/0/23476/coverbig.jpg?v=b6d15b3f481401595058d1604ca9f4bb&imageMogr2/format/webp)
Katanya, hantu adalah makhluk yang paling ditakuti oleh manusia. Namun, bagi Alessandra Vega, makhluk yang paling dia takuti adalah bertemu dengan 'MANTAN'. Sayangnya, Alessandra harus menerima kenyataan bahwa dirinya harus kembali bertemu dengan Fabian Reva, seorang perwira militer sekaligus mantan kekasih Alessandra. Lebih sialnya lagi, tempat dia bekerja mengharuskannya untuk selalu bertemu dengan Letnan Fabian. Apakah benih-benih cinta kembali tumbuh di antara keduanya? Ataukah justru perdebatan sengit kembali terjadi sebagai dampak dari masa lalu mereka?
Suara derap sepatu memenuhi lorong panjang itu. Alessandra Vega berjalan dengan cepat, matanya menatap lurus ke depan, tetapi pikirannya berkecamuk. Hari pertama di tempat kerja baru seharusnya menjadi awal yang menyenangkan, bukan malah terasa seperti neraka yang dipersonifikasikan.
Tapi siapa yang menyangka bahwa di balik pintu besar di ujung lorong itu, dia akan bertemu dengan seseorang yang selama ini berusaha dia hindari?
Fabian Reva.
Hanya dengan mengingat namanya saja, tubuhnya terasa membeku. Jantungnya berdegup tak karuan, bukan karena rindu, tetapi karena amarah yang telah ia kubur selama bertahun-tahun.
Mereka tidak berpisah dengan baik-baik. Tidak ada ucapan perpisahan yang manis atau pelukan terakhir yang penuh air mata. Yang ada hanya kata-kata tajam, luka yang membekas, dan hati yang porak-poranda. Dan sekarang, takdir sialan ini membawanya kembali ke hadapan pria itu.
"Alessandra Vega?"
Sebuah suara berat menghentikan langkahnya.
Dengan napas yang tercekat, Alessandra menoleh. Seperti ditampar oleh kenyataan, di hadapannya berdiri seorang pria dengan seragam militer yang begitu rapi, bahunya tegap, rahangnya mengeras. Mata gelap itu menatapnya, penuh sorot yang sulit dia artikan.
Fabian Reva berdiri di sana.
"Tidak mungkin," gumamnya, lebih kepada dirinya sendiri.
Fabian menyilangkan tangan di depan dada. "Kupikir kau sudah lari jauh, ternyata tidak."
Nada suaranya tajam, sarkastik, dan Alessandra langsung merasakan kemarahan yang dulu pernah ia rasakan. Dia mengangkat dagunya, menatap pria itu dengan tatapan setajam mungkin.
"Aku tidak lari," balasnya. "Aku hanya tidak ingin membuang waktuku untuk sesuatu yang tidak berharga."
Senyum tipis muncul di bibir Fabian, tetapi Alessandra tahu itu bukan senyuman yang ramah. Itu adalah senyum yang penuh tantangan.
"Lucu," katanya pelan, tetapi menusuk. "Dulu, kau yang selalu berkata ingin bersamaku selamanya. Sekarang, aku tidak berharga?"
Alessandra mengepalkan tangannya di sisi tubuhnya. Napasnya memburu, berusaha menahan emosi yang siap meledak.
"Dulu aku terlalu bodoh untuk percaya pada pria seperti kau," katanya dingin.
Fabian tidak bereaksi, tetapi Alessandra tahu pria itu tidak sebodoh itu untuk tidak mengerti maksudnya. Dulu, Fabian telah menghancurkan hatinya. Sekarang, dia tidak akan membiarkan pria itu memiliki kendali atasnya lagi.
"Baiklah," Fabian akhirnya berkata, suaranya lebih tenang tetapi tetap berbahaya. "Kalau begitu, anggap saja kita dua orang asing."
Alessandra tertawa sinis. "Percayalah, itu adalah satu-satunya hal yang ingin kulakukan sejak awal."
Mereka saling bertukar tatapan tajam sebelum suara seseorang di belakang mereka memecah ketegangan.
"Letnan Fabian, rapat akan segera dimulai."
Alessandra menegakkan punggungnya, menghirup napas panjang, lalu berjalan melewati Fabian tanpa sepatah kata pun.
Namun, saat dia melewati pria itu, dia bisa merasakan tatapan Fabian tetap mengikutinya. Ada sesuatu di dalamnya-sesuatu yang membuatnya tidak nyaman.
Dan Alessandra tahu satu hal: ini baru permulaan.
Bab 1 Suara derap sepatu memenuhi lorong
21/03/2025
Bab 2 Alessandra berusaha menenangkan
21/03/2025
Bab 3 Bergemuruh di dalam dadanya
21/03/2025
Bab 4 belum sepenuhnya ia terima
21/03/2025
Bab 5 KEHILANGAN YANG TERULANG
21/03/2025
Bab 6 pikirannya selalu teralihkan pada Fabian
21/03/2025
Bab 7 Ada perasaan tak terjawab
21/03/2025
Bab 8 Hati Alessandra berdebar
21/03/2025
Bab 9 PERSEPSI BARU
21/03/2025
Bab 10 merasa cemas
21/03/2025
Bab 11 lembaran baru
21/03/2025
Bab 12 Alessandra kembali ke rutinitasnya
21/03/2025
Bab 13 Apakah semua ini benar
21/03/2025
Bab 14 menekan batinnya lebih dalam
21/03/2025
Bab 15 PENGHUNI KESUNYIAN
21/03/2025
Bab 16 MEMPERTARUHKAN HATI
21/03/2025
Bab 17 KEMBALI MENEMUKAN
21/03/2025
Bab 18 Setelah pertemuan singkat
21/03/2025
Bab 19 BAGAIMANA PERASAAN BISA BERUBAH
21/03/2025
Bab 20 Alessandra mengira perasaan itu akan memudar
21/03/2025
Bab 21 hal yang paling menakutkan baginya
21/03/2025
Bab 22 KERAGUAN DAN HARAPAN
21/03/2025
Bab 23 ANTARA LOGIKA DAN PERASAAN
21/03/2025
Bab 24 menjatuhkan diri ke sofa
21/03/2025
Bab 25 Alessandra menghabiskan beberapa detik
21/03/2025
Bab 26 MENYUSUN KEPINGAN YANG HANCUR
21/03/2025
Bab 27 Setelah makan malam
21/03/2025
Bab 28 RASA YANG TAK PERNAH PADAM
21/03/2025
Bab 29 KEBIMBANGAN YANG MENYIKSA
21/03/2025
Bab 30 Restoran ini dipenuhi oleh cahaya lembut
21/03/2025
Bab 31 Fabian bukan sekadar ilusi
21/03/2025
Buku lain oleh Ronal Jafar Dunda
Selebihnya