"Maafkan, Risa, Bang! Demi Allah, Risa Khilaf." Wanita berkerudung coklat itu bersimpuh di kaki suaminya. Harga dirinya tercabik-cabik ia tak lagi peduli. Menjadi budak cinta bukan keinginan, perihal rindu yang tak pernah ia temukan di sorot legam milik suaminya, membuat wanita itu gelap pikiran. Mengambil jalan pintas mempertahankan cinta. Menghalalkan segala cara demi rumahtangganya. Ayam hitam, bulu jin, sampai ilalang keriting ia cari demi menemukan sorot kerinduan. namun yang ia dapatkan justru kebencian, fitnah bahkan pengkhianatan. Mampukah Risa menjalani semua ujian yang Tuhan berikan. Atau ia harus menyerah pada takdir yang tak keberpihakan.
Risa seorang janda beranak satu, menikah lagi dengan seorang lelaki dingin, tidak perhatian, bahkan terkesan acuh tak acuh.
Perempuan penggiat Usaha Mikro, Kecil dan Menegah itu memiliki putri bernama Meisi, duduk di kelas dua sekolah dasar, anak dari mantan suaminya bernama Seno.
Seno meninggal akibat kecelakaan tunggal. Risa kemudian dijodohkan Mariana untuk putra tunggalnya. Mariana yang kini menjadi mertua, cukup mengenal baik almarhum keluarga suami Risa.
Mariana berteman akrab dengan mantan mertua Risa-- Mirna Suryana. Mirna seorang ketua usaha mikro kecil dan menengah tingkat provinsi. Keduanya karib sejak remaja hingga menua.
Setelah menikah, Risa yang baik hati, kerap mendapat perlakuan dingin dari Farid, jangankan dianggap sebagai istri, Risa sama sekali tidak pernah diikut sertakan dalam acara-acara yang diadakan sekolah tempat Farid bekerja. Tapi, ia kerap mendapat orderan untuk acara tersebut.
Farid seorang tokoh, kepala sekolah, dihormati banyak kalangan. Gagal menikahi Lisda, gadis yang ia pacari lebih dari empat tahun. Sebab
Mariana-sang ibu tidak menyetujui.
Kini, Lisda menjabat sebagai kepala tata usaha di sekolah Farid, sedangkan Farid sebagai kepala sekolah.
Lisda belum menikah. Farid masih mencintainya.
Lalu, bagaimana dengan nasib Risa?
Mampukah ia bertahan, mempertahankan rumahtangganya?
Diam-diam Risa mulai mencintai sang suami. Sedangkan Farid hanya menganggapnya orang lain, pernikahan mereka bagi Farid hanya sekadar menuruti permintaan Mirna dan Mariana.
Lisda yang urun benci pada Mariana, melakukan segala cara untuk memisahkan keduanya. Risa yang terus menerus diteror, dirongrong bahkan Lisda mencabik harga dirinya di hadapan orang ramai. Mulai gelap mata.
Cinta yang sepenuhnya telah terberi, malu yang sudah pada ujungnya, ditambah curhatan Ulia tentang seorang dukun tersohor untuk membuat tunduk suami, membuat Risa berpikir untuk mengikuti jalan yang dilalui Ulia.
Tapi sayang, di tengah proses. Risa ketahuan telah memberi ajian pelet pada suaminya. Mariana seketika murka pada putranya.
Farid tak terima ibunya membela sang janda. Lisda merasa tampuk pemenang ada dipihaknya. Dendam ibu Lisda--Sumina pada Mariana telah terbalaskan.
Dendam apa itu?
Bagaimana nasib Risa selanjutnya?
Buku lain oleh anjaniray14
Selebihnya