bersimpuh di kaki suaminya. Harga dirinya tercabik-cabik ia tak lagi peduli. Menjadi budak cinta bukan keinginan, perihal rindu yang tak pernah ia temukan di sorot legam milik suaminya, membuat wanita itu gelap pikiran. Mengambil jalan pintas mempertahankan cinta. Menghalalkan segala cara demi rumahtangganya. Ayam hitam, bulu jin, sampai ilalang keriting ia cari demi menemukan sorot kerinduan. namun yang ia dapatkan justru kebencian, fitnah bahkan pengkhianatan. Mampukah Risa menjalani semua ujian yang Tuhan berikan. Atau ia harus menyerah pada takdir yang tak keberpihakan.

Bab 1 Prolog

Risa seorang janda beranak satu, menikah lagi dengan seorang lelaki dingin, tidak perhatian, bahkan terkesan acuh tak acuh.

Perempuan penggiat Usaha Mikro, Kecil dan Menegah itu memiliki putri bernama Meisi, duduk di kelas dua sekolah dasar, anak dari mantan suaminya bernama Seno.

Seno meninggal akibat kecelakaan tunggal. Risa kemudian dijodohkan Mariana untuk putra tunggalnya. Mariana yang kini menjadi mertua, cukup mengenal baik almarhum keluarga suami Risa.

Mariana berteman akrab dengan mantan mertua Risa-- Mirna Suryana. Mirna seorang ketua usaha mikro kecil dan menengah tingkat provinsi. Keduanya karib sejak remaja hingga menua.

Setelah menikah, Risa yang baik hati, kerap mendapat perlakuan dingin dari Farid, jangankan dianggap sebagai istri, Risa sama sekali tidak pernah diikut sertakan dalam acara-acara yang diadakan sekolah tempat Farid bekerja. Tapi, ia kerap mendapat orderan untuk acara tersebut.

Farid seorang tokoh, kepala sekolah, dihormati banyak kalangan. Gagal menikahi Lisda, gadis yang ia pacari lebih dari empat tahun. Sebab

Mariana-sang ibu tidak menyetujui.

Kini, Lisda menjabat sebagai kepala tata usaha di sekolah Farid, sedangkan Farid sebagai kepala sekolah.

Lisda belum menikah. Farid masih mencintainya.

Lalu, bagaimana dengan nasib Risa?

Mampukah ia bertahan, mempertahankan rumahtangganya?

Diam-diam Risa mulai mencintai sang suami. Sedangkan Farid hanya menganggapnya orang lain, pernikahan mereka bagi Farid hanya sekadar menuruti permintaan Mirna dan Mariana.

Lisda yang urun benci pada Mariana, melakukan segala cara untuk memisahkan keduanya. Risa yang terus menerus diteror, dirongrong bahkan Lisda mencabik harga dirinya di hadapan orang ramai. Mulai gelap mata.

Cinta yang sepenuhnya telah terberi, malu yang sudah pada ujungnya, ditambah curhatan Ulia tentang seorang dukun tersohor untuk membuat tunduk suami, membuat Risa berpikir untuk mengikuti jalan yang dilalui Ulia.

Tapi sayang, di tengah proses. Risa ketahuan telah memberi ajian pelet pada suaminya. Mariana seketika murka pada putranya.

Farid tak terima ibunya membela sang janda. Lisda merasa tampuk pemenang ada dipihaknya. Dendam ibu Lisda--Sumina pada Mariana telah terbalaskan.

Dendam apa itu?

Bagaimana nasib Risa selanjutnya?

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh anjaniray14

Selebihnya
Cinta Tak Bersyarat

Cinta Tak Bersyarat

Romantis

5.0

"Depresi dalam batas kewajaran itu bisa sembuh cepat, Burhan. Tapi, depresi akibat cinta sungguh sangat sulipenangannya. Emosi yang labil karena tidak dapat membuang tepat di wajah penyebabnya." "Apa dampaknya negatif, Mor?" "Reaksi negatif ini disebabkan oleh penurunan hormon pembuat bahagia yang diproduksi oleh otak. Jaringan dalam otak Arini justru meningkatkan produksi hormon stress kortisol. Selain membuat mood bisa mendadak nge-drop, hormon stres kortisol juga bisa membuat fisik menjadi sakit. Salah satunya lambung. Nyeri pada fisik yang diakibatkan oleh peningkatan hormon stres kortisol bahkan bisa menjadi mirip dengan gejala sakau kokain. Ini berbahaya." Burhan terdiam. "Aku menyuruhnya untuk rutin chek-up, keluar masuk laboratorium, bahkan aku mengatakan yang menanganinya dokter spesialis penyakit dalam. Agar dia tidak sadar sedang dibawa ke seorang psikolog. Dokter penyakit dalam itu temanku, begitu aku bilang. Nanti Arini masuk ke ruangannya dengan aku mendampingi." "Ide jenius. Tapi, bagaimana pendapatmu dengan keadaan dia sekarang." "Hasilnya buat geleng kepala. Tidak ada penyakit yang terdeteksi dari tubuh Arini. Selain asam lambung. Arini mampu mengendalikan fisik, tapi, bisa jadi itu tidak bertahan lama. Arini harus diselamatkan segera." "Caranya?" "Kadar dopamin dan oksitosin, mendominasi, jika tidak segera ditindak lanjuti bisa berakibat fatal. Saat kalian lengah, atau ia merasa tidak dihargai, bunuh diri bisa jadi solusi--menurut dia." "Apa hal urgen pertama kali yang bisa kami lakukan." "Ajak berolahraga, yang paling sederhana lari pagi. " "Tiga hari yang lalu aku pernah membujuknya untuk pergi ke psikiater. Sampai di sana, Arini normal saja, bahkan wajahnya berubah warna, cerah tanpa sisa kepucatan yang baru saja terjadi. Terus sampai di sini aku malah diamuk, katanya, "Apa kau kira aku gila." "Biarkan dia berkata sesuai apa yang ia ingin katakan. Itu menambah proses yang baik untuk membuang hormon depresinya." * "Apa Dokter tidak keberatan kalau saya ikutan Yoga?" "Sepertinya Minggu ini saya jarang yoga. Yoga sangat baik untuk pernapasan, dan mengurangi stres," ucap Burhan tiba-tiba. "Siapa yang stres?" tanya Arini. Merasa telah keceplosan. Burhan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Morela mengaku stres karena jadi jomblo sejati. Apa kau punya teman untuk dijodohkan padanya?" Arini langsung tertawa terbahak-bahak. Morela menahan tangannya untuk tidak menjitak kepala Burhan. Melihat tawa yang begitu lepas, Morela yakin tiga bulan Arini sudah bisa dipastikan sembuh. Burhan melirik tipis ke arah Morela. Psikiater itu memajukan jempolnya tanpa terlihat Arini. {Ternyata Cinta itu tidak bersyarat apapun, Burhan. Meski dia gila sekalipun} Tiiittr. Ponsel Burhan bergetar. Pesan dari Morela. Wajahnya memanas seketika. Awas kau Morela! Di bangkunya Morela tersenyum mengejek sang teman

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku